Zaman sekolah pasti udah sering banget denger fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia tergantung satu sama lain, gak mungkin hidup sendiri. Waktu dulu belum ada mata uang aja, kita hidup pake sistem barter.
Sekarang, dengan adanya mata uang, rasanya gampang banget dapetin apa aja asal punya uang, apalagi yang tinggal di kota. Mau makan aja tinggal beli di restoran. Tapi ada satu orang nih, namanya Britta Riley yang suatu saat ngerasa takut kalau selalu bergantung sama orang lain dalam segala hal.
Akhirnya si Britta Riley mencoba suatu eksperimen, yaitu menanam sendiri tanaman di jendela apartemennya, supaya dia bisa–istilahnya–swasembada bahan makanan. Nah, tapi yang namanya nanem tanaman di apartemen itu kan susah ya. Walaupun udah ada punya pengetahuan dasar tentang tanam-menanam, tapi banyak faktor yang gak bisa diprediksi. Akhirnya, Britta Riley membuat sebuah media sosial, di mana dia memberikan informasi lengkap tentang sistem window farm yang sedang dia kerjakan beserta kekurangan-kekurangannya, lalu mengundang orang-orang untuk ikut bereksperimen dalam meningkatkan sistem ini.
Singkat cerita, apa yang dilakukan Britta Riley adalah sebuah open project–kolaborasi yang melibatkan lebih dari 18 ribu orang di media sosial tersebut, yang akhirnya menghasilkan sistem window farm yang jauh lebih baik daripada yang pertama kali dicoba sendiri oleh Britta Riley. Semua orang mencoba bereksperimen, dan sharing satu sama lain tentang how to best improve the system. Istilahnya, distributed DIY.
Coba nonton video di bawah ini, untuk denger langsung cerita Britta Riley tentang indahnya kolaborasi. Andai semua orang cukup berani untuk bikin open project, khususnya distributed DIY ini, dunia bakal jadi lebih baik ga, sih?
Header image credit: pixelache.com
Comments 1