Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Hari Gini Magang Gak Dibayar? Mengupas Fenomena Unpaid Internship

Ade I. SakinabyAde I. Sakina
05/03/2021
in Workipedia
0
Hari Gini Magang Gak Dibayar? Mengupas Fenomena Unpaid Internship | Ilustrasi oleh: Alya Rosidi

Hari Gini Magang Gak Dibayar? Mengupas Fenomena Unpaid Internship | Ilustrasi oleh: Alya Rosidi

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi pandemi, rasanya kuliah jadi kurang berasa. Iya tau, tugasnya tetap berasa sih, tapi kalo gak ketemu secara fisik tuh rasanya ada yang kurang. Akhirnya banyak nih anak kuliahan yang memutuskan buat ikutan magang. Bukan cuma buat mengisi waktu luang, tapi juga bisa buat menambah pengalaman.

Wait, menambah pengalaman? Kata-kata yang sering dijanjikan Unpaid Internship

Ngomong-ngomong ya soal “menambah pengalaman” di magang, ada isu menarik nih. Realitanya, perusahaan menggunakan alasan ini sebagai benefit utama yang diberikan kepada anak magang. Dengan alasan ini juga, besar potensi perusahaan memberikan load pekerjaan yang sangat besar kepada  anak magang tersebut. Makin banyak load pekerjaan = makin banyak pengalaman.

Udah gitu, selain load pekerjaan yang banyak, anak magang gak dapet kompensasi berupa uang saku. Padahal rasanya di perusahaan tuh, load kerjanya udah kayak pegawai beneran. Hiiiii jangan-jangan, ini akal perusahaan buat dapet resource tambahan, tapi gak mau ngeluarin biaya tambahan. Bisa jadi kan hehe.

Jadi kontroversi yang gak pernah selesai

Yoiiii. Di satu sisi banyak yang berpendapat kalo magang itu kan buat belajar, gak dibayar juga gak apa-apa. Ilmunya dong yang penting, plus pengalaman. Nah, tapi kalo emang konsepnya belajar, seharusnya perusahaan punya komitmen untuk ngajarin anak magang kemampuan baru. Kalo misalkan, mereka masuk, terus ujuk-ujuk dikasih tugas yang buanyaaak dan gak dikasih instruksi mesti ngapain, berarti ada timbal balik yang sesuai harusnya.

RelatedPosts

Beasiswa S2 Luar Negeri Fully Funded, yuk Daftar!

Pindah Kerja? Ini Cara Beradaptasi di Lingkungan Baru

Baca juga: Walau Remote, Magang Harus Tetap Optimal!

Seenggaknya dengan dibayar, ada apresiasi perusahaan terhadap kontribusi si anak magang. Kita gak usah dulu deh ngomong berapa jumlah nominal yang dikasih, karena itu pastinya menyesuaikan juga dengan beban dan tanggung jawab kerja. Pengalaman tuh penting, sertifikat juga apalagi. Tapiiiii……gak serta merta ini jadi senjata bagi perusahaan untuk bertindak semena-mena dengan anak magang.

Eits, diatur sama UU, lho!

Menurut Pasal 10 ayat (2) Permenaker 6/2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri, perjanjian pemagangan memuat:

  1. hak dan kewajiban anak pemagangan;
  2. hak dan kewajiban penyelenggara pemagangan;
  3. program pemagangan;
  4. jangka waktu pemagangan; dan
  5. besaran uang saku.

Undang-undang lho yang udah ngatur. Kalo pengalaman atau ya networking, itu sebatas di poin A atau termasuk di bagian hak. Termasuk juga sertifikat atau surat keterangan magang, itu masih di poin A. 

Yuk, lebih teliti!

Sebelum mulai daftar magang, ada baiknya buat kita lebih teliti dan kepoin seperti apa perusahaannya dan budaya kerja di sana. Jangan sampai nih kita  merasa seolah “terjebak” ketika berada di dalamnya dan marah-marah setelah tau kalo magangnya ternyata unpaid internship. 

Mau keluar juga gak bisa lho, kan sudah ada perjanjian biasanya di awal. Jangan juga cepat tergiur dengan prestise sebuah perusahaan. Bisa jadi prestisius perusahaan tersebut gak sebanding dengan budaya perusahaan dalam memperlakukan anak magang.

Intinya sih, bukan serta merta tentang nominal juga, di UU pun ditulisnya cuma besaran uang saku. 

Tapiiii…tetap harus ada pertimbangan juga dan harus tetap logis. Trus buat perusahaan, tanyakan lagi nih ke tim internal, butuh anak magang tuh kenapa sih? Kalo emang pengen ngasih pengalaman, karena belum ada budget buat ngasih uang saku, ya bener-bener kasih pengalaman. Sekalian deh cariin mentor buat mereka. Jangan sampai ada “udang di balik batu”, alias butuh anak magang karena pengen menekan biaya, gak gitu cara mainnya hehe.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: MagangUnpaid Internship
Previous Post

Kenapa Bisnis butuh Adaptive Mindset?

Next Post

Tempo: 50 Tahun Merawat Indonesia

Next Post
Tempo: 50 Tahun Merawat Indonesia | Gambar oleh: Tempo.co

Tempo: 50 Tahun Merawat Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d