Cara Menghubungi Recruiter via LinkedIn, Coba dengan 3 Langkah Ini! – Di era media sosial seperti sekarang, banyak hal yang emang terlihat lebih mudah dilakukan. Mau belanja? Bisa online. Mau jualan? Bisa lewat online juga. Bahkan gak menutup kemungkinan, kita pun sekarang bisa nyari dan dapetin kerjaan via online, salah satunya dengan ngandelin LinkedIn.
Yap! Kalian gak salah baca. Mau gimanapun juga, LinkedIn udah terkenal banget sebagai wadahnya para pekerja buat berinteraksi, dari yang newbie sampe yang profesional! Jadi buat nyari pekerjaan, kalian tentunya bisa banget manfaatin platform asal California ini.
Pertanyaannya kemudian, gimana, sih, cara kita bisa dapet kerjaan dari LinkedIn? Gimana cara menghubungi recruiter via LinkedIn, sampai akhirnya bisa ngedapetin pekerjaan yang kalian idam-idamkan? Nah, simak pemaparan berikut, yok!
Baca juga di sini: Tips Bikin Profil LinkedIn yang Menarik Hati HR: Jangan Bohong!
Menghubungi Recruiter via LinkedIn, Emangnya Boleh, ya?
Buat menjawab pertanyaan ini, kita bisa menengok cerita seseorang bernama Elliott Bell di sini. Di artikel tersebut, doi cerita kalo doi berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan bagus lewat LinkedIn dengan berbagai langkah yang sebetulnya sangat mungkin buat kalian ikuti juga.
Nah, fakta menariknya, waktu itu dia bahkan sebetulnya lagi gak nyari-nyari kerjaan, bahkan gak punya resume atau cover letter. But, there he is! Dengan “iseng-iseng berhadiah” bermodalkan fitur pesan di LinkedIn, dia berhasil menaklukkan sebuah pekerjaan di tempat idaman dalam waktu beberapa bulan doang! Jadi…kalo pertanyaannya adalah boleh atau gak boleh, jawabannya jelas: BOLEH, dengan beberapa catatan.
Catatan pertama, adakalanya perusahaan atau recruiter dari sebuah perusahaan udah disclaim duluan di laman LinkedIn-nya kalo mereka gak mau terima pesan di LinkedIn. Jadi, udah pasti kalo kalian nekat ngirimin pesan juga ke perusahaan atau recruiter yang udah ngasih disclaimer ini, pesan kalian bakal dicuekkin.
Catatan kedua, kalo gak ada disclaimer apa-apa, kalian perlu banget reach out ke recruiter dengan cara yang tepat. Kayak gimana? Scroll terus!
Baca juga di sini: Hal yang Fresh Graduate Harus Tahu Sebelum Kerja
Cara Menghubungi Recruiter via LinkedIn = Cold Email
FYI, salah satu influencer karir di Instagram sekaligus HR Professional, Samuel Ray, juga pernah dapet kerjaan dengan cara ini, lho! Lewat Instagramnya, dia juga sempet ngasih tau kalo cara menghubungi recruiter via LinkedIn ini punya istilah tersendiri, yakni cold email.
Cold email, artinya email yang kalian kirimkan ke orang yang gak kalian kenal buat nawarin sesuatu. Disebut “cold”, karena email yang kalian kirimin itu sebetulnya gak diharapkan oleh si penerima. Agak sedih, tapi ya gak apa-apa. Namanya juga usaha, kan?
Sosok yang akrab disapa Sam itu juga bilang, cold email pada dasarnya adalah cara kita berjualan profil diri kita. Sam juga cerita, cara ini emang gak 100% menjamin apakah kalian bisa dapet pekerjaan lewat LinkedIn atau gak. Tapi, karena Sam pernah punya pengalaman serupa Elliott, yakni mendapat pekerjaan via LinkedIn, cara ini tentunya worth banget buat dicoba!
Langsung aja catat dan ikuti 3 langkah berikut, yes!
Baca juga di sini: Daftar Istilah di Dunia Kerja yang Wajib Kamu Tahu, Penting!
Cara Menghubungi Recruiter via LinkedIn
1. Do research, research, and research!
Kalo kamu udah punya perusahaan incaran, jangan lupa lakukan riset!
Riset apakah perusahaan itu lagi buka lowongan, khususnya pekerjaan yang sesuai sama bidang kamu. Lalu, cari orang yang terhubung langsung dengan lowongan tersebut. Orang itu bisa aja recruiter di perusahaan tersebut, atau leader di tim yang membuka lowongan tersebut.
Setelahnya, pastikan kamu mengirimkan permintaan koneksi ke orang tersebut, sebisa mungkin dengan pesan permintaan koneksi yang kalian buat secara personal—namun ingat, pesan yang ini beda dengan pesan untuk ngomongin pekerjaan nantinya, ya!
2. Bikin pesan yang personal dengan maksud dan tujuan yang jelas
Satu hal yang paling gak boleh dilakukan dalam membuat pesan untuk recruiter di LinkedIn adalah pesan yang terlalu bertele-tele.
Jadi, setelah memperkenalkan diri dengan singkat—tuliskan nama, pendidikan, pengalaman, skill, serta riwayat pekerjaan, sampaikan maksud dan tujuanmu dengan jelas, serta spesifik.
Nah, maksud dan tujuan yang jelas itu yang kayak gimana?
Pertama, sampaikan aspirasi kalian dalam pekerjaan. Misal, kalo jabatan kalian sekarang adalah content writer atau kalian pengen kerja sebagai content writer, sampaikan tujuan kalian ngebangun karir di bidang content writing ini.
Contohnya:
“Saya adalah seorang content writer profesional yang ingin menguatkan karir di bidang kepenulisan, terutama untuk menghadirkan tulisan-tulisan yang jernih dan berkualitas.”
Selanjutnya, kalian bisa menyampaikan tujuan kalian menghubungi mereka dan kenapa perusahaan mereka yang kalian pilih.
Satu lagi, penting juga untuk menyampaikan apa yang bisa kalian lakukan untuk perusahaan tersebut dengan skill yang kalian punya. Sampaikan dengan yakin dan penuh percaya diri.
Contohnya:
“Lewat pesan ini, saya bermaksud menanyakan kemungkinan untuk berbincang dengan Anda lebih lanjut untuk mendiskusikan kualifikasi saya dan kesempatan bekerja di perusahaan Anda.
Saya melihat perusahaan Anda sebagai salah satu perusahaan media yang sedang berkembang, sehingga dengan pengalaman menulis yang saya miliki sebelumnya di XXX dan XXX, saya yakin bisa membantu perusahaan Anda untuk semakin menghadirkan konten yang berkualitas.
Maka dari itu, saya sangat tertarik untuk mengetahui kesempatan bekerja di perusahaan Anda, apabila saya diberikan kesempatan.”
3. Tulislah pesan yang sopan
Tulislah pesan yang apa adanya, tapi tetap sopan. Sopan di sini artinya kalian gak asal copy-paste satu pesan ke pesan lainnya. Lalu, jangan sampe terlihat putus asa, tapi harus terlihat optimis. Terakhir, jangan lupa ucapkan terima kasih di bagian akhir pesan.
Oh iya, penting juga buat mencantumkan kontak yang bisa mereka hubungi. Misalnya email ataupun nomor WhatsApp.
Contoh pesan yang sopan kira-kira kayak gini:
“Saya sangat mengerti bahwa Anda telah cukup sibuk dengan berbagai pekerjaan. Namun dengan keyakinan dan keinginan yang kuat di email ini, saya sangat mengapresiasi waktu yang dapat Anda gunakan untuk melihat pesan saya.
Atas waktu dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Saya harap, saya bisa memperoleh kesempatan untuk berbincang dengan Anda lebih lanjut.
Salam,
[Nama]
[Email]
[Nomor WhatsApp]”
Baca juga di sini: Tips Memilih Tempat Magang Supaya Sesuai Ekspektasi
Eits, Jangan Lakukan Ini ketika Kalian Menghubungi Recruiter via LinkedIn
- Gak kenalan dulu dan gak nyebutin basic info kayak nama, skill, dan kerjaan kamu sekarang—kalo ada.
- Nanyain sesuatu yang sebetulnya bisa kamu cari tau dengan riset, seperti “Apakah perusahaan Anda saat ini sedang mencari XXX?”
- Meng-copy-paste satu pesan untuk banyak recruiter.
- Menulis pesan yang terlalu bertele-tele dan gak jelas maksudnya.
- Menjabarkan skill dan pengalaman terlalu panjang, karena sebetulnya recruiter bisa nemuin info ini dari profil LinkedIn kalian kalo mereka tertarik. Tip: Coba rapiin profil LinkedIn kalian, sebelum ngirim cold email ke sana-sini.
- Gak ngecek lagi pesan yang kalian kirimkan dan ternyata banyak typo-nya. Jamin banget recruiter langsung skip kalo tata bahasa dan isi pesannya aja berantakan!
- Minta tolong recruiter buat nyariin pekerjaan. Kalian kan mau apply kerjaan, bukan minta tolong dicariin kerja.
Baca juga di sini: Menolak Pekerjaan dari Atasan, Wajar atau Kurang Ajar?
Belum Ada yang Bales? Jangan Nyerah, dong!
Kenyataan pahitnya, yang ngirim cold email ke recruiter jelaslah bukan kalian doang. Jadi, kalo satu-dua pesan kalian belum atau gak berbalas, jangan keburu nyerah. Kirim lagi dan lagi dan lagi, sambil terus memperbaiki isi pesanmu.
Cari banyak referensi, minta tolong temen kalian yang emang jago atau pro buat ngecekkin isi pesan kalian, sembari terus coba cari kerja dari platform lainnya selain LinkedIn.
Gak cuma itu, kalian juga bisa memperbaiki profil dan memperkuat personal branding kalian di LinkedIn, supaya recruiter tertarik. Misalnya, dengan bikin konten sesuai bidang kalian, biar recruiter yang nerima pesan kalian bisa ngecek skill kalian secara langsung. Pengen tau gimana cara bangun personal branding di LinkedIn? Cek langsung konten Ziliun satu ini!
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat buat kalian yang lagi berjuang cari kerja ataupun kalian yang mau pindah kerja. Untuk konten-konten menarik lainnya seputar dunia kerja dan pengembangan diri, kalian bisa main ke profil Instagram Ziliun dan ngobrol sama MinZi di sana, ya! Sampai jumpa di konten lainnya!