Saat lo gagal, orang-orang menghibur lo dengan bilang “Udahlah, gak apa-apa, yang penting itu proses, bukan hasil.”
Kalau lo gagal sekali, mungkin lo masih bisa nerima saran kayak gitu, tapi kalau udah berkali-kali coba dan gak ada hasilnya, bukannya capek juga?
“Kalau gue berproses terus dan gak ada hasil, buat apa juga, bro?”
Sekarang bingung kan jadinya, lebih penting proses apa hasil, sih?
Sebenarnya, jawabannya bakal lo temuin kalau lo coba identifikasi apa sih yang dimaksud “proses” dan “hasil” itu?
Hasil itu, simply, adalah cita-cita atau mimpi atau tujuan yang lo mau raih (semuanya pada tahu lah ya). Gue sendiri lebih suka menyebut hasil dengan istilah yang lebih keren, yaitu state of being. Apa sih state of being?
Baca juga: Art vs Design
State of being adalah suatu keadaan atau situasi di mana lo “telah menjadi” sesuatu, misalnya cita-cita lo adalah jadi entrepreneur yang punya perusahaan dengan profit paling kecil 4 milyar setahun. Maka, ini adalah state of being yang lo cita-citakan: menjadi entrepreneur yang menghasilkan untung 4 milyar setahun. Ini adalah hasil yang lo harap-harapkan dari usaha lo.
Sementara itu, ada yang namanya proses. Proses, bagi orang umumnya, diartikan sebagai jalan menuju ke hasil atau cita-cita yang diharapkan. Gue lebih suka menyebut proses sebagai state of becoming, yaitu keadaan di mana seseorang terus-menerus berusaha “becoming something” atau terus-menerus “berusaha menjadi” sesuatu.
Mungkin sekarang lo jadi bingung. Apa bedanya dong state of being dan state of becoming, kalau dua-duanya sama-sama “menjadi”?
Baca juga: Coming (Hopefully) Soon: Smart City
Coba lihat lagi penjelasan tentang state of being dan state of becoming. State of being atau hasil adalah keadaan di mana lo “telah” menjadi sesuatu, sementara state of becoming atau proses adalah keadaan di mana lo terus-menerus “berusaha” menjadi sesuatu.
State of being atau hasil berfokus kepada target pencapaian, sementara state of becoming atau proses berfokus kepada usaha. State of being itu sifatnya statis, sementara state of becoming sifatnya dinamis. Saat lo berfokus semata-mata pada state of being, maka lo kemungkinan akan frustrasi saat tujuan lo gak tercapai (agh! profit gue kok stuck di 1 milyar terus, sih?) atau justru berhenti di saat tujuan lo sudah tercapai. Misalnya, saat lo sudah menjadi pengusaha dengan keuntungan 4 milyar setahun, perusahaan lo malahan jadi stagnan.
Di sisi lain, saat lo fokus akan state of becoming, atau proses, maka lo akan berusaha terus-menerus memenuhi identitas lo sebagai entrepreneur. Mau gak untung 4 milyar kek, mau rugi atau bangkrut kek, yang penting bagi lo adalah melakukan sesuatu yang bikin diri lo merasa sebagai seorang entrepreneur. Kalau lo fokus akan state of becoming, maka saat lo sudah mencapai target lo pun, lo tidak akan berhenti sampai di situ.
Baca juga: Strategi Korporat yang Mesti Dicuri: Cara Pertamina Dorong Inovasi
Sekarang lo ngerti kenapa orang bilang proses lebih penting daripada hasil? Alasannya karena, gak seperti hasil, proses tidak memenjarakan lo dalam suatu situasi ideal. Walaupun hasil penting, tapi proses lebih penting, karena kalau proses menjadi titik berat semua usaha lo, maka lo tetap akan berusaha apapun yang terjadi.
Dan kadang, tanpa disangka, proses yang lo jalani akan membawa lo ke hasil yang lebih baik, yang gak pernah lo bayangkan sebelumnya. Misalnya, lo selama ini bermimpi untuk punya usaha kuliner. Setelah gagal terus usaha kuliner, lo dihadapkan akan suatu opportunity untuk berbisnis di bidang e-commerce, dan ternyata berhasil.
“State of becoming”-nya para tuna netra ini, bakal lebih panjang prosesnya, ya
(image: changeprocessdesign.wordpress.com)
Banyak banget kasus di mana orang-orang yang berfokus pada proses atau state of becoming mendapatkan hasil yang jauh lebih baik daripada yang mereka aim, atau setidaknya mereka jadi mengeksplor skill yang mereka gak pernah punya sebelumnya.
Jadi, next time lo gagal dan ada yang bilang sama lo ‘Udahlah, gak apa-apa, yang penting itu proses, bukan hasil’, dengerin orang itu, karena yang paling penting adalah state of becoming, bukan state of being.
Baca juga: Nggak Usah Takut Dibilang Pencitraan
Header image credit: grassrootssuccess.net