Kadang perjalanan startup tidak hanya menguji etos kerja lo. Namun juga nguji gimana nafsu lo dalam bekerja.
Nafsu dalam startup bentuknya bisa bermacam – macam. Bisa kayak pinjaman cuma – cuma dari keluarga. Investor yang tiba-tiba datang untuk memberikan uang, bahkan datangnya orang- orang berbakat yang ngelamar mau kerja di startup lo.
“Tapi bukannya itu semua hal – hal yang emangnya dibutuhkan oleh startup ya? Kalau mendapat duit cepat kenapa enggak disyukuri? Kenapa disebut sebagai hawa nafsu?”. Dalam membangun startup kecepatan memang penting. Tapi ada satu aspek penting yang sering dilupakan oleh para founder yaitu kontrol.
Duit angel investor bisa berarti petaka jika ternyata di tengah jalan visinya ternyata gak sama, pinjaman dari keluarga bisa menghilang jika lo telat dalam membayar utang, dan orang-orang berbakat yang datang melamar bisa berarti buruk jika ternyata infrastruktur lo terlalu besar sehingga lo tidak bisa membayar mereka. Berikut cuman beberapa contoh bagaimana kontrol sangat penting dalam membangun startup.
Terus gimana caranya lo bisa melawan hawa nafsu lo? Berikut 3 hal yang lo harus perhatikan agar tidak terjebak nafsu pas ngebangun startup.
Finansial
Sebenarnya, pekerjaan finansial adalah hal paling ringan dari segala startup (serius!). Mulai gimana nyari dana, ngebuat budget, sampai menggaji pegawai semua adalah pekerjaan finansial. Namun, karena startup tidak mempunyai aliran dana, maka tidak banyak peraturan yang dibutuhkan kecuali satu: Bagaimana mendapatkan investor.
Karena itu, masalah kontrol dalam finansial bisa dibagi menjadi 3 fase yaitu pre-startup, startup, dan growth.
- Pre-startup berarti saat di mana lo mempunyai posisi sebelum menjalankan startup. Biasanya di fase ini lo perlu mencari dana untuk menjalankan startup. Kontrol di sini tidak terlalu dibutuhkan. Namun lo harus tetap berhati – hati dalam mencari dana dan membuat perjanjian. Cara yang paling aman adalah mengumpulkan dana sendiri tanpa meminjam.
- Startup adalah fase di mana lo sudah mulai bergerak. lo sudah mendapat first user, lalu customer base bertambah secara perlahan, dan lo mulai mengimplementasikan monetisasi. Di fase ini sangat dianjurkan untuk mulai mengatur kontrol dalam pendanaan. Acuan pengaturan finansial berada pada cash flow. lo harus bisa menyeimbangkan bagaimana uang masuk dan kemana uang keluar.
- Growth adalah fase di mana startup sudah tervalidasi secara pasar dan sudah mulai berkembang pesat. Kontrol terhadap finansial menjadi sangat penting, karena di fase ini infrastruktur perusahaan lo akan semakin berkembang dalam waktu yang singkat dan uang akan mengalir semakin cepat. Mengambil orang yang handal dalam bidang finansial akan sangat membantu perusahaan.
Human Resource
HR adalah pekerjaan pertama yang dilakukan semua orang dalam membangun startup. Mau gak mau lo akan ngebangun tim sebelum menjalankan startup. Proses HR bisa dibagi menjadi 3 proses yaitu hiring, monitoring, dan firing.
- Hiring berarti mencari tenaga kerja untuk mengisi peran dalam perusahaan. Di sini, kontrol sangat perlu diperhatikan karena mengambil orang yang salah bisa berakibat fatal untuk perusahaan. Biasanya, startup bisa melakukan interview untuk mencari tenaga kerja yang murah. Namun tenaga kerja tersebut harus dilatih agar bisa menjalankan perannya. Cara lain adalah mengambil tenaga kerja yang sudah berpengalaman tanpa melalui proses interview. Namun biasanya biaya yang dikeluarkan relatif mahal.
- Monitoring berarti mengawasi kinerja karyawan dalam startup. HR harus peka terhadap masalah dalam karyawan agar bisa bertindak cepat.
- Firing berarti memecat karyawan. Walaupun firing merupakan pekerjaan yang paling berat dalam perusahaan, namun pekerjaan ini merupakan salah satu yang terpenting. Jika startup tidak cepat mengeluarkan karyawan yang toxic maka kinerja karyawan akan terganggu. Karena itu proses monitoring sangatlah penting agar bisa mencari karyawan yang bermasalah dan cepat mengeluarkan karyawan tersebut dari perusahaan.
Product Development
Product development itu sangat penting bagi startup. Di sini, kontrol menjadi aspek utama keberhasilan product development. Kalau lo ngebangun product tanpa parameter maka lo gak bakalan tau kalo lo berhasil atau enggak. Startup pada tahap awal harus bisa cepat membuat produk untuk menguji value proposition mereka.
Pada tahap awal, yang dibutuhkan adalah kecepatan, namun seiring berkembangnya startup maka kontrol akan berperan semakin penting. Kontrol akan berguna jika lo sudah memiliki basis customer dan mereka sudah sering gunain produk lo. Di sini lo bisa menyempurnain produk lo biar ngebuat positioning yang kuat di pasaran.
Nah, pas ngebangun startup emang segala sesuatu butuh cepet. Tapi, misalnya diibaratin lagi balapan, lo kan ga cuman ngebut, tapi juga harus tau kapan lo mesti rem biar tetap bisa lanjutin balapan dan bisa juara. Jadi semoga tulisan ini ngebantu lo dalam mengontrol “hawa nafsu” lo!