Sekarang LinkedIn menjadi salah satu platform andalannya anak muda untuk nyari pekerjaan dan juga memperluas koneksi. Gak cuma di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Di platform tersebut, kita bisa membentuk personal branding profesional dan memberi tahu pengalaman yang sudah kita lakukan.
Tujuannya sih supaya para rekruiter atau koneksi yang mampir ke profil kita bisa terkesima. Nah, tapi selayaknya platform lain, ada juga hal-hal yang seharusnya kita gak usah lakukan ketika menggunakan LinkedIn.
Apa saja tuh?
- Jangan jadiin LinkedIn kayak Facebook
Iya sih di sana ada fitur untuk bikin status atau postingan, mirip kayak fitur Facebook. Tapii…..karena ada fiturnya, kita malah sering buat status yang kelihatannya gak profesional. Banyak banget pengguna LinkedIn yang justru memposting kata-kata motivasi misalkan, bukannya gak boleh tapi kalo sudah berlebihan malah kesannya jadi gak profesional dan hati-hati jadi spam.
- Jangan flirting via DM
Di platform tersebut banyak banget emang orang-orang keren yang mungkin gak cuma menarik dalam konteks profesional, tapi juga ehem percintaan. Nah, tapi plis deh gak flirting juga. Ngapain ujug-ujug chat via DM ngajak kenalan bla bla, modusnya gak banget. Boleh sih dari kirim koneksi terus berlanjut ke hubungan personal yang lebih deket, tapi bukan di DM sebagai first and main approach-nya. Masih ada dating app, kok. Hehe.
- Jangan flexing tapi gak sesuai realita
Wah ini nih, sering banget nuncuk di platform satu ini. Kerjaannya apa, tanggung jawabnya apa. Ada kesan kayak melebih-lebihkan sesuatu, misalkan pekerjaannya adalah seorang Content Writer, nulis konten intinya. Eh tapi karena flexing yang berlebihan tadi, untuk bagian tanggung jawab pekerjaan tulisannya inspiring Indonesian through writing xxxxx. Kayak harus banget nulis inspiring Indonesian? Hmmm gak gitu juga. Intinya jangan lakukan hal ini di LinkedIn!
- Jangan gak melengkapi profil LinkedIn
Buat apa ada profil LinkedIn tapi gak lengkap. Kan tujuan buat LinkedIn supaya menciptakan personal branding yang profesional dan kalo dilihat sama pengguna lainnya, bisa kayak “oh ini ya pengalamannya, ini yang pernah ia kerjain” dll. Tapi kalo kosong, apa yang mau jadi pertimbangan untuk memberikan impresi ke pengunjung profil kita? Takutnya sih orang-orang jadi harus berpikir dua kali untuk berkoneksi.
Mengutip dari laman business.linkedin.com, tertulis bahwa foto profil di LinkedIn pun bisa berpengaruh banget untuk membuat profil LinkedIn menjadi lebih menarik dan pastinya profesional. Apalagi aspek-aspek yang lainnya nih kayak pengalaman, skill, endorsement, dll.
Baca juga: Saran Karir yang Gak Harus Diikuti
Yuk pergunakan LinkedIn dengan sebaik mungkin!
Mulai pergunain LinkedIn dengan semestinya, gak usah aneh-aneh, Inget kalo LinkedIn sama aja kayak CV tapi dalam bentuk profil yang sangat bisa diakses semua orang. Fitur-fitur yang ada di sana kalo bisa kita manfaatkan dengan sebaik mungkin, besar kemungkinannya memberikan peluang yang bagus kepada penggunanya.