Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Kampus Merdeka: Kebijakan yang Merombak Status Quo Pendidikan Indonesia

Muhammad Qusay Yubasyrendra AkibbyMuhammad Qusay Yubasyrendra Akib
20/12/2021
in What's Hypening
0
Kampus Merdeka

Kampus Merdeka | Sumber Gambar: pkkmdikti.kemdikbud.go.id/

Share on FacebookShare on Twitter

Kampus Merdeka: Kebijakan yang Merombak Status Quo Pendidikan Indonesia – Pertama-tama, apa sih status quo itu? Sejatinya, status quo berasal dari frasa latin yang bermakna “keadaan masa sekarang”. Tapi, makna status quo dapat berubah-ubah tergantung konteksnya. 

Status Quo dalam Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, makna status quo muncul pada kurikulum pendidikan yang kerap kali dicap terlalu umum. Masih banyak masyarakat yang memandang bahwa sistem pendidikan kita dibuat untuk mencari nilai dan siapa yang paling pintar saja, seolah-olah kualitas seseorang hanya dilihat dari nilai akademisnya.

Apabila dari sisi kebahasaan, proses belajar pada kurikulum kita juga lebih merujuk pada studying, atau proses belajar yang biasa kita lakukan di sekolah. Studying sendiri hanya terbatas pada pembelajaran pada umumnya, seperti menghafal dan membaca. Padahal idealnya, kita membutuhkan learning, atau proses mempelajari hal baru dari lingkungan sekitar kita. Learning membuat kita belajar banyak melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar kita, contohnya sopan santun, belajar bertahan hidup, dan mengelola keuangan.

Proses Learning pada Tujuan Pendidikan Indonesia

Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan dari pendidikan adalah untuk memerdekakan manusia. Kata “memerdekakan” ini kemudian bisa berarti dalam dua poin utama, yaitu selamat raganya dan bahagia jiwanya. Konsep inilah yang menjadi hakikat dari pendidikan Indonesia saat ini.

RelatedPosts

Drakor Anak Kuliah yang Seru Ditonton!

Kala Kini Nanti: Art Space di Bandung yang WAJIB Dikunjungi!

Pada tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Nadiem Anwar Makarim juga menyuarakan hal yang serupa dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yang kemudian ia tuangkan dalam program Merdeka Belajar.

Beliau mengatakan, “Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen bebas dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa memiliki kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.”

Asal Mula Ide Kampus Merdeka dan Visi Kampus Merdeka

Kebijakan Merdeka Belajar yang terwujud melalui Kampus Merdeka merupakan solusi terhadap tuntutan kebutuhan SDM yang bisa memenuhi kebutuhan zaman.

Oleh karena itu, untuk bisa menyiapkan karakter mahasiswa yang tentunya bisa memenuhi kebutuhan dunia industri dan dunia kerja, perguruan tinggi harus bisa merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif, agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang optimal dan relevan.

Salah satu program Kampus Merdeka yang bisa mahasiswa ikuti adalah program “Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi”. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar ke depannya bisa lebih siap dan relevan terhadap kebutuhan zaman, serta menyiapkan profil lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.

Baca juga di sini: Anak Muda Yang Ingin Ngerombak Pendidikan di Indonesia

Kegiatan Kampus Merdeka

Pada dasarnya, ada 8 bentuk kegiatan pembelajaran yang mendukung program “Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi”, antara lain: pertukaran pelajar, magang/praktek kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan membangun desa/ kuliah kerja nyata tematik.

Program ini bisa diikuti oleh mahasiswa minimal semester 3, tetapi akan lebih diutamakan bagi yang sudah mencapai semester akhir.

Selain itu, semua kegiatan pembelajaran tadi bisa terkonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS). Melalui hal tersebut, harapannya mahasiswa tidak perlu khawatir lagi tentang SKS mata kuliahnya sehingga lebih aktif untuk mengeksplor pengetahuan dan pemahaman di luar kampus, serta bisa langsung menimba ilmu dari mitra berkualitas dan terkemuka.

4 Alasan Kamu Harus Ikut Kampus Merdeka

  1. Kegiatan praktik di lapangan akan terkonversi menjadi SKS
  2. Eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester
  3. Belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal
  4. Ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka

Jadi, tunggu apa lagi? Segera persiapkan dirimu untuk ikut program Kampus merdeka ini, ya! 

Tulisan ini merupakan hasil karya peserta Workipedia Academy Batch 1.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: #hype#KampusMerdeka
Previous Post

Memaafkan Diri Sendiri adalah Awal untuk Hidup Lebih Baik, Caranya?

Next Post

Kenalan sama Profesi UX Writer: Job Kekinian yang Mewakili Brand Voice

Next Post
Profesi UX Writer

Kenalan sama Profesi UX Writer: Job Kekinian yang Mewakili Brand Voice

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d