Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Mau Cari Cofounder? Keluar dari Kamar Dong!

Mauren FitribyMauren Fitri
21/04/2016
in Featured
0
Mau Cari Cofounder? Keluar dari Kamar Dong!
Share on FacebookShare on Twitter

The biggest thing we all knew was that cofounders tend to do better than single founders – Ron Conway

DSC08384

Bertemu dengan cofounder memang gampang-gampang susah. Dalam startup, cofounder faktor penting karena saat kamu memiliki ide bisnis yang bagus, tapi belum tahu bagaimana caranya membangun sebuah produk. Atau, saat kamu mempunyai kemampuan teknologi yang matang, tapi ada kelemahan dalam kemampuan berbisnis, di situlah kamu membutuhkan cofounder.

Sering terjadi hal yang menurut saya kesalahan pada setiap pendiri startup, misalnya,

“Gue pengen membuat startup, seperti TechCrunch (blog teknologi).”

RelatedPosts

Dukung Pemimpin Perempuan di Ranah Teknologi

Belajar Entrepreneurial Mindset dari Tokoh Tiga Serangkai Kebangkitan Nasional

“Lo pernah dengar Dailysocial atau Teknojurnal?”

“Ga tahu.”

“Berapa orang founder di tim lo?”

“Tiga!”

“Dari tiga orang ini ada yang punya pengalaman tentang pemrograman?”

“Tidak.”

“Kalau pengalaman membuat blog atau apapun itu?”

“Tidak ada. Kami bertiga semuanya gemar menulis dan semuanya bukan programmer.”

What the F…

Baca juga: Modal Bikin Startup: Cari Co-Founder yang Tepat

Setahu saya, startup biasanya memiliki founder yang tidak lebih dari tiga founder utama pada awal pendiriannya, seperti Facebook, Google, Techcrunch dll. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih, atau bisa saja kurang dari tiga. Mungkin dua founder bisa dikategorikan cukup, cobalah hindari ‘three-body problem’. Tapi satu founder juga tidak menutup kemungkinan untuk berjalan, misalnya saja Mark Zuckerberg sang pemilik Facebook.

Untuk empat atau lima founder biasanya gagal. Jika ada perusahaan dengan 4-5 founder dan bisa berjalan, hal itu dimungkinkan oleh dua orang founder mendominasi. Startup dengan lima founder secara kasar mereka akan membagi saham masing-masing 20% di masa berjalannya startup, karena jumlah founder yang banyak, akan muncul uneg-uneg, seperti “banyakan saham kamu daripada saya” atau “kenapa kok rasanya kerja gw lebih berat dari pada elu?”. Akan sulit menjaga banyak orang untuk tetap pada level hard work yang setara.

Baca juga: 3 Tips dari Marshall Utoyo tentang Memilih Co-founder

Lalu, bagaimana mencari cofounder?

Menurut Yohan Totting, cara mendapatkan cofounder itu sama seperti kita mencari pacar. “Kalau kalian ingin memiliki pacar pemain basket, maka kalian harus main di lapangan basket. Begitu juga dengan mencari cofounder, dengan datang ke acara-acara konferensi atau networking teknologi” ujar Yohan saat menjadi pembicara di acara Meetup GDG Jakarta di Conclave pada Selasa (19/04/2016).

Lebih baik jika kamu memiliki cofounder yang pernah bekerja sama dengan kamu sebelumnya. Tentu kamu tidak akan ‘menikahi’ seseorang yang baru kamu temui kemarin. Kamu harus melalui masa-masa ‘kencan’ bersamanya untuk mengenal dirinya.

Idealnya cofounder adalah seseorang yang memperkuat kelebihan kamu dan menutupi kekurangan mu.

You need people with complementary skill sets, so you get more done.

Pahamilah juga tipe startup apa yang kamu buat, jika membangun startup tipe teknologi misalnya e-commerce, maka cofounder yang kuat di programming dan design akan sangat penting.

Inget ya, Networking. Networking. Networking. Datang ke acara yang memungkinkan untuk bertemu dengan partner bisnis. Datang ke acara meetup GDG Jakarta, meetup GBG Jakarta, Popcon Asia dan banyak lagi. Cofounder ga akan bisa ditemukan hanya di kamarmu.

Baca juga: 4 Co-founder yang Bisa Dijadikan Role Model Membangun Startup

 

 


Image header credit: dok.ziliun

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: cofounderconclaveGDG Jakartarombak pola pikirRon Conwaystartupyohan totting
Previous Post

Berteman dengan Kebiasaan

Next Post

Modal Sukses itu Beruntung Doang?

Next Post
Modal Sukses itu Beruntung Doang?

Modal Sukses itu Beruntung Doang?

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

 

Memuat Komentar...
 

    %d