Dunia kuliah ibaratkan pertarungan, lebay gak sih kalo pake analogi seperti itu. Bisa jadi gak lebay, karena nyatanya di dunia kuliah, kita memang bertarung. Bertarung dari masa transisi anak sekolahan ke kuliahan, bertarung jadi anak kosan yang sering deg-degan kalo udah mau akhir bulan, bertarung buat masa depan bakal jadi apa dan ngapain, dan termasuk juga bertarung “udah yakin gak sih sama jurusan sendiri?”. Yang akhirnya merasa diri salah jurusan dan tersesat.
Poin yang mau dibahas ada di tulisan ini ada pada kalimat terakhir paragraf pertama…
Yap bener, udah yakin gak sih sama jurusan sendiri. Kata “yakin” di sini maksudnya adalah sudah sesuai dengan cita-cita atau rencana selanjutnya gak sih, merasa menemukan “sesuatu” gak, atau minimal paham gak sih mata kuliah di jurusan bahas apaan. Bagi yang sudah terlanjur yha katakanlah “terjebak” dengan yang namanya salah jurusan. Apa sih hal terbaik yang mungkin bisa dilakukan?
Cari kesempatan dan peluang di luar jurusan
Merasa “kentang” di jurusan sendiri, gak tau mau ngapain, dan segala perasaan yang gak enak tadi. Coba eksplorasi diri di dunia luar istilahnya, misalkan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), klub, aktivitas komunitas, dsb. Aktif di berbagai aktivitas atau kegiatan tersebut bisa meningkatkan kemampuan kita, baik itu soft skill maupun hard skill, dan pastinya relasi. Jadi ada sesuatu yang bisa memberikan kita distraksi positif dari bayang-bayang atau pikiran “salah jurusan”.
Baca juga: Jurusan Favorit atau Kampus Favorit? Mana Yang Paling Penting?
SELESAIKAN perkuliahan tersebut dengan cepat
Iyalah, kalo gak selesai-selesai, artinya kita akan lebih lama lagi berkutat di lingkup jurusan tersebut. Semakin cepat lulus, berarti semakin cepat pula kita menemukan peluang yang lain di luar sana. Kedengarannya gila yha memang, udah tau merasa salah, gimana mau lulus cepet?! karena merasa salah itulah, makanya kita sebisa mungkin harus cepet-cepet bilang good bye.
Pindah jurusan sebelum terlalu “nyebur” terlalu jauh
Ini hal yang sering banget dilakukan sama mahasiswa yang merasa salah jurusan. Biasanya sih mereka bakalan ikut tes masuk kampus lagi di tahun berikutnya. Lakukan kalo memang udah yakin dan tahu plus serta minusnya, cuma yang harus diingat adalah sebaiknya pindah jurusan dilakukan pada semester-semester awal, karena kalo sudah di akhir, banyak banget yang harus dikorbankan.
Eksplor lebih dalam lagi prospek jurusan dan alumninya
Barangkali kita merasa jurusan yang saat ini ditempuh masih kurang tepat, karena memang kita belum terlalu mengetahui seluk beluk jurusan kita, bagaimana prospek karir kedepannya, apa saja bidang-bidang pekerjaan yang membutuhkan sumber daya dari jurusan kita, dan bagaimana sepak terjang alumni setelah lulus. Soalnya apa yang dirasakan ketika kuliah, sedikit banyaknya berbeda dengan dunia pasca kampus.
Satu hal juga yang penulis ingin coba angkat dari tulisan ini adalah kita harus mengetahui dulu apa faktor penyebab dari perasaan salah jurusan tersebut. Soalnya kalo sudah tahu nih apa faktor penyebabnya, kita bisa menemukan cara yang tepat untuk menghadapi bahkan menyelesaikannya.
Terakhir, jurusan kuliah juga bukan satu-satunya jalan utama untuk menentukan keberhasilan kita di masa depan. Masih banyak faktor-faktor pendukung kesuksesan lainnya yang bisa kita kembangkan di jurusan apapun, misalkan critical thinking, kemampuan yang bagus banget untuk nanti menjalani kehidupan setelah lulus kuliah, ini gak monopoli jurusan tertentu, tentunya di semua jurusan, kita harus bisa berpikir bisa kritis dalam melihat sesuatu.
Masih merasa salah jurusan kah setelah membaca tulisan ini? Hehe