Fresh Graduate Minta Gaji Tinggi di Agency, Emang Bisa? – Sebelum ngasih jawaban boleh atau gak, ada disclaimer yang perlu kita ketahui. Ada apa, sih? Jadi, beberapa waktu lalu, dunia Twitter dihebohkan (lagi) dengan “permintaan” fresh graduate tentang gaji. Fresh grad tersebut ngelamar di sebuah agency dan request gaji tinggi hingga dua digit!
Wow, request yang cukup membagongkan, yah!
Lah, kenapa membagongkan kalo fresh graduate minta gaji tinggi?
Pertama, status. Gak bisa dimungkiri, HR atau user sudah bisa memprediksi sejauh mana skill seorang fresh graduate. Jadi, untuk digaji dengan angka tinggi, apakah emang worth it untuk agency? Apalagi kalo ternyata skill yang mereka miliki terbilang sangat umum. Jadi, bukan sesuatu yang bener-bener spesial.
Kedua, profil agency. Pada umumnya, agency bukan perusahaan yang biasa memberikan benefit gaji senilai dua digit untuk fresh graduate. Tapi, buat pegawai lama yang berhasil mencapai target, itu lain cerita. (Anak agency mana suaranya?! :p
Jadi, ayo balik ke pertanyaan awal: Boleh atau gak?
Sebetulnya, bukan permasalahan boleh atau gak boleh. Tapi ada satu hal yang harus dipahami dulu sama fresh graduate. Apa itu?
Persoalan jenjang karir. Hampir di seluruh agency, selalu ada tahapan karir yang harus dilalui, mulai dari awal masuk sampai berada di titik tertentu. Termasuk buat fresh grad.
Baca juga di sini: Untuk Kamu Kaum Fresh Graduated, Belajar Dari Keanu Agl
Terus, gimana caranya punya jenjang karir yang mulus?
Punya hard skill dan soft skill yang mumpuni. Mumpuni dalam artian memang skill-nya bisa digunakan untuk berkontribusi dengan signifikan di agency. Trus. punya experience yang bagus + nilai jual. Ya, meskipun masih menyandang status fresh graduate, tapi kalo udah punya jam terbang tinggi, plus nilai jual berbeda, gaji tinggi sangat bisa jadi pertimbangan. Gak ketinggalan harus punya knowledge dan leadership skill yang oke juga.
Dengan minimal tiga kompetensi di atas dan dukungan agency, bukan gak mungkin kita bisa naik jabatan. Kalo udah naik, penambahan benefit juga bakal ngikut. Tapi…semuanya butuh waktu, proses, dan kerja keras
Jadi, fresh graduate gak bisa minta gaji tinggi, nih?
Bisa-bisa aja. Asalkan profil agency emang udah sangat dan sangat profitable. Selain profil agency, termasuk juga risiko kerja. Fresh graduate yang kerja di lokasi pertambangan MUNGKIN BANGET digaji tinggi. Tapi…akses ke lokasi pertambangannya sulit, gak ada sinyal, risiko kerjanya besar, dan lain sebagainya. Istilahnya, no pain, no gain.
Punya tanggung jawab dan target pekerjaan yang tinggi. Misalnya: Harus bisa melakukan peningkatan konversi pembelian hingga 75% di setiap akhir bulan. Tentunya, dengan tanggung jawab dan target yang besar, gaji tinggi bukan jadi sesuatu hal yang gak mungkin. Terakhir, bonus di luar gaji pokok. Bisa aja bonus penjualan, bonus customer baru, atau pun bonus lainnya.
So, sebelum buru-buru request gaji dua digit, sebaiknya pertimbangkan dulu faktor-faktor di belakangnya. Lagipula, berapa, sih, rata-rata UMR di Indonesia? Pastinya perusahaan pun menyesuaikan nominalnya dari sana. Iya, gak?