Menggantungkan kebahagiaan pada orang lain barangkali hal yang sering kita alami. Kita baru bisa merasakan bahagia ketika orang di sekitar kita bahagia. Bisa juga, kita menemukan seseorang yang benar-benar menjadi sumber kebahagiaan kita. Sehingga kita merasa bahwa letak kebahagiaan kita yang sesungguhnya ada di orang itu. Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana jika orang di sekitar kita gak bahagia? atau orang yang kita jadikan sumber kebahagiaan jauh dari kita, atau bahkan menghilang? that is the main point.
Kita gak bisa terus-terusan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Soalnya kita gak bisa mengontrol atau mengatur hal-hal yang terjadi pada orang lain, apalagi kalo sudah membahas tentang perasaan. Takutnya kita bakalan kecewa dengan “perasaan” atau “tingkah laku” yang dilakukan oleh orang lain. Siapa yang tahu kapan seseorang akan bahagia, atau seseorang akan selalu ada untuk membahagiakan kita.
Lalu, bagaimana cara agar kita berhenti menggantungkan kebahagiaan pada orang lain?
1. Terima bahwa people come and go
Orang akan selalu datang dan pergi, tinggal menunggu giliran saja. Kadang kita kecewa dan cenderung gak bisa menerima keadaan, ketika kita mengetahui ada orang yang pergi dari hidup kita. Namun, kita harus belajar untuk mulai menerimanya. Dengan begitu, kita bisa menata kehidupan baru setelah orang tersebut pergi. Termasuk juga belajar untuk tidak lagi menjadikan orang tersebut sebagai sumber kebahagiaan.
2. Membuat keputusan yang berorientasi pada diri sendiri
Gak bisa dipungkiri apabila kadang kita berusaha untuk membuat keputusan yang membuat orang lain bahagia. Kita merasa bahwa itu adalah cerminan dari sikap gak egois dengan orang-orang di sekitar. Tapi, coba berpikir lagi. Apabila ternyata keputusan tersebut malah gak menguntungkan kita, namun di sisi lain membuat orang lain bahagia, apakah itu hal yang bijak?
3. Memaafkan diri sendiri
Apa hubungannya? Begini, dengan memaafkan diri sendiri, kita akan belajar untuk menerima segala bentuk kekurangan diri. Kita juga belajar untuk nyaman dengan kondisi yang ada di diri kita, baik secara internal maupun eksternal. Ini merupakan salah satu cara agar kita bisa menemukan kebahagiaan yang bersumber dari diri sendiri.
4.Fokus pada kelebihan diri
Masih ada hubungannya dengan poin yang di atas, kita coba menggali lagi kelebihan diri sendiri. Kita temukan apa yang menjadi sumber kekuatan kita. Mana tau, dari kelebihan dan kekuatan yang kita miliki bisa menjadi sumber kebahagiaan. Fokus pada kelebihan diri sendiri juga mendorong diri kita untuk tidak “bersandar” pada orang lain.
Baca juga di sini: Dunia Nggak Sempit: Positivity Berawal dari Diri Sendiri
5. Bangun kepercayaan diri
Percaya diri dalam konteks ini adalah percaya bahwa apa yang kita miliki sudah cukup untuk bahagia. Kita bisa melangkah dengan kaki sendiri untuk menemukan apa yang bisa membuat perasaan kita menjadi lebih baik. Percaya diri juga memahami being alone does not mean lonely. Sendirian melakukan sesuatu terkadang menyenangkan, karena kita bisa melakukan apa yang kita mau dengan sesuka hati. Serta, bagian dari proses mengenal diri sendiri juga.
Mungkin dari kita, ada yang sudah terbiasa untuk menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Namun, tidak ada salahnya untuk mengubah kebiasaan tersebut. 5 tips di atas hanya sedikit dari sekian banyak tips yang direkomendasikan oleh artikel atau jurnal untuk mengurangi ketergantungan atas sebuah kebahagiaan dengan orang lain.
So, lebih sering say hello kepada diri sendiri dan coba ciptakan kebahagiaan diri kita sendiri.