Milenial adalah generasi yang unik. Perilaku kita jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, termasuk dalam pola bekerja. Misalnya, kita sangat spesifik terhadap apa yang ingin kita lakukan dalam pekerjaan kita, sehingga seringkali merasa tidak empowered jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Secara rata-rata, milenial akan berganti pekerjaan selama empat kali sebelum mereka berusia 32 tahun. Biasanya, hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan pemimpin perusahaan untuk membuat kita merasa percaya dan loyal terhadap mereka. Oleh karena itu, jika kamu adalah seorang pemimpin untuk para milenial dan ingin tahu caranya memimpin dengan efektif, simak beberapa hal esensial yang harus kamu miliki menurut Daniel Wang dari Loopring di bawah ini.
Antusiasme Tulus
Sebagai pemimpin, antusiasme yang real darimu terhadap bisnis, produk, dan misi yang kamu jalankan sangat penting. Semangat yang tulus terhadap apa yang kamu kerjakan itu dapat dirasakan oleh timmu, lho! Begitu pula sebaliknya jika kamu pura-pura antusias. Hal ini karena antusiasme itu menular ke sekitarmu, sehingga timmu juga ikut merasa semangat. Misalnya, seseorang yang bekerja bersama Elon Musk di tahap awal SpaceX melaporkan bahwa pendorong terbesar yang membuat proyek ini berhasil adalah antusiasme tulus Elon terhadap perjalanan luar angkasa.
Menurut Daniel Wang, antusiasme menolong seorang pemimpin untuk mengidentifikasi permasalahan kunci yang ada di industri yang disenanginya. Hal ini karena inovasi dimulai dari adanya permasalahan, dan diakhiri dengan produk dan pelayanan untuk mengatasi permasalahan.
Integritas
Misalnya, give credit where credit is due alias tidak pelit menghargai orang lain yang berkinerja baik. Selain itu, mengakui kesalahan dan mengutamakan kualitas dan keamanan juga merupakan contoh integritas. Pemimpin yang baik melakukan apa yang benar, meskipun hal tersebut mungkin bukan yang terbaik untuk proyeknya saat ini.
Daniel Wang mengatakan, saat anak buahmu mendeteksi integritas yang lemah darimu, mereka akan selamanya tidak percaya kepadamu.
Keahlian Komunikasi
Pemimpin harus mampu memotivasi, memberi instruksi dan menanamkan disiplin pada orang-orang yang dipimpinnya. Hal-hal ini hanya akan terjadi jika ia memiliki keahlian komunikasi yang baik. Selain itu, kurangnya kemampuan berkomunikasi bisa membawa kepada hasil yang buruk juga. Pemimpin yang gagal mengembangkan kemampuan ini seringkali dianggap lemah atau ngga enakan, menurut Daniel Wang. Harus diingat juga bahwa mendengarkan adalah bagian integral dari berkomunikasi, ya!.
Loyalitas
Pemimpin terbaik adalah yang memahami bahwa kesetiaan berjalan dua arah. Oleh karena itu, mereka mengekspresikan loyalitasnya dalam cara-cara yang menguntungkan anggota tim mereka. Loyalitas sejati adalah dengan memastikan bahwa seluruh anggota tim mendapatkan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka. Loyalitas sejati adalah membela anggota tim yang mengalami krisis dan konflik.
Daniel Wang berkata, pemimpin yang hebat selalu menganggap diri mereka memiliki kewajiban untuk melayani anggota tim. Anggota yang melihat kesetiaan tersebut sudah pasti akan membalasnya sepenuh hati.
Ketegasan
Pemimpin yang baik bukan hanya berkuasa mengambil keputusan karena posisinya, melainkan karena mereka ingin mengambil risiko dengan mengambil keputusan. Mereka melakukan decision-making dengan mengetahui jika keputusannya salah, maka ia adalah orang yang pertama dan paling bertanggung jawab. Selain itu, pemimpin yang tidak tegas biasanya tidak efektif karena seringkali menghabiskan banyak waktu untuk mencapai konsensus.
Kharisma
Sederhananya, sebagai bawahan kita lebih senang untuk patuh terhadap seseorang yang kita sukai. Pemimpin terbaik adalah yang pandai berbicara, mudah didekati, dan bersahabat. Mereka menunjukkan perhatian yang tulus kepada orang lain. Ini menyebabkan mereka lebih relatable, sehingga bawahannya lebih berbahagia untuk mengikuti arahan.
Referensi: forbes.com