Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Isu Stunting di Indonesia: Apa Masalahnya?

Nadhif Nur DhiabyNadhif Nur Dhia
01/05/2023
in Issuepedia
0
Masalah Stunting di Indonesia

Masalah Stunting di Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Isu Stunting di Indonesia: Apa Masalahnya? – Ngomongin isu stunting kayaknya gak akan beres-beres apalagi di Indonesia tercinta ini. Persoalan ini jadi sangat pelik karena udah bukan jadi isu kesehatan belaka, tapi juga isu sosial yang bisa berdampak luas dan panjang buat generasi selanjutnya. First thing first, yuk kenalan dulu sama definisi stunting. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. 

Cirinya yaitu panjang atau tinggi badan anak di bawah standar alias cenderung lebih pendek dari biasanya. Mengutip dari artikel Nestle, ada standar minimal tinggi badan anak, 72 cm-85 cm buat laki-laki usia 1-5,  dan 70 cm-84 cm buat perempuan di usia yang sama. Kalo misalnya tinggi anak kurang dari minimal, bisa jadi anak tersebut ngalamin risiko stunting dan harus segera dapetin penanganan. 

Mengutip dari artikel Kementerian Kesehatan, stunting ini punya beberapa gejala yang harus kita waspadai. Yaitu pertumbuhan tulang anak yang tertunda, berat badan anak lebih rendah dibanding anak lain di usianya, berat badan lebih rendah, sampe proporsi tubuh anak yang keliatan lebih kecil.

Apa sih faktor penyebab stunting ini?

Penyebab utamanya memang ada di faktor kesehatan, yaitu kurangnya asupan gizi yag anak terima. Biasanya, anak-anak ini gak dapet makanan bernutrisi kayak buah, sayur, telur, susu,  daging, sampe kurangnya suplemen vitamin tambahan. Selain itu, ada juga penyebab-penyebab lain yang ngedorong angka stunting terus meningkat selain dari faktor kesehatan. 

RelatedPosts

Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif

Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?

Mengutip dari jurnal penelitian Universitas Aisyiyah Yogyakarta, ekonomi juga jadi faktor yang berpengaruh buat stunting ini. Banyak orang tua yang hidup di garis kemiskinan sehingga gak bisa beli makanan bergizi, serta gak bisa juga ngasuh dan ngerawat anak secara maksimal karena gak mampu beli kebutuhan sang anak. 

Lalu, menurut artikel Kementerian Keuangan, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan menyusui juga jadi salah satu faktor lainnya. Orang tua kadang cenderung abai sama apa yang anak bakal konsumsi yang bikin asupan gizi sang anak jadi berkurang. Jadi, faktor pengetahuan sangat berperan di sini! In other words, bukan gak mungkin ya walau lahir dari kondisi ekonomi keluarga yang oke, risiko stunting itu tetap ada!

Selain itu, ada juga faktor kebersihan dan kurangnya fasilitas sanitasi. Di Indonesia sendiri, masih banyaknya lingkungan tempat tinggal yang sanitasinya buruk, kayak kurangnya air bersih, sampe MCK yang gak memadai. Semua faktor ini bikin ibu dan sang anak jadi hidup dalam kondisi lingkungan kotor. Apalagi sanitasi yang buruk dapet nyebabin penyakit infeksi pada anak serta cacingan yang bisa ngenggu proses pencernaan. Kalo ini terjadi terus-terusan, potensi stunting jadi makin besar!

Terus, apa dampak dan risiko dari stunting ini?

Secara kesehatan, sih, stunting ini tentunya bakal berdampak sama pertumbuhan fisik dan kognitif, sampe ngebuat anak jadi punya risiko tinggi buat terkena berbagai penyakit. Misalnya obesitas, kanker, stroke, dll. Selain itu, menurut artikel dari Hai Bunda, stunting ini sangat berdampak sama kecerdasan anak karena pengaruh dari pertumbuhan yang buruk itu tadi.

Lebih jauh daripada itu, stunting juga punya dampak yang besar secara jangka panjang buat produktivitas negara. Lho, sampe segitunya? Ya jelas, dong! Anak-anak yang jadi masa depan dan penerus bangsa ini tentunya harus sehat dan juga cerdas. Kalo misalnya angka stunting makin bertambah dan terus meningkat, ini bakal memengaruhi kualitas SDM di Indonesia sendiri 

Dan gimana sih tren stunting di Indonesia saat ini?

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia yang diambil dari artikel Kementerian Kesehatan, angka prevalensi balita stunting Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6% atau turun sebanyak 2,8% dari tahun sebelumnya. Angka ini cukup cukup baik, mengingat target yang dicanangkan pemerintah adalah berkurang sebanyak 2,7% setiap tahunnya. FYI,  target jangka panjangnya sendiri, yaitu menurunnya prevalensi stunting sebanyak 14% di tahun 2024.

Walaupun angka prevalensi stunting di Indonesia Ini nunjukin tren yang positif, sebenernya angka-angka ini belum sesuai sama standar minimal WHO. Menurut artikel Kementerian Kesehatan, angka yang harus dikejar supaya bisa sesuai sama standar minimal WHO adalah kurang dari 20%.

Terus, kalo ngomongin daerah dengan peringkat stunting terbesar, mengutip dari artikel Databoks, di posisi 3 teratasnya di tempati sama Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan juga Papua. Penyebabnya ada di infrastruktur yang belum merata. Karena hal ini, beberapa daerah jadi tertinggal dan “gak keurus” dari segi sanitasinya yang ngebuat anak jadi rentan terkena stunting kayak di penjelasan sebelumnya. Tingkat ekonomi yang rendah juga jadi salah satu penyebabnya. Masyarakat dengan kondisi ekonomi yang rendah kesulitan buat ngebeli makanan-makanan yang nyukupin gizi anak. Ya, boro-boro nyukupin gizi anak, udah bisa makan sampe kenyang aja udah bersyukur.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: #issupedia#isustunting
Previous Post

Tips Mendapat Kerja di Era Digital Melalui CV Online!

Next Post

Kasus Pinjol di Indonesia: Mulai Dari Gagal Bayar sampe Depresi!

Next Post
Kasus Pinjol di Indonesia

Kasus Pinjol di Indonesia: Mulai Dari Gagal Bayar sampe Depresi!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d