Dibanding profesi lain yang sudah lama ada, pekerja digital kreatif belum begitu dikenal. Padahal mereka memiliki ciri khas tersendiri. Seperti apa?
Melihat sepak terjang startup dalam industri digital kreatif, tentunya perlu lebih banyak pula pekerja digital kreatif. Kita bisa lihat bersama bagaimana kiprah pekerja digital kreatif, khususnya di Jogja berdasarkan infografik yang dirilis Jogja Digital Valley.
Baca juga: Jogja, Kota Alternatif untuk Bangun Startup Digital
Industri digital kreatif memang terdorong oleh anak muda. Dari 650 pekerja digital di Jogja, sebanyak 461 dari mereka berusia 22-35 tahun. Bahkan, 112 responden masih berusia 21 tahun ke bawah. Memang, 73,8% penggiat industri telah/sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik pada jenjang D3 maupun S1. Data ini menunjukkan bahwa industri ini didorong oleh tenaga terdidik, sehingga besarnya industri kreatif digital di Yogyakarta didorong oleh banyaknya kampus dan lembaga pendidikan tinggi.
Baca juga: Kerja Nomaden di Era Digital
Dari seluruh responden dalam infografik tersebut, JDV membagi menjadi tiga berdasarkan status pekerjaan. Hasilnya, 48,94% adalah freelancer dan 31,35% adalah karyawan. Baru 19,5% yang menjadi pengusaha dalam industri digital kreatif ini.
Industri ini juga mencerminkan dunia teknologi. Selama ini, dunia teknologi sangat lekat dengan laki-laki. Hal ini pun terjadi dalam industri digital kreatif di Jogja yang 89,8% diisi oleh laki-laki. Sebagai industri yang juga masih baru, penghasilan pekerja digital kreatif tentu juga belum besar. Lebih dari 50% pekerja digital kreatif di Jogja berpenghasilan di bawah 2 juta rupiah setiap bulannya.
Baca juga: Hidup untuk Bekerja, atau Bekerja untuk Hidup?
Tertarik menjadi pekerja digital?
Tapi, bukan hanya soal gaji. Pekerja digital kreatif terkenal dengan fleksibilitas tinggi. Sebanyak 68,37% bekerja dalam sistem kerja dengan jam fleksibel atau bukan 8 jam per hari. Juga, 60,38% memiliki hari kerja yang juga fleksibel atau bukan hari Senin-Jumat.
Mulai tertarik jadi pekerja digital kreatif? Terus, apa saja profesi yang ada di industri ini? Dari survei terhadap profesi, 40,5% atau 243 orang adalah software developer. Software developer ini juga beragam. Mulai dari website developer, game developer, programmer, hingga system analyst.
Sementara sebanyak 21,6% atau 129 orang berprofesi sebagai visual designer. Ada yang menjadi desainer grafis, ada pula ilustrator.
Baca juga: Di Mana Ada Usaha, Di Situ Ada Jalan?
Pekerja digital kreatif ini tentu butuh keahlian. Malah, tidak hanya satu keahlian, tetapi dituntut punya banyak keahlian lain. Contohnya, tadi memang software developer mendominasi sampel, tetapi keahlian terbanyak justru graphic designer yang mencapai 39,7%. Menyusul web programmer 36,84%, entrepreneur 29,92%, mobile programmer 21,8%, dan social media admin 13,83%.
Merasa punya salah satu keahlian tadi? Kenapa ngga masuk saja dalam industri digital kreatif? Semua orang pasti menikmati teknologi saat ini, padahal pengembangnya baru segelintir orang. Yuk, kasih kontribusi ke dunia teknologi!
Header image credit: www.technochilly.com