Gimana lo membayangkan proses kreatif antara penulis dan comic artist? Di pikiran gue, yang terbayang adalah satu tim duduk bersama di satu meja, dengan diskusi-diskusi kayak adegan ini mesti diapain supaya lebih dramatis, penyusunan panelnya udah cukup bikin pembaca penasaran belum, dan lain-lain.
Ternyata, di Popcon Asia kemarin, gue menemukan cerita menarik bahwa di zaman teknologi kayak sekarang, proses kreatif gak harus berlangsung seperti gambaran di atas. Tim di balik serial komik Macan Putih, misalnya. Irfan Ihsan dan Donny Gandakusuma, kreator dari Macan Putih, mengaku kalau mereka memanfaatkan cloud storage dan LINE Messenger untuk saling berkomunikasi.
Ya, tim di balik serial komik Macan Putih terdiri dari berbagai fungsi pembuatan komik seperti inker, penciller, dan colorist ini saling berkirim progress pekerjaan mereka lewat LINE Messenger, serta mengunggahnya di cloud storage. Kemudahan ini membuat mereka gak perlu terlalu intens bertemu satu sama lain. Bahkan, Irfan, Donny, serta Novita Tesalonika yang merupakan colorist komik ini, baru bertemu tatap muka saat komik Macan Putih diluncurkan!
Teknologi gak cuma membantu tim komik Macan Putih selama proses kreatif, tapi juga jauh sebelum itu, yaitu saat pembentukan tim. Irfan Ihsan yang pertama kali menginisiasi proyek ini bertemu Donny Gandakusuma lewat internet. Waktu itu, Irfan melihat karya-karya Donny lewat DeviantArt. Donny yang sebelumnya banyak mengerjakan proyek-proyek dari komik luar negeri menjadi tertarik untuk mencoba mengerjakan proyek komik lokal. Berangkat dari sini, Irfan dan Donny menyamakan visi, sebelum kemudian mengajak Novita sebagai colorist, yang juga dikenal oleh Donny di social media.
Kalau denger cerita kayak gini, mestinya semakin gak takut dong, untuk berkarya! Yang penting, jangan takut buat kenal orang baru dan mencoba berkolaborasi 🙂