Kelebihan dan Kekurangan Kerja di BUMN – Selain ngejar karir di perusahaan atau startup, banyak juga anak muda yang melirik BUMN sebagai tempat kerja ideal. Katanya sih, kerja di BUMN tuh vibe-nya kayak kerja di korporat, tapi jaminan kerjanya kayak kerja di PNS. Jadi, siapa yang gak mau, sih? Bener-bener peluang cukup menjanjikan! Apalagi image BUMN yang makin membaik sejak Pak Erick Thohir jadi menteri pun menambah ketertarikan banyak orang buat kerja di institusi pemerintah ini. Yuk, biar makin oke informasi kalian tentang kerja di BUMN, kita kulik lebih dalam kelebihan dan kekurangannya, yuk!
Kelebihan Kerja di BUMN
Benefit yang Relatif Besar
Foto oleh: https://unsplash.com/@mufidpwt
Pertama dari gaji pokok, untuk level staf aja bisa mencapai Rp8 juta dan bahkan kalo masuk lewat jalur Management Trainee (MT), kalian bakal dapet gaji dengan kisaran Rp7 juta-Rp8 juta. Cukup menggiurkan, kan? Belum lagi ada tunjangan dan asuransi yang gak kalah besarnya.
Tunjangan tersebut biasanya berupa tunjangan kinerja. Jadi, semakin bagus performance kalian, maka semakin tinggi juga tunjangannya. Lalu, ada juga asuransi kesehatan yang bisa men-cover biaya kesehatan pegawai, bahkan ke anggota keluarga lainnya, seperti anak. Eits, gak cukup sampe di situ, ada juga yang namanya bonus tahunan, bonus project, dan insentif lainnya. Semakin oke performance kerja dan semakin lama kalian bekerja, maka semakin gede juga uang yang kalian dapetin!
Culture Perusahaan yang Oke
Yep, kerja di BUMN emang vibe-nya kayak kerja di korporat, lho! Jadi, emang sekompetitif itu, penuh dengan inovasi, dan bersifat fast pace. Apalagi kalo kalian kerja di BUMN yang berbasis teknologi kayak Telkom Indonesia. Asli, deh. Pasti kalian akrab banget sama perkembangan IT dan mau gak mau sebagai pegawai harus ikutan belajar juga. Terus, kalo dari talentanya sendiri, emang pegawai BUMN punya sumber daya yang terkenal berkualitas. Maklum, tesnya aja susah. Jadi, orang-orang yang berhasil lolos emang udah terkurasi dengan baik.
Jenjang Karir Stabil
Enaknya lagi, ada jenjang karir yang pasti gitu, lho. Jadi, kalian pun gak bakal stuck di posisi yang sama dalam waktu lama. Jenjang karir ini biasanya berdasarkan masa kerja, kinerja, dan bisa juga dari pendidikan. Jadi, sebelum naik jabatan, pastiin dulu ketiga komponen tersebut sudah kalian penuhi. Biasanya, jenjang karirnya mulai dari staf, supervisor, manager, dan naik sampe ke kepala unit. Tapi, pastinya itu butuh waktu dan proses panjang.
Kesempatan Mendapatkan Beasiswa
Kesempatan beasiswa ini biasanya buat pegawai yang punya potensi dan prestasi bagus. Dan jenjangnya pun S2 atau S3. Umumnya, mereka sengaja lanjut studi lagi karena nantinya bakal naik jabatan ke posisi lebih strategis. Jadi, gak mungkin dong kalo pendidikannya masih S1. Bukan cuma masalah gelar, pun dengan ilmunya.
Baca juga di sini: Perbedaan Pegawai BUMN dan PNS: Sama-Sama Banyak Diminati, Tapi Enakan Mana?
Kekurangan Kerja di BUMN
Perbedaan Generasi dengan Atasan
Biasanya atasannya tuh udah termasuk kalangan boomer. Nah, di sini lah yang jadi tantangannya. Soalnya seperti kita tau, ada perbedaan mindset antara anak muda dan boomer. Bukan berarti semuanya buruk, tapi ada hal-hal yang kurang relevan bagi satu sama lain. Apalagi BUMN kan sering terlibat proyek. Nah, di sini lah kadang terjadi perbedaan pendapat yang lumayan alot.
Urusan Penempatan
Salah satu syarat mutlak pegawai BUMN adalah bersedia untuk bekerja di kota atau unit mana pun! Tinggal tunggu aja penempatannya, dari Sabang sampe Merauke. Kita gak bisa milih, emang serandom itu. Nah, ini kadang jadi persoalan juga, soalnya banyak pegawai baru BUMN yang enggan penempatannya di tempat yang jauh atau asing. Pun, kalo udah bekerja cukup lama, bukan berarti bebas dari penempatan. Jadi, emang harus selalu siap deh buat tiba-tiba kerja di kota A, beberapa tahun kemudian kerja di kota B.
Tekanan Kerja
Foto Oleh: https://unsplash.com/@villxsmil
Ya balik lagi karena vibe-nya kayak kerja korporat, tekanannya pun juga sama. Namanya pergi pagi pulang malam sih udah biasa buat pegawai BUMN. Mereka harus kerja cepat dan kerja keras sekaligus. Mungkin inilah kenapa gaji dan benefitnya juga gede, karena beban kerjanya pun cukup berat. Selain itu, mereka harus membekali diri dengan kemampuan soft skills dan hard skills yang bener-bener memadai!
Pengambilan Keputusan yang Lambat
Walau begitu, yang namanya institusi pemerintah, pasti gak bisa lepas dari birokrasi. Nah, ini deh yang masih ada di BUMN juga. Mau ngambil keputusan, bisa makan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Apalagi kalo urusannya udah menyangkut proyek high-valuable, makin berlapis tuh pengambilan keputusannya. Pun, buat approval, harus siap dengan berbagai dokumen dan berurusan dengan berbagai posisi.
Nah, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan kerja di BUMN. Jadi, makin tertarik gak nih buat kerja di sana?
Tenang, yang namanya kerja pasti ada aja kelebihan dan kekurangannya. Gak cuma di BUMN, di tempat lain pun juga begitu. Tinggal kitanya aja yang siap atau gak nih ngadepin itu semua. Mungkin kita jangan fokus ke kekurangannya aja kali, ya. Tapi, kita liat sisi positif dan kelebihannya juga. Sepakat? Okelah, semangat ya buat kalian yang udah mulai nyiapin diri kerja jadi pegawai BUMN. Good luck!
BTW, jangan lupa follow Ziliun di Instagram ya buat dapetin konten menarik lainnya seputar karir dan pengembangan diri, ya!