Project Katalis mengundang kamu, developer dan desainer yang mau berkontribusi dan jadi bagian dari pergerakan. Ayo bantu Komunitas Jendela memudahkan lebih banyak orang berpartisipasi untuk pendidikan, melalui halaman website!
Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa Indonesia masih jadi negara dengan minat baca masyarakat paling rendah di ASEAN! Tahun 2012, UNESCO mencatat indeks minat baca kita cuma 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang, hanya ada satu orang yang punya minat membaca.
Budaya membaca yang memprihatinkan, menghambat terciptanya pendidikan berkualitas. Komunitas Jendela adalah komunitas sosial yang dibangun untuk bergerak di bidang pendidikan anak. Komunitas ini pertama didirikan pada tanggal 12 Maret 2011 di Yogyakarta, berangkat dari kegelisahan akan rendahnya minat baca masyarakat, terutama anak-anak.
Baca juga: Bahkan Penggiat Gerakan Sosial juga Butuh Uluran Tangan
Hari ini, Komunitas Jendela telah merambah 4 kota di Indonesia, dengan 2 program unggulan nasional yaitu “100% Perpustakaan Indonesia” dan “365 Books for Indonesia”. Program lain yang digaungkan oleh Komunitas Jendela antara lain Gerakan Cinta Buku, Back To School, Belajar Sambil Bermain, Program Kakak Asuh, dan Mengenal Sejarah Lewat Museum.
Small steps, consistently taken, will make a difference! Dengan keyakinan itulah, Komunitas Jendela berharap menjadikan anak-anak Indonesia mencintai buku, dan membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik. Tapi keyakinan dan tekad seperti itu nggak cuma harus dimiliki aktivis sosial macam Komunitas Jendela ini. Semua pun harusnya punya kepedulian yang sama untuk mencerdaskan nggak cuma mereka yang berada, tapi kaum yang tidak punya.
Baca juga: HiddenPark: Memberi Nyawa untuk Taman Kota
Happiness is real when shared. Iya, pasti semua orang ingin berkontribusi meski sedikit. Cuma, apa semua punya aksesnya? Nggak semua kenal Komunitas Jendela. Banyak sekali orang kaya di luar sana yang nggak tahu hartanya harus disumbang ke siapa. Bayangkan dengan teknologi, semua jadi punya akses yang sama untuk berkontribusi dengan mudahnya.
Baca juga: Dreamdelion: Hidupkan Mimpi Masyarakat Pinggir Kali
Komunitas Jendela butuh sebuah halaman khusus di website, yang terintegrasi dan memudahkan siapapun untuk memberikan partisipasi dan donasi dalam berbagai kategori. Halaman website ini akan imenjadi portal bagi siapapun yang ingin memberikan sumbangsih dan kontribusi pada Komunitas Jendela.
Baik itu berupa buku anak-anak seperti buku cerita atau buku pelajaran SD-SMP, buku mewarnai, ensiklopedia, dan majalah anak-anak; meja lipat; alat tulis entah itu buku tulis, pensil, penghapus, rautan, penggaris, buku gambar, pensil warna, atau crayon,dan lainnya; rak buku dan lemari; sampai mainan edukasi. Juga nggak ketinggalan, pendanaan dan kerjasama kegiatan.
Bentuk kontribusi ini dapat divisualisasikan dengan interaktif, atraktif, dan baik dalam laman khusus Komunitas Jendela, yang membuat visitor tergerak untuk berkontribusi dalam bentuk apapun, baik tenaga, ilmu, maupun benda.
Baca juga: Mencerdaskan Bangsa dengan Bukuntukpapua
Di benak sih mungkin langsung keluar visualisasi seru halaman website, misalnya, yang menyerupai ruang kelas lengkap dengan segala kategori yang dibutuhkan tadi. Dimana pengunjung website bisa meng-klik item demi item di “ruang kelas”, dan diberi opsi untuk menyumbang materi-materi tadi. Pasti atraktif dan bikin orang tertarik kan kalau gitu! Berpartisipasi kayak main game aja jadinya.
Dengan solusi teknologi ini, Komunitas Jendela nggak perlu repot-repot dapat suntikan benda dan dana dari mana. Ngalir dari laman website mereka! Perrgerakan memberantas kebodohan pun akan mulus jalannya. Jadi, bukan hanya Komunitas Jendela yang dapat melakukan hal ini, kamu pun bisa berkontribusi. Ingat, masa depan bangsa ada di tangan kita, anak muda!
Jadi, developer dan desainer yang baik, yuk ikut dukung pendidikan anak Indonesia dengan bantu Komunitas Jendela.
Baca juga: Musisi Jalanan Kualitas Papan Atas Berkat Institut Musik Jalanan