Lebih dari setengah tahun 2018 telah terlewati. Apakah kamu udah mulai berhasil mencapai beberapa goals yang kamu tetapkan di tahun sebelumnya? Sayang sekali, ya, kalo belum. Sering kali kamu malah semakin tertinggal dan jauh dari “New Year resolution” yang telah kamu tentukan sendiri sejak 1 Januari lalu.
Tenang, jangan khawatir, dan jangan malah menunggu sampai awal tahun depan untuk memulai kembali target-target tersebut. Karena kamu masih bisa melanjutkan dari tempat terakhir yang kamu tinggalkan!
Jonathan Alpert, seorang psikoterapis menyatakan “Setiap minggu dan setiap hari, ada kesempatan baru untuk berubah.”
Dia juga menyarankan bahwa kalau kamu belum berhasil mewujudkan resolusi di masa lalu, jangan melihatnya sebagai sebuah kegagalan. Lihatlah, sebagai pengalaman belajar dan kesempatan menyesuaikan diri serta menerapkan resolusi baru mulai dari sekarang.
Ada 3 tips inspiratif dari Alpert supaya kamu atau siapapun berhasil melalui berbagai tantangan di paruh kedua tahun ini.
Tetapkanlah Tujuan Untuk Diri Sendiri
Apa sih sebenarnya target kamu? Jangan-jangan selama ini yang kamu buat sebagai goals di tiap tahun itu standar dari orang lain. Bisa jadi cuma karena kamu sering membaca atau mendengar soal goals tersebut, tanpa sadar berpengaruh pada cara menetapkan goals itu sendiri.
Motivasi dari dalam diri sendiri jauh lebih kuat dan tahan lama daripada motivasi yang berasal dari luar diri kamu.
Contohnya, kenapa sih kamu mesti memaksakan diri untuk sebuah target hanya karena target seperti itu juga ditetapkan banyak orang? Padahal, apa yang kamu tetapkan sebagai sebuah resolusi kan bukan ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan orang lain, tapi demi kamu sendiri.
Mungkin, sudah saatnya kamu belajar mencintai diri sendiri. Karena sebenarnya tidak pernah ada motivasi yang lebih besar di luar sana. Semuanya berasal dari dalam diri kamu sendiri.
Wujudkan Kekuatan Pikiran
Pikiran kita memiliki dua sisi. Menjadi teman terbaik atau malahan musuh terburuk kita. Salah satu penyebab kegagalan mencapai goals bisa jadi justru berasal dari pikiran kita sendiri. Tapi jangan khawatir. Dengan pikiran tersebut, kita masih memegang kendali sepenuhnya. Kita selalu bisa memilih skenario semacam apa yang kita inginkan hanya dari pikiran itu.
Alpert menjelaskan perbedaan antara memberi makan pada tubuh dan emosi. Inilah yang harus kamu lakukan. Tubuh kamu butuh asupan makanan dan minuman sehari-hari, begitu juga emosi atau pikiran kamu. Jika sampai mengalami stres berlebih, berarti asupan nutrisi untuk pikiran kamu ada yang salah. Banyak kok cara alternatif menangani masalah itu, seperti melakukan psikoterapi, yoga, olahraga, dan sebagainya.
Intinya, jangan sampai pikiran negatif menghalangi kemajuan kamu, jaga terus kesehatan mental kamu juga ya!
Ubah Gaya Hidupmu!
Kesalahan paling umum kenapa resolusi, tidak, dapat dicapai ialah karena ditetapkan secara tidak realistis dan kaku. Alpert menyarankan untuk perlahan-lahan mengubah gaya hidup, yang tentu saja dapat disesuaikan dengan kemampuan orang yang menjalankannya. Awali saja dari tugas-tugas yang kamu anggap mudah atau uraikan lagi sebuah tugas besar menjadi beberapa tugas kecil sehingga mudah dikelola.
Tulislah semua detil dari tugas tersebut dan capailah sekecil-kecilnya. Jangan terlalu sering melihat ke masa lalu atau terlalu jauh ke masa depan. Berikan selamat atas prestasi sekecil apapun yang sudah kamu buat hari ini, demi tujuan yang lebih besar dan berarti.
Kesimpulan
Goals yang tidak tercapai bisa jadi bukan hanya karena kamu malas untuk berusaha mencapainya, ada beberapa faktor lain seperti motivasi internal, nutrisi, hingga gaya hidup secara keseluruhan. Pada akhirnya, kita harus sadar dan bertanggung jawab penuh atas diri kita barulah kita bisa mengambil posisi kemudi dalam hidup dan mencapai goals-goals kita selanjutnya.