Bootcamp menjadi salah satu primadona bagi sebagian besar orang, karena di sana kita bisa meningkatkan skill sembari mempersiapkan portofolio. Selain itu, besar pula pesertanya untuk terjun langsung di perusahaan atau startup. Kenapa? karena pesertanya telah memiliki skill dan portofolio yang mumpuni.
Poin terakhir yang masih sering menjadi perdebatan banyak kalangan, apakah dengan mengikuti bootcamp, maka otomatis bisa mendapatkan pekerjaan?
Sebelum itu, kenalan dulu konsep yang diusung oleh bootcamp
Bootcamp adalah sebuah program pelatihan yang terdiri dari pemberian materi dan praktik dalam durasi waktu tertentu (biasanya 3-6 bulan). Biasanya topiknya terkait bidang IT, walaupun ada juga yang menawarkan topik Marketing, Data Science, hingga Design. Konsep bootcamp imemiliki banyak peminat, karena selain durasi waktu yang jauh lebih singkat ketimbang menempuh kuliah, terdapat peluang yang sangat besar untuk bisa bersaing di dunia pekerjaan.
Nah, ini yang bisa jadi sebuah kesalahpahaman
Fokus bootcamp adalah bagaimana caranya menyampaikan pengajaran dan membentuk skill pesertanya dengan matang. Konsepnya bukan seperti agen penyaluran kerja, di mana orang-orang yang bergabung di sana, otomatis bisa mendapatkan pekerjaan. Di sini bootcamp memberikan fasilitas kepada pesertanya untuk mengeksplor minat dan bakat di bidang tertentu bersama mereka yang sudah berpengalaman di bidangnya.
Jangan bayangkan juga ketika proses mengikuti kegiatan di sana gak ada effort lebih yang dikeluarkan. Logikanya agar siap terjun di dunia pekerjaan, maka seseorang harus benar-benar berusaha meningkatkan skill yang ia miliki. Apalagi semua orang dari latar belakang apapun bisa ikut serta. Jadi, kalo misalkan kita memang dari awal gak ada skill di bidang UX kebayang dong gimana effort-nya.
Bukan bootcamp yang bikin kita bisa dapet pekerjaan. Namun, diri kita yang seharusnya bisa memanfaatkan dengan baik serta maksimal pelajaran dari mentor untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, dengan durasi selama tiga bulan juga gak menutup kemungkinan kalo pesertanya belum mahir di skill tertentu. Jadi, harus nambah durasi selama beberapa bulan lagi.
Jangan jadikan bootcamp sebagai tempat mencari pekerjaan
Kenapa? Walaupun ujung-ujungnya tetap pekerjaan, tetapi kita juga harus fokus di meningkatkan skill. Apabila mindset yang ditanamkan adalah mendapat pekerjaan dengan singkat dan cepat, bisa jadi kita gak sabaran selama mengikuti program, bayangin betapa ruwetnya belajar pemrograman. Khususnya lagi kalo belum ada basic sama sekali, waduuuh. Apa yang mau diekspektasikan dari durasi 3-6 bulan tersebut?
So, ikut bootcamp memang salah satu cara untuk dapet pekerjaan, tapi bukan berarti bisa dengan cepat dan super instan dalam mendapatkan pekerjaan, apalagi bisa berada di posisi tertentu.