Menolak Pekerjaan dari Atasan, Wajar atau Kurang Ajar? – Sebagai karyawan teladan, sering kali kita pasti punya keinginan untuk menyelesaikan semua pekerjaan atau tugas dari atasan dengan baik. Tapi kalo pekerjaan datang bertubi-tubi padahal PR kita sebelumnya pun belum selesai, masa kita harus selalu mengiyakan semua tugas dari mereka, sih? Sebenernya boleh gak kita menolak pekerjaan dari atasan?
Boleh, kok, Menolak Pekerjaan dari Atasan!
Asalkan, kita memang punya alasan yang cukup kuat kenapa kita harus menolak pekerjaan dari atasan tersebut. Pada dasarnya, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak pekerjaan dari atasan. Pertimbangan-pertimbangan itu, misalnya:
1. Masih banyak pekerjaanmu yang belum selesai dan kalau kamu harus menerima pekerjaan baru, semua pekerjaanmu akan semakin molor deadline.
2. Pekerjaan yang ditugaskan atasan kamu butuh diselesaikan dengan cepat, sehingga artinya, kamu harus mengabaikan pekerjaanmu yang lain yang gak kalah penting.
3. Kamu tidak memiliki skill yang cukup mumpuni untuk menyelesaikan pekerjaan yang didelegasikan atasan kamu.
4. Pekerjaan yang ingin didelegasikan oleh atasan kamu itu sebetulnya bisa kamu delegasikan lagi ke rekan setim.
5. Kamu bukan satu-satunya orang yang bisa mengerjakan pekerjaan tersebut, sehingga masih memungkinkan untuk dikerjakan orang lain.
6. Kamu lagi cuti!
Baca juga di sini: Pengalaman Anak Magang: Kok Beban Kerjanya Kayak Anak Full-Time?
Terus, Gimana Cara yang Sopan Menolak Pekerjaan dari Atasan?
1. Sampaikan alasan yang jelas dan ajukan solusi
Yang terpenting dan terutama adalah menyampaikan alasan yang jelas kenapa kamu ingin menolak pekerjaan dari atasan. Entah alasannya adalah karena tugas baru ini akan mengganggu pekerjaan yang lain, atau karena kamu memang belum punya cukup skill yang memadai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Kalau memungkinkan, tawarkan solusi. Jangan lupa, ucapkan juga terima kasih. Kenapa? Karena bisa jadi atasan atau bos kamu sudah sangat percaya dengan potensi kamu.
Jangan bilang:
- Tugas ini terlalu susah, Pak/Bu.
- Saya, kan, gak punya skill yang cukup buat ngerjain ini.
- Ini, kan, di luar jobdesc saya.
- Kerjaan saya yang lain masih banyak, lho, Pak/Bu.
- Saya lagi sibuk ngurus nikahan, Pak/Bu. Boleh yang lain aja, gak?
Tapi bilang:
- Ini deadline-nya kapan, Pak/Bu? Untuk hari ini, kebetulan saya masih ada beberapa pekerjaan penting lain yang harus diselesaikan. Bagaimana kalau saya mengerjakannya tiga hari lagi setelah pekerjaan yang lainnya selesai?
- Saya gak keberatan mengerjakan tugas ini, tetapi saat ini saya kira saya belum punya kemampuan yang cukup untuk menyelesaikannya. Apakah memungkinkan kalau saya mengikuti training khusus di bidang ini?
- Setelah saya pertimbangkan, sepertinya kurang bijak kalau saya memaksakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini karena ada beberapa prioritas lain yang harus saya selesaikan terlebih dahulu. Terima kasih untuk pengertiannya, Pak/Bu.
2. Beri rekomendasi
Ketika kamu merasa gak bisa menyelesaikan tugas dari atasan, kamu bisa mencoba memberi rekomendasi karyawan lain yang sekiranya memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Gak ada salahnya juga kalo kamu yang mencoba mendelegasikan pekerjaan itu ke rekan setim kamu. Diskusikan dengan atasanmu, ya!
3. Tunjukkan empati
Menolak pekerjaan dari atasan bisa jadi sebuah subjek sensitif. Jadi, jangan lupa tunjukkan empati ketika kamu hendak menolak pekerjaan dari atasan.
Kamu bisa mengatakan hal ini:
“Saya mengerti ini adalah pekerjaan yang penting dan harus diselesaikan, tetapi mempertimbangkan pekerjaan yang masih ada dan waktu yang saya miliki, saya takut tidak bisa memperhatikan pekerjaan ini dengan baik dan menyelesaikannya tepat waktu.”
4. Cek suasana hati atasan
Satu hal yang gak kalah penting adalah cek dulu suasana hati atasan ketika kamu ingin menolak pekerjaan yang mereka tugaskan. Jangan sampai penolakan kamu bikin mereka tambah murka.
Tunggu satu sampai dua jam sebelum kamu mengajukan penolakanmu. Dalam jeda waktu itu, biasanya atasanmu sudah jauh siap untuk menerima penolakanmu.
Hal ini juga penting supaya atasan kamu bisa mengerti alasan dari penolakan yang kamu ajukan.
Baca juga di sini: Gaslighting adalah Manipulasi Jahat yang Sering Terjadi
Utamakan Kesehatan Mental, Berani Bilang Tidak!
Menolak pekerjaan dari atasan atau bos emang gak gampang dan bikin dilema. Tapi terkadang, ini perlu kamu lakukan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mental kamu juga. Yang terpenting, alasan yang kamu ajukan valid adanya dan bukan karena kamu malas atau gak bertanggung jawab.
Percayalah, kadang-kadang atasan pun mungkin gak ngeh kalo load kerjaan kamu emang lagi banyak. Jadi, gak apa-apa banget, kok, kalo kamu menyampaikan kesulitanmu ke mereka. Tentunya dengan cara yang sopan.
Itulah tadi pemaparan mengenai cara menolak pekerjaan dari atasan yang bisa kamu terapkan, bila diperlukan. Jangan lupa mampir ke Instagramnya Ziliun untuk menemukan konten-konten menarik lainnya. Sampai jumpa!