Dalam membangun startup, data konsumen merupakan komponen penting untuk membuat produk yang mempunyai impact. Jika seorang startup founder baru membangun startup, mereka pasti memakai teknik wawancara untuk mengumpulkan data. Selain cepat, wawancara juga bisa menggali info yang dalam untuk mencari core problem dari target konsumen.
Tapi kejadiannya, startup founder perlu beberapa kali wawancara hingga dia mendapatkan core problem target konsumen mereka. Ini disebabkan karena kita memang tidak pernah diajarkan mewawancarai orang dengan benar. Kita menganggap bahwa mewawancarai orang sama saja dengan bertanya sehingga hasilnya kita tidak mendapat langsung core problem dari target konsumen.
Terus bagaimana agar startup founder bisa mendapat data secara efektif? Kalian tinggal ikutin saja 8 tips untuk mengembangkan kemampuan wawancara kalian agar lebih cakap dalam mengambil data konsumen!
Memulai validitas konsumen
Teknik ini dapat diterapkan kalau Anda sudah memegang hipotesis awal. Anda dapat memakai Business Model Canvas untuk mengembangkan hipotesis pasar, persona pelanggan, produk dan solusi, hingga penetapan harga. Pastikan juga konsumen yang hendak diwawancarai mempunyai prospek menjanjikan.
Optimalkan waktu interview
Untuk mengambil data target konsumen, wawancara yang dibutuhkan biasanya selama 30 sampai 45 menit. Kalau kepanjangan maka kamu harus mengoptimalkan persiapan seperti menyiapkan sejumlah pertanyaan, laporan, dan menyisihkan materi yang dinilai kurang membantu.
Buat beberapa sesi wawancara
Jika data yang didapatkan masih kurang maka dibutuhkan beberapa sesi interview untuk mendapatkan core problem dari target konsumen. Kalian sendiri yang menentukan jumlah wawancara yang akan dilaksanakan. Untuk startup, 10 interview sudah cukup untuk memperoleh semua informasi yang kalian cari.
Riset konsumen secara holistik
Selain mengetahui core problem dari target konsumen kalian, kalian juga harus mencari tahu faktor-faktor yang lain tentang target konsumen kalian. Seperti jumlah penghasilan, kebiasaan konsumen, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar kalian bisa membuat customer persona yang lengkap dan bisa lebih baik mendesain produk yang akan kalian keluarkan.
Biarkan konsumen berbicara
Membuat konsumen nyaman selama sesi wawancara berlangsung tidaklah sulit: biarkan mereka bicara. Sementara kalian sebagai pewawancara justru jangan terlalu banyak berbicara, biarkanlah konsumen yang berbicara. Bila sudah masuk ke bagian kalian bicara, jangan lah sekedar berbicara namun bertanyalah.
Jangan buru-buru memperlihatkan produk
Jangan terburu-buru dalam memperlihatkan produk kepada target konsumen. Cari tahu terlebih dahulu core problem dari masalah mereka. Jangan lah memperkenalkan produk terlalu cepat. Kemungkinan besar produk kalian akan ditolak karena kalian tidak mempunyai pemahaman tentang target konsumen kalian sendiri!
Pakai wawancara buddy system
Dokumentasi sangat penting dalam pencarian informasi. Untuk memudahkannya, ajak partner kalian untuk mengumpulkan data-data penting dari konsumen. Dengan begitu, kalian berdua tidak kehilangan materi apa pun yang akan menunjang usaha startup.
Ajukan beberapa open-ended question
“Bagaimana pendapat mengenai solusi terkini?”, “Jika kamu ingin menyelesaikan masalah tersebut, berapa budget yang dibutuhkan?”, dan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan pada penyelesaian masalah akan membantu kalian mendapatkan semua informasi dari konsumen yang tepat.
Jika kalian menerapkan prinsip-prinsip ini di dalam wawancara, maka kalian bisa memahami core problem target konsumen lebih cepat dan tepat.