Gue menemukan sebuah quotes yang menarik dan agak kontroversial dari Bill Gates yang berbunyi:
“I choose a lazy person to do a hard job, Because a lazy person will find an easy way to do it.” – Bill Gates
Menarik bukan? Apakah Bill Gates benar-benar percaya bahwa inovasi itu lahir dari seseorang yang malas?
Usut punya usut, gue mencoba untuk mendalami lagi quotes tersebut dan melakukan searching lebih dalam di internet dan mendapatkan informasi bahwa nggak pernah ada sumber yang cukup reliable yang menyebutkan bahwa Bill Gates pernah mengatakan kata-kata tersebut. Meskipun begitu, selanjutnya gue tetap akan membahas tentang apa makna dibalik quotes tersebut.
Okelah, kita lupakan sejenak masalah quotes tersebut. Jadi, pada hari Jumat, 22 Januari 2016 kemarin gue mengikuti sebuah acara yang diadakan oleh Ziliun bekerja sama dengan SBM ITB yaitu “The Backstage: Innovate or Fall, Status Quo Challenger“.
Baca juga: 5 Inovasi Sosial yang Mengubah Dunia
Pada kesempatan ini, The Backstage menghadirkan dua pembicara yang sudah lama bergelut di bidang kreativitas dan inovasi yaitu Anto Motulz (Cofounder LocaLab) dan Dicky Sukmana (Cofounder PanenMaya Digital).
Lah, terus apa hubungannya acara ini sama quotesnya Bill Gates tersebut?
Okey sabar dulu, biar nyambung, gue lanjut dulu, ya, ceritanya.
Jadi, di acara ini hal yang pertama dibahas adalah tentang cara menemukan masalah yang ada di sekitar kita agar bisa dijadikan inovasi. Nah, yang mengingatkan gue dengan quotes tersebut adalah jawaban dari Kang Dicky yaitu:
“Laziness itu adalah awal dari inovasi. Temukan saja kemalasan di sebuah bidang, karena itu mungkin bisa menjadi sebuah masalah. Ya, sesimpel itu aja.”
Kalo gue pikir perkataan Kang Dicky ini ada benernya juga sih. Tapi hal yang perlu gue garis bawahi adalah inovasi bukan berasal dari orang yang malas (dalam arti bertindak), melainkan dari apa yang membuat orang tersebut malas. Gampangnya, lihatlah apa yang membuat kita malas menjadi sebuah masalah.
Pola pikir yang kita perlukan adalah mencari apa yang membuat kita malas terhadap sesuatu hal dan bagaimana cara kita bisa mempersingkat atau mempermudah proses tersebut.
Kang Dicky juga menambahkan suatu kalimat yang sangat mirip dengan quotes Bill Gates tersebut yaitu:
“Cobalah kalian bertanya tentang solusi suatu masalah kepada orang yang paling malas. Biasanya mereka menjawab dengan banyak solusi yang ada.”
Baca juga: Trivia: Mendorong Budaya Inovasi
Sekali lagi kalimat tersebut membuat gue berpikir. Apa sih yang orang malas punya sehingga mereka bisa melakukan hal tersebut?
Jawabannya adalah pola pikir mempermudah suatu permasalahan dan mencari cara cepat untuk melakukan sesuatu.
Orang malas tentunya nggak pengen berurusan dengan hal yang rumit, jadi mereka terbiasa untuk melihat sebuah masalah yang rumit menjadi sederhana dan membuat solusi yang mempermudah dirinya juga untuk memecahkan masalah tersebut.
Oh iya, konteks malas yang gue ambil di sini adalah dari sisi pola pikirnya ya, bukan perilakunya. Jadi, bukan kemalasan yang berarti hanya tidur-tiduran seharian, lalu browsing facebook dan nggak melakukan apa-apa. Melainkan tentang menemukan jalan pintas pada sebuah sistem yang sudah ada sebelumnya.
Pada dasarnya, kita menciptakan elevator karena kita terlalu malas untuk naik tangga, kita menciptakan roda karena kita terlalu malas untuk membawa barang dengan pundak kita. Kita menciptakan remote karena kita terlalu malas berjalan ke TV untuk mengganti channel atau mengecilkan volume.
Baca juga: The Backstage: Sekilas tentang Bukalapak.com, E-Commerce yang Mengerti Kebutuhan Orang Indonesia
Hampir seluruh ciptaan manusia selain obat-obatan ataupun vaksin lahir dari sebuah kemalasan. Kemalasan dalam arti ingin mencari cara cepat untuk melakukan sesuatu.
Sekali lagi gue tekankan bahwa mempunyai pola pikir tentang kemalasan ini nggak ada artinya kalo kita malas (dalam arti bertindak) bekerja keras untuk mengeksekusi solusi yang udah kita buat. Inovasi nggak hanya datang ketika kita malas-malasan menonton TV, melainkan inovasi datang ketika kita malas melakukan sesuatu yang rumit dan mencari cara cepat untuk melakukannya.
Akhir kata, gue ingin menutup artikel ini dengan sebuah quotes:
“I’m lazy. But, It’s the lazy people who invented the wheel and the bicycle, because they didn’t like walking or carrying things.” -Lech Walesa
Intinya, kalo kalian mau jadi orang yang pemalas, jadilah orang pemalas yang mempermudah hidup orang lain! Good Luck!
Baca juga: Ketika Software Engineer Amazon Mengabdi di Sukabumi
Gilang Agustiar juga aktif menulis tentang produktivitas, pengembangan diri, dan startup di Medium dan website pribadinya.
Comments 1