Fresh Graduate Boleh Investasi, Asal Gak Skip 4 Hal Ini – “Jika kamu berusia 20-an tahun dan circle sekitarmu sama sekali tidak membahas investasi, terutama reksa dana, obligasi, saham, pertimbangkan ganti circle…”
Dunia Twitter sempat ramai dengan pernyataan salah seorang penggunanya tentang topik yang harus dibahas di circle sekitar bagi yang berusia 20-an. Pertanyaannya, emang harus banget ya usia 20-an, terutama fresh graduate, untuk melek investasi? Apa kabar circle yang topik obrolannya gak jauh-jauh dari ngeluh pengen resign mulu? Atau sambat soal kehidupan? Masa sampai harus ganti circle segala kalo gak ada bahasan soal investasi?
Ehehe, ya sebetulnya gak harus sampe ganti circle segala kali, ya! Tapi, mungkin akan jadi hal baik juga kalo fresh graduate melek investasi sejak dini. Bahkan, semakin muda memulai, semakin banyak juga hal yang bisa kita pelajari. Cuma yang perlu diingat adalah, fresh graduate boleh investasi, asal gak skip sama 4 hal ini!
Baca juga di sini: Mau Investasi Tapi Bingung? Cari Tahu Strateginya!
Fresh Graduate Boleh Investasi, Tapi Rumuskan Dulu Tujuannya!
Mengutip dari KBBI, definisi investasi adalah penanaman modal atau uang dalam sebuah perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, investasi bertujuan untuk menambah value pada uang atau harta kita supaya nilainya gak menyusut akibat inflasi.
Yang perlu diingat, investasi gak sama dengan menabung. Sebab, sebagian uang yang kita sisihkan dalam rekening tabungan gak bisa bertambah begitu saja. Di tabungan pun, ada kewajiban bayar biaya admin bulanan dan biaya lain yang dipotong langsung dari saldo tabungan.
Sebenarnya, mungkin kita udah cukup sering mengaplikasikan investasi dalam kehidupan sehari-hari. Misal, kita membeli suatu barang dengan manfaat jangka panjang. Nah, hal ini pun udah bisa disebut investasi. Artinya, investasi gak melulu soal pasar modal, walaupun memang erat banget kaitannya.
Cuma nih, kalo kalian mau tau investasi yang lebih “serius” di luar investasi produk, emang ada beberapa produk yang bisa kalian kulik. Produk-produk investasi yang bisa kalian kulik misalnya ada reksa dana, saham, obligasi, dan lain sebagainya.
Tapi ingat! Sebelum kita, para fresh graduate ikutan investasi, kalian perlu nentuin dulu tujuannya. Mau buat tujuan jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang? Nantinya, produk investasi yang kalian pilih bisa bergantung dari tujuan kalian.
Dan yang paling penting, fresh graduate pastinya boleh investasi, tapi selain nyari tau tujuannya, silakan perhatikan juga hal-hal berikut sebelum memulai investasi!
4 Hal yang Gak Boleh Di-skip Fresh Graduate Buat Investasi
1. Mampu Mengelola Utang
Sebelum mulai investasi, pastikan dulu kemampuan keuangan kalian dalam hal mengelola utang. Alangkah baiknya, total anggaran untuk membayar cicilan utang tidak melebihi 35% dari penghasilan rutin per bulan. Fresh graduate yang masih suka checkout barang di marketplace dan bayar pakai pay later, silahkan minggir dulu.
2. Dana Darurat
Mari kita juga ikut belajar dari pandemi Covid-19 yang imbasnya ke mana-mana, salah satunya bikin perekonomian lesu. Gak cuma itu, sebagian perusahaan yang terdampak juga terpaksa harus merumahkan karyawannya. Nah, just in case, kamu kena lay-off (amit-amit), dengan dana darurat, kamu masih bisa bertahan hidup selama 3 bulan sambil mencari pekerjaan yang baru dengan menggunakan dana tersebut.
MinZi saranin, sebagai fresh graduate yang mau mulai investasi, kalian mesti punya dana darurat dulu. Total dana darurat sebaiknya adalah minimal 3x penghasilan atau pengeluaran rutin per bulan atau bisa lebih, yang disesuaikan dengan rencana keuangan kalian.
Baca juga di sini: Investasi vs Dana Darurat, Mana Ya Yang Didahulukan?
3. Tabungan
Tabungan adalah bagian dari menabung, tapi di luar anggaran untuk dana darurat, ya. Bedanya dengan dana darurat, tujuan dari tabungan masih belum jelas. Bisa jadi sekadar menabung. Bisa jadi tujuannya sudah diketahui, misalnya kalian menabung untuk upgrade gadget yang menunjang produktivitas, untuk biaya melanjutkan pendidikan, atau untuk staycation.
Menabung juga berbeda dengan investasi. Jika investasi berpotensi membuat uang bertumbuh walau dalam risiko yang tinggi, menabung tidak.
4. Asuransi
Sebelum berinvestasi, MinZi juga saranin kalian membeli produk asuransi terlebih dahulu untuk jaga-jaga di situasi di mana dana darurat tak bisa meng-cover-nya.
Saat ini, produk asuransi udah ada banyak jenisnya, seperti asuransi kesehatan, asuransi kerja, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, bahkan kendaraan pun ada asuransinya, lho.
Ya, kalian gak harus daftar ke semua jenis asuransi juga, sih. Tetap sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kalian. Tapi paling gak, sebelum kita para fresh graduate ini investasi, sisihkan dulu sebagian dari penghasilan rutin kalian buat asuransi kesehatan.
Jaga-jaga nih kalau tiba-tiba sakit, paling tidak ada asuransi kesehatan yang bisa mengcover pengeluaran tak terduga.
Investasi Gak Bikin Autokaya, Jadi Pahami Risikonya!
Ini penting, investasi itu gak bikin seseorang auto banyak cuan. Perbaiki mindset kalian yang menganggap investasi bikin cepat kaya. Apa pun jenis investasi yang ditawarkan, masing-masing tetap punya risikonya. Jadi, sangat penting untuk mempelajari dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dalam memilih jenis investasi mana yang sesuai dengan tujuan investasi kalian, plus pahami juga risiko dari masing-masing produk investasi dengan baik.
Jangan sampai keinginan menjadi kaya dengan instan dan tren investasi dengan iming-iming yang menggiurkan bikin kalian terjebak FOMO. Belakangan udah banyak banget kan tuh, kabar kasus penipuan berkedok investasi yang rame banget di media sosial. Lalu, siapa yang rugi? Ya diri sendirilah. So, fresh graduate (lagi-lagi) boleh investasi, tapi pahami risikonya dan harus tetep bijak, ya!
Baca juga di sini: Apa Saham yang Cocok Buat Pemula? Pilih Saham Consumer Goods Aja!
Sejatinya memang, waktu terbaik untuk investasi itu adalah kemarin. Tapi waktu terbaik berikutnya adalah hari ini. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kamu gak asal mengikuti tren dan akhirnya malah merugi. Ya rugi materi, tenaga, dan waktu.
Jadi kira-kira, udah siap mulai bahas investasi di circle kalian? Atau udah siapkah kalian buat langsung terjun berinvestasi? Untuk konten-konten lainnya seputar dunia kerja, finansial, dan pengembangan diri, yuk follow Instagramnya @ziliun!
Referensi:
– Kamus Besar Bahasa Indonesia
– Buku Make It Happens – Prita H. Ghozie (2013)
*Tulisan ini merupakan hasil karya peserta Workipedia Academy Batch 2