Kemarin kita sempat bahas tentang kenapa ajang kompetisi itu bagus buat startup. Banyak banget manfaatnya, tapi itu juga tergantung lo sebagai pesertanya, bisa gak manfaatin kesempatan yang dikasih sama suatu ajang kompetisi.
Sayangnya, masih banyak anak muda yang mikir kalau kompetisi itu cuma buat dapetin hadiah, atau dapetin titel pemenang. Padahal, manfaat paling besar dari suatu ajang kompetisi adalah network-nya. Dengan kata lain, koneksinya. Di situ lo bisa ketemu orang-orang satu interest atau satu industri, dari yang masih pemula, sampai yang udah jadi sesepuh, dan lo bisa belajar dan dapet opportunity dari semuanya.
Ini juga yang disadari oleh Seedstars World, kompetisi eksklusif tingkat global untuk startup di negara-negara berkembang. Seperti yang disampaikan Karen Mok, regional manager Seedstars World untuk Asia saat ditemui di Ziliun pada sesi mentoring Seedstars World Jakarta, Seedstars World mendukung para entrepreneur di bidang teknologi, lebih daripada ngasih hadiah dan titel pemenang.
“Seedstars World is more than just a competition, it’s a global network. In 3 years, we have over 3,000 entrepreneurs from 55 countries. What we seek is connecting entrepreneurs from across other countries; the learning and experience building continue after the event. That’s really what Seedstars World envision: supporting entrepreneurs beyond just the winning part of it, because we know it’s a much longer journey,” kata Karen.
Pola Startup di Indonesia
Karen juga menyatakan bahwa ada suatu pola dari para startup yang menjadi finalis Seedstars World Jakarta, yaitu sebagian besar startup di Indonesia adalah produk atau resources yang ditujukan langsung ke end consumer (consumer-facing products). Menurut Karen hal ini relevan dengan populasi Indonesia yang besar dan jumlah kelas menengah yang terus meningkat. Selain itu, kebanyakan startup berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat kota.
“People moving to cities for better job opportunities, and as a result there are issues of transportation, and we see a lot of efforts around environment, so to me it’s really around how you create an ecosystem that makes life easier and better for people and cities,” tambah Karen.
Menurut kita sih, kalau Karen bisa melihat pola seperti ini, ini berarti pertanda baik untuk ekosistem startup teknologi di Indonesia. Semakin banyak startup yang gak berusaha menyelesaikan masalah yang truly matters, this country will be better off.
Mari terus berharap semoga gak cuma finalis Seedstars World Jakarta aja, melainkan semua startup di Indonesia, yang bener-bener mau menciptakan dampak lewat teknologi.