Hidup tak selamanya berjalan mulus dan manis sesuai harapan. Kadang kala ada masanya hidup terasa begitu berat dan pelik untuk dilanjutkan. Berbagai masalah yang datang tak kenal waktu bersama perasaan kesepian yang mendampingi. Tak ada teman untuk berbagi, semakin membuat hidup sulit untuk dijalani.
Saat-saat seperti ini, hanya diri sendiri yang menjadi tumpuan untuk terus disemangati dan diberi cinta. Meskipun terjebak dalam gelombang tak berujung, kita harus tetap bisa menemukan cahaya untuk kembali mengarahkan diri. Diri sendiri tak boleh sampai kehilangan jati dirinya. Saat-saat seperti ini justru bisa jadi titik balik untuk mengenal dan bertanya kepada diri sendiri akan maunya.
Sama halnya dengan yang Bagas Ali Prasetyo (@helobagas) alami beberapa tahun lalu. Kesendirian dan berbagai resah yang datang akhirnya ia anggap sebagai sumber inspirasi untuk dibagi melalui tulisannya.
Saat tak ada teman baginya untuk berbagi resah, ia memilih untuk menjadi sosok ‘teman’ itu bagi orang lain yang juga merasakan hal yang sama. Sama halnya seperti dirinya yang dulu, bisa jadi banyak orang di luar sana yang memilih untuk memendam segala resah dan tak memiliki teman yang sepaham untuk berbagi kisah.
Kenali dan jujur ke diri sendiri
Mungkin tak banyak laki-laki sebaya Bagas (saat itu) yang menyuarakan keresahannya ke dunia luar melalui tulisan ataupun suara. Belajar untuk mengenal, menerima dan jujur pada hal-hal yang ingin kita lakukan adalah langkah awal untuk bisa berkarya sebagai diri kita sendiri. Jangan memaksakan kehendak untuk berkarya dengan ekspektasi orang lain, hal ini akan memberatkan diri kita setiap harinya.
Lingkungan yang suportif
Proses dalam mengenali dan menerima diri sendiri tadi baiknya didukung oleh lingkungan yang tepat. Lingkungan yang salah dan toxic justru akan membuat kita terus terjebak dalam ‘tempurung’ dan tak pernah berani menyuarakan karya ke dunia luar. Support system akan menjadi penyemangat untuk terus belajar dan menghasilkan karya yang terbaik.
Baca juga: Kalau kamu tidak menemukan mereka, jadilah orang baik
Mulai!
Banyak rasa tidak percaya diri dan menilai rendah kualitas diri akan jadi penghambat terbesar untuk mulai berkarya. Bagas dulunya kerap diremehkan karena kondisi ekonominya. Ia hanya perlu menepis dan mencoba kuat untuk terus melangkah dan bisa keluar dari zona tersebut. Kadang, tak perlu banyak pertimbangan untuk memulai sesuatu yang baik. Kesalahan adalah hal wajar yang jadi bahan refleksi untuk terus memperbaiki kualitas diri dan karya itu sendiri. Paksa diri sendiri untuk mulai mencicipi hal yang ingin diselami, jangan biarkan keraguan membelenggu dan menarik kita mundur.
Segala resah dan masalah yang kita hadapi akan selalu terlihat buruk saat kita pandang sebelah mata. Coba gunakan kacamata lain untuk melihat warna dibalik itu dan menjadikannya semangat baru untuk mengubah keadaan yang tak kunjung baik. Jangan pernah takut untuk berkarya dan jujur pada diri sendiri!