Kolaborasi developer dan social movement dalam Project Katalis sudah membuahkan hasil! Setelah bertemu di Networking Day Project Katalis, mereka bekerjasama membangun website/aplikasi sampai jadi. Ini kisah mereka, dan hasilnya!
Komunitas yang berawal di Yogyakarta dan saat ini telah tersebar di berbagai kota ini bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak kurang beruntung. Di Jakarta sendiri, basecamp Komunitas Jendela berada di Manggarai, di perpustakaan yang mereka bangun untuk anak-anak tersebut.
Saat pertama kali bertemu dengan tim developer yang terdiri dari Muhammad Mufid Luthfi, Nana Ramadhewi, dan Abdurahman Latif Pratama, tim Komunitas Jendela menyampaikan masalah mereka mengenai sistem donasi di situs komunitasjendela.org.
“Kondisi website Komunitas Jendela sebelumnya belum mempunyai halaman Donasi. Sistem Donasi masih dilakukan secara manual tanpa ada database yang menyimpan informasi lengkap seputar proses transaksi donasi,” ujar Mufid, salah satu developer yang membantu Komunitas Jendela.
Baca juga: Komunitas Jendela Majukan Pendidikan Dengan Budaya Membaca
Tentu untuk tumbuh menjadi komunitas yang besar dan lebih impactful, Komunitas Jendela tidak bisa selamanya mengandalkan sistem manual. Di sinilah Mufid dan kawan-kawan, berperan mengembangkan fitur donasi dengan sistem yang terintegrasi di dalamnya. Halaman Donasi donasi.komunitasjendela.org yang dikembangkan tim developer bisa diakses oleh user berbeda dengan akunnya masing-masing, yang dilengkapi informasi laporan pengeluaran donasi yang diberikan.
Proses pembuatan laman donasi ini bukannya berjalan tanpa hambatan. Namun, satu kali tatap muka, dilanjutkan dengan Google Hangout dengan koneksi Internet yang lambat, tidak lantas membuat tim developer kehilangan komitmen membantu Komunitas Jendela. Ada juga beberapa tantangan teknis yang dihadapi tim developer di tengah jalan.
“Hal yang paling seru, adalah banyaknya bug yang membuat tim developer pusing, tapi setelah dicari-cari dan kodenya tiba-tiba berhasil itu menjadi lebih seru lagi! Sejujurnya tim developer tidak begitu juga dalam hal ngoding, namun hal ini tentunya jadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih semangat lagi membuat website dan memenuhi kebutuhan market,” kisah Mufid.
Baca juga: Hafiza Elvira Berdayakan Kampung Kusta Sitanala Untuk Berkarya
Ari, anggota tim teknis dan administrator yang mengelola web Komunitas jendela, mengakui bahwa developer yang terlibat dalam Project Katalis ini merupakan expert di bidangnya. Ari merasa terbantu dengan pembuatan laman donasi ini. Walaupun begitu, ke depannya, masih banyak hal-hal yang menurut Ari perlu dikembangkan.
“Perlu ditingkatkan interaksi dan feedback agar fitur-fitur seperti forget password, email konfirmasi, dan highlight di bagian yang wajib diisi saat pendaftaran dapat dilengkapi,” tukas Ari.
Tim developer sendiri sangat mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan Komunitas Jendela dalam bidang pendidikan. Mufid pribadi berharap sebagai developer ia dapat terus berkontribusi terhadap perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik, melalui teknologi.
Baca juga: Idealisme, Kemewahan Terakhir Yang Hanya Dimiliki Pemuda
Header image credit: wallpoper.com