Andreas Senjaya, CEO Badr Interactive, beberapa waktu lalu berangkat ke San Fransisco untuk mengikuti program inkubasi dan akselerasi 500accelerator yang diselenggarakan oleh 500startups. iGrow, salah satu startup dari Badr Interactive termasuk dalam 52 startup terpilih dari seluruh dunia untuk mengikuti program tersebut selama 4 hingga 5 bulan ke depan.
Perjalanan Andreas Senjaya di San Fransisco tentunya punya banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dipelajari. Oleh karena itu, Ziliun akan berbagi tulisan dari Mas Jay selama ia mengikuti program 500accelerator ini. Untuk apa? Berbagi ilmu dan pengalaman, supaya kamu juga bisa ikut belajar apa yang Mas Jay dapatkan di program ini.
Salah satu yang harus saya syukuri sejenak merasakan beraktivitas di San Francisco ini adalah banyaknya event komunitas startup dan teknologi yang diadakan di kota ini. Kemarin saya ditraktir tiket masuk oleh Ko Yansen yang kebetulan sedang menemani Jokowi, Presiden RI di sini untuk hadir dalam acara Black box Connect #14. Black box Connect #14 adalah acara yang diadakan oleh Black Box sebagai puncak dari program inkubasi startup-startup dari beberapa negara berkembang yang tersebar dari seluruh dunia selama dua pekan.
Di program Blackbox ini, para startup dari seluruh dunia yang mendaftar diseleksi untuk bisa dibaga ke Silicon Valley dan diberi pelatihan intensif selama 2 pekan. Untuk masuk ke dalam program ini, produk mereka harus sudah rilis di pasar dan juga menargetkan pasar global.
Di angkatan ke 14 ini, Blackbox mendatangkan para startup dari beragam negara, tidak terkecuali beberapa negara berkembang seperti Pakistan, Libanon, dan Israel.
Baca juga: Andreas Senjaya: Bermanfaat Melalui Teknologi
Hal menarik yang saya dapatkan ketika menyaksikan presentasi dari produk mereka, ada beberapa diantara mereka yang membuat ide produk yang unik, baru, dan tidak terpikirkan sama sekali oleh orang kebanyakan.
Setidaknya ada 2 startup dari 12 startup di event ini yang menarik perhatian, mendatangkan inspirasi, dan mungkin bisa juga jadi inspirasi bagi pembaca sekalian. Mereka adalah SafeBeyond dan Rational Pixels. Oya ke-12 startup lainnya bisa dilihat di halaman ini jika ada yang ingin menelusuri lebih jauh.
Baca juga: Memulai Strategi Email Marketing untuk Startup
SafeBeyond ini berhasil memenangkan hati saya dengan ide produknya. Mereka menyediakan service bagi kita untuk dapat menyimpan memori atau kenangan diri kita ke generasi penerus kita di masa yang akan datang. Aplikasi mobile (android dan iOS) maupun web ini membantu kita merekam dan menyimpan pesan, video, gambar dan lainnya yang akan kita titipkan untuk dilihat oleh anak-anak, keluarga, atau orang-orang yang kita tentukan.
Mereka mengingatkan jika ada momen ulang tahun atau momen spesial lainnya kepada kita untuk merekam pesan atau kenangan tersebut untuk disaksikan oleh generasi penerus kita di waktu mendatang.
Yang paling berkesan adalah story yang dibangun oleh founder SafeBeyond ketika melakukan presentasi di depan juri dan para peserta acara. Foundernya adalah seorang suami yang kehilangan istrinya beberapa tahun yang lalu karena penyakit kanker dan meninggalkan anaknya yang masih sangat kecil. Ia merasa sangat kehilangan dan sedih karena anaknya tidak bisa merasakan kenangan bersama ibunya dalam masa tumbuh kembangnya. Semenjak itu ia ingin membuat “time capsule” untuk puluhan juta orang di seluruh dunia yang sudah divonis kanker atau penyakit kronis lainnya untuk menitipkan pesan dan kenangan mereka kepada orang-orang yang mereka sayangi.
Baca juga: Ekosistem: Lesson Learned di Hari Pertama 500 Accelerator
Saya membayangkan kalau saya menabung pesan/kenangan di aplikasi ini, di simpan di cloud, pasti akan manis sekali bagi Azima untuk melihat pesan-pesan ayahnya ketika sudah dewasa kelak.
Tapi menurut saya tetap masih ada beberapa tantangan bagi startup ini, misalnya tentang apakah teknologi penyimpanan data mereka masih bisa terus menyesuaikan dan relevan hingga belasan atau puluhan tahun ke depan saat metode penyimpanan dan visualisasi data sudah sedemikian majunya. Juga apakah startup ini masih tetap ada dan belum tutup di masa depan 😀
Tapi di luar itu, ide produk yang manis ini berhasil memenangkan hati saya, mungkin kalau saya adalah angel investor, saya ingin invest di produk ini. Kalau kata banyak founder startup yang sudah melalui stage seed funding khususnya dari angel investor, biasanya memang keputusan yang diambil lebih banyak dari sisi emosional dari sang angel investor ketimbang rasionalitas. Baru di stage seri A dan seri B biasanya banyak bermain hal-hal objektif dan substansial bisnis dari sebuah startup. Itulah mengapa seorang founder startup harus bisa punya passion dan rasa excited yang tinggi terhadap startupnya, salah satunya supaya bisa meraih emosi dari lawan bicaranya, entah itu partner, calon anggota tim, customer, hingga investor.
Baca juga: Membangun Startup Anti Mainstream dari Inspirasi Lokal (2)
Image header credit: picjumbo.com
Comments 1