Halo, inovator! Ziliun dengan bangga mempersembahkan bulan ini sebagai tribute untuk para inovator di seluruh dunia.
For the next Henry Ford, Steve Jobs, Elon Musk, we are looking for you.
Inovasi sering diasosiasikan dengan penemuan atau breakthrough technologies, dari mesin uap oleh James Watt yang mendorong revolusi industri, atau model T oleh Ford, sampai ke inovasi zaman modern seperti Macintosh dari Apple dan mobil hybrid dan listrik.
Now if we think of it, what really defines innovation?
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan inovasi sebagai new–or the act of process of introducing new–ideas, devices, or methods. Jadi, untuk menjadi seorang inovator, seseorang gak harus jadi ilmuwan atau engineer, tapi simply harus menghasilkan ide, alat, atau metode baru.
Baca juga: Strategi Korporat Yang Mesti Dicuri: Cara Pertamina Dorong Inovasi
Kenapa sih inovasi penting? Karena inovasi membantu memajukan peradaban. Dulu, nenek moyang kita gak punya cara berkomunikasi, tapi kemudian pada tahun 100.000 SM bahasa ditemukan. Tahun 15.000 SM, orang-orang menemukan cara bertani, hingga sampai sekarang kita gak perlu lagi berburu tiap hari untuk cari makan.
Hidup kita udah makin gampang sekarang. Tapi bukan berarti jadi lebih baik. Masih banyak masalah dimana-mana di berbagai bidang. Makanya bahkan di masyarakat yang sudah maju pun, inovasi selalu diharapkan ada.
Selama bulan Februari, Ziliun ingin mendorong lebih banyak anak muda Indonesia yang berinovasi, gak cuma dalam hal teknologi, tapi juga di berbagai bidang yang membutuhkan ide-ide baru untuk bikin masyarakat lebih baik.
Baca juga: SFPark, Inovasi Smart Parking di San Fransisco
Header image credit: huffpost.com