Logo udah keren, warna buat brand juga udah ciamik bin estetik, tapi jangan lupa ada satu lagi elemen buat bikin brand identity dan branding dari produk kamu makin kuat. Yappp, ada yang namanya tipografi.
“Yaelah, tinggal pilih-pilih font doang apa susahnya?”
Gak bisa asal comot aja, lho. Ternyata pemilihan font untuk identitas brand perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Mulai dari target market yang kita sasar, kesan yang ingin kita munculkan sampai pesan dan brand personality yang ingin kita bangun dari produk tersebut.
Baca juga: Jadi Unik dengan Brand Identity yang Ciamik
Salah satu yang pertimbangan penting dalam pemilihan font sangat bergantung terhadap target market atau audience. Secara visual, tiap font bakal bawa mood atau suasana hati tertentu ke orang yang melihat. Secara gak langsung juga bakal mempengaruhi first impression terhadap suatu produk. Makanya, pilih font juga harus sepaket sama elemen brand identity lain dari logo sampai warna dan sejalan sama brand personality produk.
Karena gak bisa asal pilih, Ziliun udah merangkum nih beberapa jenis font yang bisa kamu pertimbangkan sesuai dengan tone, kesan dan pesan yang ingin kamu sampaikan dari brand kamu.
Ada apa aja tuh?
Serif
Jenis font satu ini bisa dibilang ‘tetua’ dari yang lain karena udah dipakai sejak abad ke-15. Serif punya kesan yang klasik, tradisional, penuh kepercayaan, keamanan dan integritas. Makanya font jenis ini sering banget kita temuin untuk hal-hal yang kesannya formal.
Font Serif juga cocok digunakan untuk brand yang ingin membangun brand awareness dan menggaet kepercayaan dari customer. Contohnya, perusahaan-perusahaan di bidang keuangan, akademik dan media. Beberapa font yang paling umum tuh kayak Garamond, Times New Roman dan Georgia.
Sans Serif
Hampir mirip dengan Serif, bedanya Sans Serif gak punya garis di tepi hurufnya yang bikin jenis font ini terlihat lebih clean, simple dan jelas. Selain itu, font jenis ini juga memberikan kesan yang modern, jujur, chic, dan sederhana. Banyak top tech companies yang pakai Sans Serif ini contohnya Google, Netflix atau Spotify.
Nah, buat yang pengen menampilkan kesan modern dan punya orientasi ke masa depan, bisa banget pake Sans Serif, nih. Beberapa yang paling sering digunakan yaitu Arial, Open Sans, Roboto, Helvetica atau Verdana.
Script
Beda sama dua jenis font tadi, jenis Script ini keliatan kayak tulisan tangan yang bikin font ini terkesan elegan, mewah, feminim, klasik, playful dan kreatif. Untuk kamu yang pengen menampilkan brand dengan sifatnya lebih personal, font jenis ini jawabannya.
Selain itu, Script juga cocok untuk brand yang ingin menyampaikan perasaan, dan pengalaman secara visual. Tapi, pemakaian font jenis ini perlu hati-hati nih karena tampilannya yang rawan susah terbaca. Contoh font berjenis Script yaitu Lucida Script, Alura, Dancing Script dan Satisfy.
Jangan lupa lisensinya!
Satu lagi, penggunaan font untuk suatu brand juga harus mempertimbangkan lisensi dari font tersebut. Udah banyak banget sebenarnya free fonts untuk commercial use yang bertebaran di internet contohnya di Google Fonts atau DaFont. Tapi, tetap harus selektif dan pilih yang sesuai sama brand personality dan tone atau kesan yang mau dibawa ya!
Jadi, udah tau jenis font mana yang paling cocok buat brand kamu?