Dilansir dari bbc.com, sejumlah negara di Eropa kembali memberlakukan lockdown karena pemimpin mereka khawatir fasilitas kesehatan, khususnya di bagian intensif, bakalan penuh pada pertengahan bulan November. Prediksi ini muncul karena melihat tren peningkatan kasus di Eropa yang mencapai rata-rata 100.000 per harinya, artinya 1/3 dari kasus yang dilaporkan dari seluruh dunia berasal dari benua tersebut.
Jadi, di sejumlah negara sudah mulai memberlakukan lockdown kedua. Seperti apa?
Di Prancis, lockdown kedua kembali diberlakukan pada tanggal 30 Oktober lalu. Orang-orang cuma boleh ke luar buat kerja (kalo emang bener-bener gak bisa kerja dari rumah), beli barang atau kebutuhan esensial, keperluan medis, dan olahraga dengan syarat cuma boleh satu jam/hari. At least, sampai tanggal 1 Desember 2020, semua fasilitas publik yang sifatnya non-esensial gak dibolehkan buat dibuka. It is time to say temporary goodbye for having dinner in a restaurant with friends, family, and loved ones.
Kalo di Jerman, pemerintahnya memberlakukan lockdown yang gak begitu strict, atau istilahnya partial lockdown dari tanggal 2 – 30 November 2020. Namun meskipun begitu, fasilitas publik kayak kolam renang, bioskop, sauna, tempat gym, restoran (kecuali takeaway) gak boleh dibuka sama sekali. Untuk ngumpul-ngumpul sih masih boleh ya, tapi dengan syarat maksimal 10 orang. Begitu juga dengan toko dan salon yang surprisingly dibolehkan untuk tetap dibuka, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah pelanggan. Guess who wants to stay glowing in the lockdown situation.
Sementara di Italia, pemerintah negara tersebut memberlakukan sistem zona yang berlaku dari tanggal 6 November – 3 Desember 2020, zona tersebut membagi wilayah berdasarkan tingkat penularan virus (kayak hapal gak sih sama sistem ini? *wink).
Ada tiga warna yang digunakan, yaitu merah, oranye, dan kuning. Kalo di wilayah zona merah (Lombardy, Calabria, Piedmont, Valle d’Aosta), semua fasilitas publik bener-bener ditutup, kecuali apotek dan toko esensial, di wilayah oranye (Puglia dan Sicily), hampir sama kayak zona merah, kecuali salon yang diperbolehkan buat dibuka dan restoran ataupun bar cuma dibuka sampai jam 6 sore.
Sedangkan di zona kuning (Abruzzo, Basilicata, Campania, Emilia-Romagna, dll) fasilitas publik tetep dibuka, tapi ada pembatasan waktu, contohnya restoran ataupun bar cuma dibuka sampai jam 6 sore dan pusat perbelanjaan yang ditutup ketika weekend.
Dan hampir semua negara lainnya di wilayah Eropa pun memiliki kebijakan yang kurang lebih sama seperti di atas. Rata-rata lockdown diberlakukan sejak awal November hingga awal Desember. Predikat sebagai wilayah dengan penanganan pandemi yang lebih baik dibandingkan wilayah lain, agaknya membuat pemimpin Eropa meluncurkan kebijakan relaksasi pada pertengahan tahun ini, namun too bad to be true, justru hal tersebut memicu munculnya gelombang kedua pandemi di benua biru. Namun, hal yang patut diapresiasi adalah kesigapan hampir semua pemerintah di wilayah Eropa untuk membuat kebijakan demi mengurangi penularan virus, ketika tren kasus sudah mulai kembali meningkat.
Who also wished the same thing?