Michael kemudian meyakinkan 20 entrepreneur dari negara berbeda dan mengajak mereka untuk hidup dan tinggal di lingkungan baru: co-living. Nggak cuman kerja bareng dalam satu ruangan, tapi ke-20 entrepreneur ini juga berkolaborasi mengurusi kebutuhan hidup mereka bersama. Mulai dari memasak, berolahraga, bersih-bersih, hingga liburan dilakukan bersama!
Baca juga: Co-Living, Seni Berkolaborasi 24 Jam
Nyatanya dengan co-living, para individu yang sebelumnya nggak saling kenal dan belum pernah ketemu ini menjadi lebih akrab. Michael pun bilang, entrepreneur itu harusnya nggak cuman fokus pada bisnis yang sukses tapi juga bagaimana gaya hidup yang bagus. Karena kalo kualitas hidup bagus, orang datang dan berkumpul untuk berkolaborasi, maka kreativitas juga akan terpacu dengan sendirinya buat berkarya.
Image header credit: gensleron.com