Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan ala Elon.
Elon Musk, nama yang selalu didengar dan disinonimkan dengan perkembangan teknologi. Elon Musk dikenal sebagai orang yang membuat startup dari berbagai bidang dari roket, mobil elektrik, hingga akhirnya ingin menaruh manusia di Mars. Walaupun dia memiliki pencapaian yang hebat, dia tetap tidak lepas dari kegagalan yang menghalanginya selama meniti karier. Kira-kira bagaimana caranya dia menghadapi kegagalan? Elon Musk punya tip ampuh untuk bangkit dan mengubah kegagalan dengan cara berikut ini.
Selalu ingin Belajar
Elon Musk pertama kali dalam membangun Tesla menjadi chief engineer dan chief designer di perusahaannya. Tapi Elon mengatakan alasannya menjadi chief engineer dan chief designer bukan karena dia menginginkannya, tetapi karena tidak ada orang yang dapat dia rekrut untuk melakukan pekerjaan tersebut. Kendati dari segi sumber daya manusia terbatas, dia memaksimalkan kemampuan dirinya sampai dapat menguasai kemampuan di bidang teknisi dan perancangan.
Minim Cuti demi Meraih Mimpi
Dalam membangun startup pasti ada pengalaman buruk yang terjadi. Elon selalu mengambil pelajaran beharga dari pengalaman buruk. Dia menceritakan, saat kali pertama dia cuti seminggu, roket yang dirancang untuk Orbital Sciences meledak. Kali kedua Musk mengambil cuti, kejadian sama terulang. Akhirnya Elon memutuskan untuk mengubah cara dia bekerja agar bisa meraih mimpinya. Sekarang, elon terkenal sebagai seorang workaholic kronik.
Kegagalan adalah kunci sukses
Sejumlah orang menganggap agar sukses di NASA, jangan sampai membuat kegagalan. Tapi menurut Elon, kegagalan termasuk opsi di sana. Dia berpendapat tanpa kegagalan, Anda tidak akan mampu menciptakan karya kreatif dan inovatif. Jadi, alih-alih selalu terpuruk dan menjadi pemurung, Elon justru menjadikan semua pengalaman buruk Anda sebagai ‘bahan bakar’ untuk ‘meroket’.
Memasang ekspektasi logis
Ketika meluncurkan Falcon Heavy, Elon sempat mengira kalau roket tersebut tak akan berhasil sampai ke orbit. Bahkan dia bersyukur walau karyanya hanya dapat beredar di pad-1. Kenyataannya, Falcon Heavy sukses melakukan misinya pada Februari 2018. Elon selalu memasang ekspektasi yang logis agar bisa bersiap untuk menerima kegagalan.
Lakukan perbaikan sebaik mungkin
Pada saat ingin mengeluarkan model 3, terjadi sebuah masalah. Penyedia baterai melakukan kesalahan yang membuat pengiriman Tesla Model 3 tertunda. Akibatnya, Elon dan timnya harus merancang ulang semua perangkat lunak atau software dari awal. Dia terjun langsung dalam perbaikan sampai begadang di Gigafactory karena ingin memperbaiki semuanya selagi mampu. Semangat Elon untuk membenarkan kesalahannya patut ditiru agar bisa mengikuti tapak kaki dia.
Jangan ragu mengakui kesalahan
Elon sangat yakin dengan rencananya membangun koloni manusia pertama di Mars. Dia bahkan sudah merancang interplanetary ship sampai perjalanan singkat. Di sisi lain, Elon juga tak menyangkal rencananya punya peluang kegagalan atau bertemu kekeliruan. Menurut Elon, pada saat kita sedang merancang sesuatu, jangan ragu untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Dari tips di atas, ada satu kata yang bisa menyimpulkan kenapa Elon Musk bisa berhasil yaitu Grit. Grit berarti kemauan yang sangat keras untuk menghadapi tantangan walaupun betapa susahnya tantangan tersebut. Terbukti dengan semangatnya, dia bisa membuat roket yang bisa dipakai berulang kali, dia bisa membuat mobil listrik murah, dan dia bisa mengantar kita ke masa depan yang lebih baik. Sekarang dengan kegigihannya, tidak heran jika di masa depan yang dekat nanti kita akan melihat manusia Mars pertama berkat Elon.
Referensi: Inc.com