Kalau ngomongin branding pasti ngga jauh – jauh dari yang namanya pencitraan. Lah iyalah, secara otomatis, setiap kelompok yang membuat sebuah newly business pengen citra perusahaanya baik dan dikenal mantap oleh semua customernya. Maka dari itu, branding merupakan sesuatu yang penting, vital malah. Branding adalah sebuah pelabelan yang melekat dan memberikan posisi bagi produk/sesuatu yang lo buat. Ibaratnya gini, gimana customer tertarik sama dalamnya kalau dari luar aja kelihatannya ngga meyakinkan. Disinilah branding berperan mengubah persepsi dari si customer itu sendiri. Pelabelan digunakan untuk meyakinkan bahwa sesuatu yang kita buat ini layak untuk mendapatkan tempat di hati pelanggan.
So masalahnya disini adalah gimana mencari ide yang benar untuk branding startup lo agar dapat menarik hati.
Untuk mencari ide tersebut kita harus terlebih dahulu mengenal istilah visual branding. Apa itu visual branding? Visual branding merupakan sebuah impact yang dihasilkan dan diakibatkan oleh pengaruh visual untuk dapat membedakan satu brand dengan brand lainnya. Nah disini bakal keliatan tuh kalau brand yang kita buat menonjol atau ngga dibanding brand kompetitor. Karena perusahaan yang seragam semakin banyak, diperlukan sesuatu yang menonjol dan dapat memberikan kesan yang dalam untuk dapat meyakinkan pasar yang dituju. Disini gw akan membedah sedikit langkah untuk visual branding startup lo agar ide brandingnya sejalan dengan usaha lo namun tetap catchy buat customer.
Baca juga: Problem Solving 101: Gue Vs Kita
Brand Foundations Vision, Position, dan Personality
Kalau visi kayaknya udah jelas ya, setiap perusahaan, dalam hal ini start up emang harus memiliki visi yang jelas kedepannya dan harus tercermin pada brand yang mereka usung. Kalau sudah menemukan visinya, pilih tempat untuk ditargetkan. Tentukan target market yang seusai sehingga branding yang dilakukan tepat dengan pasar yang dituju, semisal, jangan sampai bikin produk penjualan tapi ide brandingnya malah untuk ke pengguna pasif di pinggiran kota, halah capek deh. Selain dua faktor di atas, keperibadian juga penting karena menyangkut sebuah karakter si start up itu sendiri.
Brand Design
Brand design menyangkut berbagai elemen tentang logo, warna, suara, tipografi, icon,atau hal lainnya yang mencirikan perushaan yang lo jalankan. Lagi – lagi hal yang harus diperhatikan adalah visi perusahaan, carilah ide brand design sebanyak mungkin yang sejalan dengan usaha yang lo kembangkan. Kalau lo bergerak dibidang e commerce, tentu saja logonya harus mencerminkan penjualan secara online. Kalau dibidang banking system, tentu logonya harus tegas dan mencerminkan keseluruhan sistem banking yang dikembangkan. Jadi semacam first impression bagi costumer lah, apalagi karakter dan logo sesuatu yang sangat melekat sebagai jati diri startup lo.
Brand Touch Point
Brand touch point disini maksudnya adalah sarana customer untuk menjangkau brand yang kita miliki. Sarana yang dapat disiapkan ialah berbagai macam marchendise, seperti t-shirt, stationary, atau berbagai marchendise lainnya. Bisa juga berbentuk website dan apps agar customer merasa lebih dekat dengan perusahaan/statrup lo, sehingga mereka akan selalu merasakan pelayanan yang baik dan support yang selalu tersedia serta lebih mudah dijangkau. Perusahaan juga dapat menggunakan sarana promotion tools lainnya bila perlu.
Dari ketiga langkah perancangan visual branding diatas, tentu lo bisa memperkirakan ide apa sekiranya yang tepat untuk start up lo. Tentu aja ide lo harus original dan unik, karena pengguna menginginkan sesuatu yang fresh dan dapat menarik hati mereka.
So buat yang beda, jerat hati mereka sekarang juga!
Baca juga: Ide Lo Basi Kalo Gak Divalidasi
Image header credit: wikimedia.org