Mencegah multitasking mungkin sulit buat kita lakukan. Kenapa? Karena, keterampilan ini bisa membuat kita mengerjakan banyak aktivitas dalam satu waktu. Bahkan kita sering mengandalkannya lagi kepepet. Sadar atau gak, multitasking ini memang “kesannya” bisa mempermudah pekerjaan, karena dalam satu waktu, kita bisa ngerjain banyak hal.
Eits, padahal gak selamanya itu bener, lho. Multitasking justru bikin kita jadi makin pusing, gak tenang, dan pastinya terburu-buru. Hasil pekerjaannya? Wah, bisa kurang maksimal, lho.
Cara mencegah multitasking, gimana?
Coba fokus di satu pekerjaan, deh. Fokus di sini bukan cuma masalah ngerjain atau gak. Jadi? Begini, pernah dong kita lagi ngerjain sesuatu, tapi pikirannya ke mana-mana? Nah, tetep aja itu namanya multitasking.
Di laman greatergood.berkeley.edu, tertulis bahwa fokus ke satu pekerjaan pada satu waktu merupakan bagian dari mindfulness. Lebih lanjut, artikel tersebut juga membahas tentang pentingnya meminimalisir distraksi internal dan eksternal agar bisa meningkatkan efektivitas pekerjaan.
Baca juga di sini: Selain “Out of The Box”, Kita Juga Harus Punya Pemikiran yang “Mindfulness”
Misalnya begini, kita masuk ruangan kantor, nyalain komputer, bikin daftar kerjaan dan prioritasnya, dan selesaikan satu per satu daftar tersebut dengan baik. Maksudnya gimana? Kalo daftar pertama pekerjaannya adalah menyusun laporan penjualan, kerjakan dengan tenang dan tanpa ada distraksi. Distraksinya bisa berbentuk notifikasi ponsel, dengerin lagu, nonton YouTube, ngobrol sama temen, dlsb.
Jadi, di dalam satu waktu, usahakan hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan, hal itu merupakan contoh dari mindfulness working.
Gimana cara menerapkan mindfulness working?
Gak, kita gak usah meditasi dulu sebelum kerja. Hehehe.
Ada lima cara agar kita bisa menerapkan mindfulness working saat kita mengerjakan sesuatu. Apa saja?
- Tentukan niat dan mulai atur prioritas kita pada hari itu
Niat di sini lebih ke apa yang mau kita lakukan dalam satu hari, namun secara garis besar. Misalkan, kita mau menyelesaikan semua pekerjaan yang berkaitan dengan data. Hmm..atau boleh juga yang lain, tergantung dari individu masing-masing.
Lalu, prioritas. Setelah memiliki niat, apa prioritas yang mau kita kerjakan di dalam satu hari. Mana pekerjaan yang apabila gak cepet-cepet diselesaikan bisa berdampak signifikan, dan begitu juga sebaliknya.
- Jangan lupa istirahat
Setelah berhasil menyelesaikan satu pekerjaan, sebaiknya berikan jeda untuk diri kita untuk break. Gak perlu lama, minimal lima menit saja sudah sangat cukup. Boleh juga di waktu rehat tersebut, kita manfaatkan dengan meregangkan otot. Jangan sampai, fisik kita menjadi lelah akibat kerja dalam waktu yang sangat lama.
- Tulis pencapaian kamu
Setelah selesai mengerjakan sesuatu, gak ada salahnya untuk memberikan apresiasi diri. Gak harus self–reward yang mahal. Tulis aja apa yang udah bisa kita selesaikan, target yang berhasil kita raih, termasuk juga kalo ada pujian untuk hasil kerja kita.
- Manfaatkan waktu makan siang dengan baik
Makan siang merupakan momen untuk rehat, mengisi kembali energi yang terkuras, dan pastinya mengisi perut yang kelaparan. Usahakan ketika makan siang, gak usah pikirin hal-hal yang berkaitan sama kerjaan. Jangan sampai, tangan kanan lagi nyuap nasi, eh tangan kiri pegang mouse sambil cek email.
- Bekerja dengan perasaan dan pikiran yang positif
Memang gak ada yang menjamin kita bisa seneng terus. Namun, dengan berusaha memiliki perasaan dan pikiran positif, minimal muncul perasaan rileks saat kita menyelesaikan kerjaan. Gak mudah, tapi gak ada salahnya dilatih.
Yuk, cobain mindfulness working! Supaya kita bisa mengurangi habit jadi orang yang multitasking, gak baik soalnya, hehehe.