Dalam dunia perkuliahan ataupun dunia kerja, seringkali kita bersinggungan dengan tenggat waktu atau deadline. Bermula dari deadline, muncullah istilah “deadliner” yang merujuk ke orang dengan kebiasaan bekerja mepet dengan deadline.
Seorang deadliner biasanya akan lebih fokus, berpikir lebih kreatif dan produktif saat kerja dibawah tekanan. Hal-hal inilah yang biasanya jadi dalil bagi deadliner untuk terus hidup dan bekerja mepet dengan deadline. #DeadlinerForLife
Namun, ternyata pemikiran dan perasaan itu hanyalah delusi semata. Selain itu, banyak juga efek negatif dari menjadi seorang deadliner. Lho, kok bisa?
Tekanan deadline membuat kita berdelusi
Deadliner biasanya merasa dirinya memiliki performa yang sangat baik saat bekerja mepet dengan deadline. Namun, ternyata hal ini hanyalah delusi. Teresa Amabile, seorang profesor dari Harvard Business School menyimpulkan bahwa deadliner merasa berpikir lebih kreatif saat bekerja mepet deadline padahal sebenarnya mereka berpikir kurang kreatif pada saat itu. Ternyata itu cuma perasaan aja.
Keterbatasan dalam mengolah ide
Walaupun pada kenyataannya deadliner sering tiba-tiba dapat hidayah di ujung deadline, tapi biasanya ide-ide tersebut tidak bisa dieksekusi secara maksimal. Selain itu, hasil kerja seorang deadliner juga biasanya minim revisi, nih.
Karena apa? balik lagi, karena si deadliner kekurangan waktu untuk bekerja optimal.
Baca juga:Yuk, Belajar Mengelola Komitmen!
Bahaya kesehatan yang mengintai
Deadliner biasanya gak jauh-jauh dari kebiasaan begadang, tak lupa ditemani secangkir kopi dengan dalih asupan kafein agar selalu terjaga. Padahal, secara alami tubuh akan memproduksi kafein alami (kortisol) untuk meningkatkan kerja tubuh.
Paket kombo ini jika berulang kali dilakukan tentunya akan berdampak pada kesehatan. Mulai dari potensi diabetes hingga kerusakan sel-sel saraf pada otak. Serem yaa!
“Tapi kalo kerja gak mepet deadline itu gak seru, kak!”, ujar seorang deadliner sejati~
Berikut ini ada sedikit tips supaya kamu lebih sehat dan waras walaupun menjadi deadliner.
Atur personal deadline untuk diri sendiri
Personal deadline ini bisa banget bantu kamu tetap merasa jadi deadliner walaupun kamu kerja jauh sebelum deadline yang ditentuin. Kamu cukup majuin deadline yang seharusnya dan komitmen buat mematuhi aturan yang kamu buat.
Jadi, kamu tetap bisa nih buat ngerasa fokus dan kreatif sebagai deadliner. Kamu juga jadi punya waktu buat revisi ataupun cek ulang kerjaan kamu, deh.
Bagi deadline besar menjadi mini-deadline
Kalo kamu punya kerjaan gede dengan deadline yang panjang, kamu bisa juga buat bagi kerjaan kamu jadi beberapa part nih, terus kamu atur sendiri mini-deadlinenya deh. Eits, jangan lupa buat komitmen ya. Dijamin, kerjaan kamu gak akan kerasa berat tapi kamu tetap bisa jadi deadliner.
Sekarang, sudah siap buat jadi deadliner yang keren kan?
Referensi :
- Time Pressure and Creativity: Why Time is Not on Your Side on Harvard Business School
- The Case For And Against Stressful Deadlines on Fastcompany
- The Dark Side of Deadlines on Psychology Today