Bayangkan di malam minggu kamu lagi asik me time sambil nonton episode baru serial favorit yang udah lama ditunggu. Tapi, tiba-tiba kamu buka Instagram dan liat postingan temanmu lagi hangout bareng. Seketika kamu jadi mikir kalau hal yang kamu lakukan tidak lebih seru daripada yang mereka lakukan. Nah, perasaan kaya gini yang belakangan sering dikenal sebagai FOMO.
FOMO atau fear of missing out adalah fenomena yang kian hari kian umum dijumpai pada setiap orang, utamanya yang aktif bersosialisasi dan menggunakan media sosial. FOMO dapat diartikan sebagai perasaan cemas atau persepsi bahwa orang lain mempunyai, melakukan atau mengalami hal yang lebih baik daripada diri sendiri. Kalau di peribahasa sih dikenal dengan “rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri“.
Sebuah studi yang dilaporkan di LiveScience menyebutkan bahwa orang dengan FOMO akan merasa kurang kompeten, kurang mandiri dan kurang berkoneksi dengan orang lain dibandingkan dengan orang yang gak FOMO. Mereka juga kurang bisa menikmati hidup dan selalu membandingkan hidupnya dengan orang lain. Padahal, it’s okay to not be FOMO.
Kamu gak ketinggalan apa-apa kok!
FOMO seringkali bermula dari interaksi di media sosial yang sebenarnya hanya membuat hidup terlihat lebih baik atau lebih seru daripada kenyataannya. FOMO dan media sosial adalah duet maut yang bikin kita selalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain dan selalu merasa kurang. Padahal, belum tentu apa yang tampak di media sosial adalah realita yang sesungguhnya. Dunia ini penuh tipu-tipu teman.
So, stop and realize kalau kecemasanmu terhadap apa yang ada di media sosial sebenarnya gak pernah ada. Coba ingat saat kamu hangout bareng temen. Bukankah kalian akan lebih banyak sibuk memilih foto untuk diposting daripada menghabiskan waktu untuk seru-seruan?
Baca juga: Ketidakpastian Bukan Halangan Untuk Tetap Hidup dan Memiliki Tujuan
Santai saja ke diri sendiri
Sesekali kita butuh istirahat dari hiruk pikuk duniawi ini dan menyisihkan waktu untuk me time. Kita selalu punya hal yang ingin dilakukan tiap waktu, tapi coba untuk sesekali calm down dan kasih dirimu jeda barang sehari.
Beri diri kita waktu untuk bersantai tanpa memikirkan apa yang orang lain akan lakukan di luar sana. Hal ini akan bantu kita untuk mengurangi rasa cemas karna melewatkan suatu hal.
Lebih baik JOMO daripada FOMO
JOMO atau joy of missing out mengajak kita untuk menikmati setiap momen tanpa perasaan bersalah. Akan selalu ada hal yang terlihat lebih baik untuk dilakukan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menerima itu dan bisa melihat bahwa akan selalu ada hal yang bisa dinikmati di setiap situasi yang kita ikuti. Mengurangi ketergantungan pada teknologi dan media sosial dapat membantu kita mengurangi kecemasan dan stress agar bisa lebih menikmati setiap momen yang kita lewati.
FOMO hanyalah kecemasan kita yang seringkali tidak nyata adanya. Nikmatilah setiap momen yang kita miliki tanpa merisaukan momen yang tidak bisa kita miliki.
Enjoy your life!