Berdasarkan jadwal dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), kemarin (04/01/2021), pengumuman kuota jalur Undangan untuk masuk kampus negeri resmi dibuka. Wah, pastinya buat anak SMA kelas 3, ini bakalan jadi momen super deg-degan. Belum lagi, biasanya muncul tuh yang namanya dilema antara milih jurusan atau kampus favorit. Wah makin bingung dong, belum lagi jurusan dan kampus yang dipilih udah lumayan banyak.
Emangnya lebih penting mana sih, jurusan atau kampus favorit?
Gak afdol rasanya kalo kita gak bahas satu per satu. Kita mulai dari jurusan favorit dulu deh. Kenapa sih ada jurusan yang disebut favorit? pastinya karena peminatnya yang banyak, jurusan yang terbilang umum, dan peluang pekerjaannya yang luas.
Kita ambil contoh jurusan favorit dari rumpun Saintek 2020 menurut data yang dirilis dari Rencanamu.id, yaitu Teknik Informatika, Kedokteran Gigi, Pendidikan Dokter, Ilmu Komputer, dsb.
Terus maksudnya apa, nih?
Kita ambil contoh jurusan Teknik Informatika. Perhatiin deh, di setiap lowongan pengumuman pekerjaan, baik itu di institusi swasta, BUMN, pemerintahan, bahkan startup. Posisi dengan kualifikasi “minimal pendidikan dengan Teknik Informatika” banyak tersedia.
*wink*
Sama kayak Kedokteran, jurusan yang sudah pasti bidang kerjanya di mana, yakni di fasilitas atau layanan kesehatan. Wajar sih, kalo selalu jadi jurusan yang favorit. Yha tapi yang namanya jurusan favorit, peminatnya juga pasti banyak banget dan daya tampungnya sedikit. Alhasil keketatannya jadi tinggi dan peluang buat lolos makin sedikit. Contohnya: pada tahun 2020, pendaftar SBMPTN untuk jurusan Kedokteran di Universitas Indonesia mencapai 3.045 dengan daya tampung hanya 56 orang, jadi keketatannya adalah 1:56. Wowww, setiap satu orang mengalahkan 56 orang.
Gimana dengan kampus favorit?
Hampir sama kayak penjelasan di paragraf sebelumnya, kenapa sih ada kampus yang disebut favorit? karena biasanya dilihat dari reputasi, kualitas dan prestasi mahasiswanya, termasuk juga para alumni.
Kalo reputasi kampusnya udah populer di seluruh Indonesia, tenaga pengajarnya berkualitas, banyak prestasi yang ditorehkan, belum lagi alumni yang sudah bekerja di berbagai sektor dan masa tunggu kerjanya kurang dari enam bulan, udah pasti tuh kampus bisa jadi favorit.
Kampus favorit cenderung punya banyak fasilitas yang menunjang mahasiswanya untuk lebih berkembang, baik dari sisi akademis maupun non-akademis. Trus yang paling penting juga, kampus favorit biasanya sih punya track record alumni yang sudah berkiprah, dan itu memberikan benefit kepada mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di kampus tersebut.
Tapiii…pasti masih ada sisi minusnya
Kalo semata-mata kita cuma ngejar kampus karena titel “favorit”, perlu diketahui juga bahwa kampus adalah sebuah institusi yang luas, jadi kemungkinan kampusnya memang favorit, tapi belum tentu jurusannya juga akan begitu. Sedangkan di masa perkuliahan, kita justru lebih dekat dengan lingkungan jurusan, jadi just in case kejadian, yha pertanyaannya bagaimana kita bisa bertahan dengan situasi seperti itu?
Intinya sih begini….
Semua pilihan yang diambil pasti dong ada konsekuensi dan risikonya, mau itu mentingin jurusan atau kampus, yha sama aja. Tergantung bagaimana kita menyikapinya dan melihat peluang dari setiap pilihan tersebut. Terus, mau itu jurusan atau kampus yang favorit, kita sendiri yang harus mengembangkan minat dan potensi yang dimiliki. Dua hal tersebut pada akhirnya cuma jadi faktor pendorong dari luar yang bisa saja mengalami perubahan kapan pun.
Jadi, kalo kamu sendiri, lebih tim #jurusanfavorit atau tim #kampusfavorit?