Kepikir nggak siapa sih sebenernya orang kaya itu? Mungkin orang yang bisa kita sebut sebagai “orang kaya” adalah abang supir angkot, nah. Gimana enggak? Tangannya selalu penuh dengan berlembar-lembar uang (meski kadang nominalnya nggak seberapa sih #eh). Setidaknya itu yang terlihat kan? Di zaman yang serba digital ini, uang semakin nggak berwujud, kita cuman mengenalnya sebatasangka-angka yang terpajang dalam buku tabungan.
Menurut Adam Carroll, penggunaan uang saat ini semakin abstrak. Adam bilang, mau nggak mau anak muda itu musti belajar pengetahuan tentang ekonomi umum. Ya minimal ngerti lah ke mana larinya uang yang mereka punya, buat beli apa, dan gimana seharusnya uang itu dipake. Soalnya nih, riset bilang, 12-18% pelajar SMA dan mahasiswa di UK dan USA sudah menggunakan credit card dan menimbun banyak hutang. Pada kenyataannya, bukan 12 – 18% melainkan 18 – 25% loh. Nah, kan!
“Aku berharap bisa memiliki handphone dan membeli barang-barang yang aku mau” kata anak bungsu Adam yang bahkan belum ngerti fungsi uang yang sebenarnya itu buat apa.
Keabsurd-an uang ini bikin Adam melakukan sebuah eksperimen dengan melibatkan ketiga anaknya dalam permainan monopoly menggunakan uang yang sebenarnya. Tujuannya, dia bisa menganalisa pemikiran anak muda sekarang terhadap uang. Lalu gimana sih cara menyikapi ke-absurd-an uang di zaman digitalisasi ini? Yuk nonton video ini.
Image header credit: youtube.com
Comments 1