Kaka Cake adalah merek usaha dessert box yang berlokasi di Kota Jambi. Nah, beberapa waktu lalu, MinZi punya kesempatan ngobrol bareng Yolanda Puteri Hermando, pemilik usaha dessert box ini. “Apa istimewanya, MinZi? Dessert box kan udah pasaran banget.”
Betul sekali. Tapiiii… Kalo jualan dessert box di daerah? Itu lain cerita, lho.
Bayangin aja, jualan makanan yang gak common di pasaran, bahkan belum banyak orang tahu. Jualan makanan yang semua orang udah tau aja, waduh sulitnya minta ampun untuk laku, ini kebalikannya. Penasaran, strategi penjualannya gimana?
Sebelumnyaa….
Pada awalnya, Yolanda mulai merintis Kaka Cake dari penjualan skala kecil dulu. Belum dipromosiin pake Instagram kayak sekarang. Siapa yang beli? Ya, orang-orang terdekat dulu. Pernah gagal di proses mulainya? Tentu saja. Bukan cuma sekali, bahkan berkali-kali.
Namun, Yolanda gak berhenti kayak gitu aja. Ia terus memperbaiki kegagalannya dan meng-explore varian dessert box yang ia jual. Akhirnya, setelah ups and downs, akhirnya antusias pun muncul dan Yolanda mulai yakin untuk promosiin usahanya di Instagram.
Yakin, mau bikin dessert box di kota kecil?
Kalo kata Yolanda: Yakin banget!
Kota Jambi bisa tergolong kota kecil, tapiii menurut Yolanda bukan berarti peluang untuk menjalankan usaha itu gak ada. Justru, ini jadi peluang besar buat dia. Faktanya, masyarakat Kota Jambi rela jastip untuk menikmati dessert box kekinian dengan harga yang lumayan.
Artinya, orang mau juga dong beli dessert box dengan harga terjangkau dan tersedia di kota sendiri? Satu hal yang harus dipikirkan Yolanda adalah tentang cita rasa dessert box yang enak, meskipun harganya terjangkau.
Apa strateginya yang lain?
Kalo kata Yolanda, pastinya ada di kepuasan konsumen. Ketika konsumen udah senang dan puas, biasanya mereka bakal loyal dan rekomendasiin dessert-nya kepada orang lain. Selain itu, dia juga memanfaatkan the power of social media. Instagram @kakacake “disulapnya” bak etalase toko. Ketika di akun tersebut, orang akan merasa tertarik untuk membeli.
Tidak hanya Instagram, Yolanda juga memanfaatkan WhatsApp dengan fitur akun bisnis dan WhatsApp Story. Hal ini ia lakukan agar promosi usahanya semakin gencar dan menjangkau banyak orang.
Baca juga di sini: 6 Tips Jalanin Bisnis di Instagram
Trus, apa lagi?
Endorsement!
Yap, menurutnya endorsement juga mempengaruhi promosi dan penjualan Kaka Cake. Yolanda kerap menggunakan jasa endorsement dari akun Instagram yang bertemakan kuliner Jambi.
Kemudian, the power of testimony. Dia juga sangat mengedepankan pengalaman berbelanja konsumen, mulai dari proses pembelian sampai pesannya tiba. Semua proses tersebut dia dokumentasikan dengan sangat baik dan menjadi testimoni yang apik!
Rencana ekspansi ke luar kota, mungkin?
Kalo konteksnya luar Kota Jambi, Yolanda sudah mulai memperluas pasarnya ke kabupaten di provinsi Jambi. Walaupun belum memiliki cabang resmi, namun penjualan dilakukan dengan sistem jastip, sehingga lebih memudahkan proses pembelian konsumen.
Ke luar provinsi? Pengen banget! Namun, masih terdapat kendala, yaitu ketahanan produk yang hanya dapat bertahan kurang lebih 8-10 di luar mesin pendingin.
Tips dari Yolanda buat GenZi yang pengen berbisnis, dong
Kuncinya: Konsisten, usaha, serta doa. Jatuh bangun dalam berbisnis itu biasa, tapi bangkit dari kegagalan itu yang luar biasa.
Jangan lupa juga, bikin produk yang unik dan orang akan terus butuh. Contohnya, Kaka Cake menyediakan dessert box untuk berbagai event, mulai dari perayaan ulang tahun, wisuda, hingga ke hampers.
Jadi, bukan cuma untuk makanan ringan doang. Produk yang dijual bisa hadir di setiap momen apapun.
Hayo, siapa yang sekarang udah gregetan mau bikin bisnis di daerahnya?
Kalo udah ada niat dan ide bisnis, plus modal. Ya…kenapa gak mulai dulu aja? Intinya, di setiap daerah punya peluang bisnis yang besar. Tergantung dari kejelian buat melihat pasar dan strategi promosinya.
GenZi punya ide bisnis apa, nih? Atau yang udah ada bisnis, semangat terus!