Produk berikutnya bernama Rational Pixels, nah produk ini menyedot perhatian saya karena mereka bisa menawarkan metode baru dalam beriklan tanpa harus mengganggu kenyamanan kita saat menikmati media iklan yang sedang disaksikan. Bagaimana caranya? Mereka menempatkan konten iklan di video tapi dengan software mereka yang dibuat sangat seamless dan menyatu dengan konten video mereka. Misal kita mau beriklan logo perusahaan kita, mereka bisa membuat logo tersebut menempel di tembok, mobil, atau objek lainnya yang ada di video yang kita pilih dengan sangat natural.
Ide mereka ini mengotomatisasi cara beriklan yang saat ini mulai banyak digunakan oleh brand-brand besar di video game populer yang telah ada saat ini. Contohnya iklan kampanye Obama di beberapa game EA Sports seperti NBA live di bawah ini.
Baca juga: Membangun Startup Anti Mainstream dari Inspirasi Lokal (1)
Kalau dari presentasinya, startup ini memang belum memiliki traction besar, tapi saya melihat mereka berhasil menemukan teknologi yang menarik. Jika mereka bisa memadukannya dengan konten video viral, production house, atau agency iklan besar untuk menjadi kendaraan mereka menarik perhatian pasar tentunya akan jadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Di luar produk-produkyang dipresentasikan, yang membuat saya tertarik lagi adalah bagaimana ide-ide membuat startup anti mainstream dapat bermunculan dari negara-negara yang tidak dikenal karena dunia startup teknologinya. Biasanya trend produk startup muncul dari Silicon Valley, bahkan ada perusahaan sekaligus venture capital global dari Jerman (yang juga invest di beberapa startup besar di Indonesia) yang memfokuskan bisnisnya untuk melihat, membawa, dan mengimplementasikan ide produk sukses dari Silicon Valley ke negara-negara berkembang dengan pasar besar. Tapi ternyata mereka yang berasal dari negara-negara berkembang dengan karakter uniknya masing-masing bisa juga menarik perhatian kita. Jika mereka ditempatkan dalam ekosistem yang mendukung tentunya bukan tidak mungkin mereka bisa berkembang dengan sangat cepat.
Baca juga: Sudah Benarkah Cara Kita Mengukur Kinerja Startup?
Ide kearifan lokal dari Indonesia tentang pertanian, peternakan, perikanan, atau karakter sosial masyarakat misalnya, bisa menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan sebuah startup. Dan mungkin bisa menjadi penyegar dari ide-ide startup yang cenderung tidak bervariasi. Misalnya iGrow yang terinspirasi dari model pertanian Indonesia, atau eFishery yang terinspirasi dari dunia perikanan Indonesia, ketika dibawa ke tingkat global sangat mudah menarik perhatian. Saya dengar eFishery menjadi superstar di program Google LaunchPad Januari lalu, sama dengan iGrow yang menjadi salah satu primadona dalam program akselerasi bisnis yang sedang saya ikuti saat ini.
Menggali inspirasi lokal dari keunikan, permasalahan, ataupun potensi lokal wilayah atau negara kita bisa menjadi sebuah strategi yang efektif untuk seorang entrepreneur menciptakan startup tapi tidak terjebak pada persaingan di pasar yang sudah ramai dihuni oleh pemain-pemain besar di sana. Saat kita masuk ke dalam pasar yang sudah ramai mungkin pendekatan produk kita cenderung terbatas seperti menembak pasar yang lebih spesifik, pembedaan channel marketing, atau pendekatan solusi yang divariasikan. Namun kalau kita menciptakan inovasi di ranah yang masih belum banyak digarap kita bisa banyak berekspresi di sana. Saya tidak menafikkan bahwa sesuatu yang baru itu punya resiko dan tantangan yang tidak mudah, tapi tidak menjadikan hal tersebut tidak worth untuk dicoba 😀
Boleh jadi kita dihinggapi banyak masalah dan tantangan di kehidupan atau lingkungan lokal kita, tapi kita bisa memanfaatkannya menjadi inspirasi untuk mencari ide solutif yang dapat memecahkan masalah tersebut dan siapa tahu bisa di-scaleup ke tingkat global dengan teknologi.
Baca juga: Startup yang Gagal itu Sering Berasumsi
Artikel ini ditulis oleh Andreas Senjaya dan sebelumnya dipublikasikan di blog pribadi Jay
Image header credit: picjumbo.com
Comments 3