Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Mentang-mentang Mayoritas, Jadi Judgmental Gitu?

Mauren FitribyMauren Fitri
02/09/2015
in Featured
0
Mentang-mentang Mayoritas, Jadi Judgmental Gitu?
Share on FacebookShare on Twitter

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” – Ir. Soekarno

Belakangan ini masyarakat kita, Indonesia mudah sekali dipecah belah oleh berbagai macam hal. Entah bagaimana perbedaan yang dulu kita banggakan sebagai keberagaman bangsa ini, malah menjadi sebuah jurang pemisah yang harus selalu diperdebatkan.

Mungkin kita sedang memasuki fase di mana kita melawan bangsa kita sendiri, seperti yang dikatakan Ir. Soekarno. Di mana hal kecil aja bisa diperdebatkan. Contoh paling sederhana adalah selera musik. Ada yang bilang musik adalah bahasa universal yang menyatukan dunia, tapi nyatanya hanya karena selera musik berbeda, yang kawan bisa menjadi lawan. Judgement dimana-mana.

“Ih, lo cowok kok suka Kpop? Banci lo!”

“Lagu barat mulu yang lo dengerin, nasionalisme lo dimana? Bajunya kebuka, nggak sesuai dengan budaya kita!”

RelatedPosts

Dukung Pemimpin Perempuan di Ranah Teknologi

Belajar Entrepreneurial Mindset dari Tokoh Tiga Serangkai Kebangkitan Nasional

“Lu dengerin lagu dangdut? Alay banget sih lo! Gaul dikit dong!”

Baca juga: eFishery, Startup “Ikan” yang Gak Sekadar Keren-Kerenan

Sering denger hal yang kayak gitu? Hal yang serupa dengan hal itu adalah pilpres tahun lalu, dimana banyak yang merasa calon presiden pilihannya yang paling benar, paling bersih dan lain sebagainya. Sisa-sisa konflik pilpres itu pun masih terasa sampai saat ini dengan embel-embel “tuh kelakuan presiden pilihan lo”.

Ke mana keberagaman yang dulu dibanggakan? Apakah “Bhinneka Tunggal Ika” sekarang cuma jadi frasa pajangan saja? Bangsa kita sekarang serba harus memberi garis hitam dan putih terhadap sesuatu, benar dan salah. Kasarnya, kalo kamu ikut kita, kamu benar dan kamu aman. Ada beberapa faktor yang mungkin membuat kita seperti ini, adanya oknum provokator yang sengaja memecah belah demi kepentingan suatu kelompok tertentu. Nggak menutup kemungkinan media kita saja saat ini bisa “dipelintir” sesuai kebutuhan si pemilik media. Faktor lainnya mungkin adalah hilangnya musyawarah sebagai pemecahan masalah. Dulu seingat saya, di pelajaran PPKN (kewarganegaraan), saya diajarkan bahwa memecahkan sebuah masalah besar haruslah melalui musyawarah terlebih dahulu, lalu kemudian melalui sistem vote. Kenyataannya saat ini keadilan hanya ditentukan oleh “jempol”. Yup, ‘like’ terbanyak lah yang paling benar. Semua orang harus setuju. Dan yang beda pendapat harus ditindas, dan dihina. Pokoknya golongan yang punya banyak suara yang boleh bersuara.

Baca juga: Supaya Berhasil, Slow Down and Chill!

Selama kelompok saya aman, maka saya tidak peduli yang lainnya. Selama orang-orang terkenal mendukung itu, maka saya harus mengikuti itu. Mungkin itu penggambarannya. Padahal kita semua “menumpang” tinggal di tanah yang percaya bahwa perbedaan itu indah layaknya warna pelangi, layaknya note nada musik.

Cameo Project percaya bahwa semangat nasionalisme dalam setiap diri bangsa Indonesia itu masih ada. Rasa memiliki Indonesia masih ada untuk berhenti dipecah belah. Dari situlah, Cameo Project membuat sebuah video yang menunjukkan bahwa, saya, kamu, “KAMI INDONESIA”

Image header credit: KAMI INDONESIA

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: IndonesiaKami Indonesiapitch for peacerombak pola pikirvideo
Previous Post

Semua Orang Ingin Menjadi Keren Dibanding Baik

Next Post

Dari Barter ke Uang: Why Working for Money Won’t Make Us Happy

Next Post
Dari Barter ke Uang: Why Working for Money Won’t Make Us Happy

Dari Barter ke Uang: Why Working for Money Won't Make Us Happy

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d