Ngomongin social media, nggak keren dong kalo di era yang serba update ini nggak punya akun social media. Dikit-dikit update lagi ini–lagi itu, kemana dikit check-in, makan apa dikit, upload dulu. Bahkan ketika mendapati ada berita “menarik” buru-buru disebarin tanpa kroscek bener apa enggaknya. Kamu termasuk? *ngaca sambil cengar cengir*
Bukan ngomongin soal social medianya, tapi lebih gimana perilaku masyarakat kita yang terkesan nyampah di social media. Iya, nyampah!
Belakangan ini saya buka beberapa akun sosial media punya saya, begitu masuk home dan nengok feed kok isinya si A ngeluh tentang kinerja pemerintah yang inilah itulah. Bahkan beberapa hari ini feed social media saya penuh dengan kritikan dan hujatan yang ditujukan kepada pemerintah karena rupiah melemah, ada juga yang ngolok-olok pemerintah yang katanya ngabisin duit miliyaran hanya untuk membangun sebuah website.
Baca juga: Jangan Termakan Online Persona di Social Media!
Ada banyak orang di luar sana yang katanya punya otak cerdas, berasal dari kalangan terdidik, dan punya kapasitas intelektual tinggi. Tapi sayangnya, menyikapi beragam polemik Indonesia dengan cara sampah. Apa mereka ini lupa tinggal di negara mana?!
Kalo lo memang ngerasa bisa buat nyelesin masalah-masalah negara ini dengan baik dan benar, kenapa lo nggak unjuk gigi dan kasih bukti nyata? Misal nih, website yang dibuat pemerintah itu busuk banget, dilihat aja bikin muntah, lo sebagai web developer tunjukin dong kalo lo bisa bikin yang lebih bagus.
Baca juga: Jangan Cuma Pamer Hedonisme di Social Media!
Atau misal lagi nih, tata kota yang lo tinggalin itu semrawut banget. Lo sebagai anak planologi coba dong kasih lihat desain tata kota yang bagus itu gimana, yang fungsional dan nggak ngabis-ngabisin duit rakyat karena setiap tahun berbenah ngebenerin jalan dan taman misalnya.
Kita tau kinerja pemerintah nggak semuanya bagus dan menguntungkan buat rakyat, tapi apa dengan lo koar-koar di social media itu bakal nyelesein masalah? Coba kasih bukti nyata, bukan cuman menghujat dan omong doang di social media.
Cih.
Baca juga: Social Media: A Place of Bullies?
Image header credit: http://ictevangelist.com/