Jadi Panitia Event Internasional di Indonesia? Gimana caranya?- Negara kita tuh emang langganan banget ya jadi tuan rumah event internasional, khususnya di bidang olahraga. Bahkan termasuk yang baru-baru ini lagi rame diomongin banget adalah ajang MotoGP yang bakal dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika), Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Kalo dipikir-pikir, event internasional segede itu pasti butuh banyak tim, entah itu sebagai kru atau volunteer. Dan biasanya, pihak event-nya kerap bakalan nge-hire anak-anak muda buat gabung. Coba tap next untuk liat beberapa kumpulan dokumentasinya.
Nah, pertanyaannya adalah, biasanya event internasional tuh butuh tim untuk posisi apa aja, sih?
Oke, let us share it to you! Umumnya untuk ajang kelas internasional begitu, bakal ada belasan divisi yang dibuka, misalnya:
- General affairs: Ngurusin kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal umum dan lingkungan sekitar
- Venue: Ngurusin lokasi acara dan fasilitasnya
- Medical control: Nyediain layanan medis dan tindakan darurat
- Hospitality: Ngurusin pelayanan yang berkaitan dengan tamu (reguler, VIP, dan VVIP)
- Catering & accommodation: Nyiapin konsumsi dan akomodasi selama berlangsungnya acara
- Liaison officer: Jadi asisten bagi peserta atau tamu
- Logistic & transportation: Mastiin kebutuhan logistik dan moda transportasi
- Public relation & media: Ngebangun image baik sebuah acara, mulai dari pra s.d. pasca acara
- Marketing & sponsorship: Ngelakuin kegiatan yang berkaitan dengan promosi acara dan mencari partner untuk menjadi tim sponsor
Setiap event pasti punya susunan divisi yang berbeda-beda, tapi kurang lebih seperti itu, sih.
Kira-kira, apa aja syarat dan kualifikasinya untuk jadi panitia event internasional?
Hal pertama yang diliat adalah usia. Biasanya sih minimal usianya adalah 18 tahun, punya kelengkapan administrasi, misalnya KTP dan ijazah pendidikan terakhir, terus punya SKCK dan kalo menguasai bahasa asing, entah itu bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, pastinya jadi poin tambahan. Kalo syarat umumnya sih begitu, paling untuk syarat dan kualifikasi tambahan tergantung dari kebutuhan divisi.
Untuk benefitnya, siap-siap tercengang!
Pada umumnya kalian bisa dapet benefit berupa uang honor yang dihitung per hari atau per bulan. Sebagai bayangan, volunteer Asian Games 2018 berhak menerima honor Rp300 ribu/hari. Gimana kalo sebulan, hitung aja seberapa gedenya, kan. Selain honor, tim di sebuah event internasional biasanya ikut “kecipratan” merchandise atau produk dari event sponsor. Yaaa..seminimalnya dapet gantungan kunci sama kipas tangan. Itu sih minimal banget, ya. Next, ada juga sertifikat sebagai tanda kalian udah berpartisipasi di event internasional tersebut. Oh ya satu lagi, yang jelas kalian juga bisa bangun networking sama orang-orang profesional. Keren banget, tuh!
Terus, gimana cara daftar jadi panitia event internasional?
Nah, MinZi punya kesempatan ngobrol bareng salah satu koordinator Asian Games 2018, yaitu Kak Gantar Surapati. Dia sharing tentang pengalaman dia pas ikut international event. Mana tau bisa temen-temen “contek” nih.
Kak Gantar bilang kalo pertama kali dia ikutan event internasional pas dia kelas 2 SMA. Semuanya berawal pas dia mulai gabung di komunitas Manchester United fansclub yaitu, Simpatisan United. Nah akhirnya dari sana, dia mulai dapet exposure sama dunia event.
Berbagai pengalaman dan relasi yang dibangun sama Kak Gantar yang akhirnya “ngebawa” dia jadi tim Java Jazz Festival 2018, padahal dia masih kelas 2 SMA. Pro tips-nya adalah berusahalah buat percaya diri dan tunjukin unique selling point diri kita. Jadi, kita bukan cuma ngejar jadi yang terbaik. Tapi juga gimana caranya jadi “seseorang yang unik, tapi tetep punya value”.
Salah satu Abang Jakarta Selatan 2020 ini bilang semuanya harus dimulai dari networking. “Networking” di sini gak harus mulai dari yang profesional. Bisa dimulai dari sering ngobrol bareng temen-temen kita, bahkan dari yang awalnya nongkrong sekalipun juga bisa buka networking, lho.
Baca juga di sini: Program Au Pair: Cara Alternatif untuk Berkarir di Luar Negeri!
Lanjutttt~
Lalu, kita juga harus punya value yang pada akhirnya bisa bikin kita beda dari orang lain. Stand with your value. Nah, terus apa lagi…cek post ini sampe abis, ya. Kak Gantar pun nge-encourage buat kita cobain cold message alias nge-approach duluan. Misalnya, kita pengen ikut event di bidang visual creative, tapi kita gak tau kapan dan gimana cara daftarnya. Kita gak apa-apa banget kirim pesan duluan ke penyelenggaranya, entah itu via LinkedIn atau Instagram. Selama sopan dan gak annoying, gak apa-apa, kok.
Trik lainnya adalah dengan follow akun-akun Instagram yang share informasi mengenai rekrutmen tim sebuah event. Mau usaha yang sifatnya next level? Follow dan kalo perlu kontak orang-orang yang kita incer buat kerja bareng. Cara-cara di atas terbukti udah nganterin Kak Gantar ikutan berbagai event internasional, seperti Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, Jakarta Fashion Week 2019, dlsb.
Kalo kalian tertarik buat jadi tim di international event, yukkk cari-cari informasinya dan seperti yang Kak Gantar sampein tadi, perluas networking untuk bantu kalian nemuin berbagai peluang berharga. Masih kepo dan pengen ngobrol banyak sama Kak Gantar? Langsung aja meluncur ke akun Instagramnya di @gantarsurapatii atau kirim-kirim email ke [email protected].
Jangan lupa follow Ziliun untuk informasi menarik lainnya tentang pengembangan diri, karir, dan dunia pekerjaan, ya!