First impression akan selalu berkesan dan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah dilupakan oleh konsumen. Konsumen, bukan pelanggan, ya. Karena keduanya memiliki arti yang sangat berbeda. Sebagai seorang pelaku usaha, apapun itu, Word of Mouth Advertising menjadi hal yang sangat penting. Istilah ini memiliki kekuatan tersendiri dalam dunia marketing hanya melalui kata-kata. Kalau Bahasa Jawa-nya sih, getok tular yang artinya dari mulut ke mulut.
Kasus ini tidak hanya ditujukan di bidang makanan saja, lho. Dalam semua bidang usaha, getok tular akan menjadi hal yang diimpikan oleh semua orang. Kok bisa? Ya bisa! Sebagai seorang calon konsumen, gue yakin kita semua akan menilai pelayanan dari first impression tentang apa yang kita peroleh, tentang bagaimana perusahaan melayani kita dari segi penyajian (jika itu makanan), service (jika itu di bidang penyedia jasa).
Baca juga: Jangan Cuma Jadi Orang Pintar!
Kalo lo pernah baca slogan: “Jika Anda Puas Beritahu Teman, Jika Anda Kecewa Beritahu Kami.” Ini artinya, owner menerapkan strategi pemasaran yang sederhana hanya dengan bermodalkan mulut konsumen. Apalagi, sekarang dunianya digital. Ya lo harus realistis kalo sekarang teknik pemasaran udah nggak cukup dari mulut ke mulut lagi, melainkan dari akun ke akun.
Nggak percaya? Coba cek, deh. Sekarang, lo foto makanan, upload foto di akun sosmed lo, dan lo kasih hashtag aja, itu lo udah jadi bagian dari marketing, lho. Follower lo yang nggak tahu sebelumnya, akan jadi tahu berkat elo. Siapa yang diuntungkan? Jelas, si pemilik usaha. Modalnya? Nggak ada modal, cuy! Enak banget, kan?
Nah, sekarang kita blak-blakan aja deh. Banyak banget kan anak muda yang pengen berkarya menciptakan usaha? Kalo lo bagian dari mereka, coba jawab:
Udah sejauh mana persiapan lo siapin pondasi yang kuat?
Strategi apa yang udah lo siapin buat tetap eksis nggak cuma hari ini tapi juga besok-besok-besok?
Baca juga: Menjadi Filter Informasi untuk Diri Sendiri
Gue ingetin lagi ya, guys. Dunia sosial media itu kejam. Bahkan, ketika lo udah mati-matian bayar agency buat bikin branding lo bagus, semuanya bisa hancur hanya karena sebuah testimoni. Lo sadar nggak, dengan testimoni yang buruk dari konsumen lo, semua branding lo akan terasa sia-sia. Iya, sekejam itu.
Jadi, kalo lo merasa udah siap bangun startup, pastiin dulu deh sejauh mana lo siap menghadapi realita. Dan yang paling penting, lo harus tau, siapa sih sasaran target market usaha lo? Nggak mungkin kan lo kasih pampers ke orang dewasa dan kasih pembalut buat anak-anak? Jadi, sebelum lo terjun ke dunia marketing, better lo belajar lagi deh tentang ‘siapa sih sebenarnya target market gue?’
Baca juga: 5 Ways to Make a Killer Landing Page