Andreas Senjaya, CEO Badr Interactive, beberapa waktu lalu berangkat ke San Fransisco untuk mengikuti program inkubasi dan akselerasi 500accelerator yang diselenggarakan oleh 500startups. iGrow, salah satu startup dari Badr Interactive termasuk dalam 52 startup terpilih dari seluruh dunia untuk mengikuti program tersebut selama 4 hingga 5 bulan ke depan.
Perjalanan Andreas Senjaya di San Fransisco tentunya punya banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dipelajari. Oleh karena itu, Ziliun akan berbagi tulisan dari Mas Jay selama ia mengikuti program 500accelerator ini. Untuk apa? Berbagi ilmu dan pengalaman, supaya kamu juga bisa ikut belajar apa yang Mas Jay dapatkan di program ini.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ekosistem adalah salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang seseorang, pun juga perusahaan. Itulah hal pertama yang saya rasakan secara signifikan ketika mengikuti program 500accelerator pada hari pertama di kantor 500startups. Program ini mengumpulkan total 52 startup yang telah diseleksi dari ribuan startup dari seluruh dunia selama 4 bulan lebih (katanya sih tingkat konversi seleksinya di angka 3% dari seluruh pendaftar). Alhamdulillah saya bisa berkesempatan ikut program ini dari jalur khusus.
iGrow salah satu startup Badr Interactive diikutsertakan dalam program ini, tidak mendaftar tapi diundang oleh mereka untuk mengikuti programnya.
Company | PR One-Liner |
Ader | influencer marketing for Twitch.tv |
Albert | mobile app that gives the best actionable financial advice |
AmpleMeal | Healthy, convenient meals in a bottle |
Angel Sensor | Wearable sensor and open source platform for mobile health developers |
Arka | A pain-free way for companies to source custom product packaging and fulfillment online. |
BGlamor | Online shopping app for women to get the best things from China |
bigfinite | Regulated IoT and big data analytics for optimizing pharma & biotech manufacturing processes |
BottlesTonight | Mobile marketplace for booking bottle service |
BREWPUBLIK | Custom-tailored craft beer delivery. |
BuildCon | Mobile SaaS for scheduling, collaboration and communication on construction projects |
Cognuse | Comprehensive Rehabilitation Platform for chronic care |
Easy Ten | Language learning mobile app |
Faception | facial recognition technology |
Finova Financial | A socially responsible online lender transforming the auto title lending industry. |
FoxType | App that helps you improve your writing with AI |
Halolife | Online marketplace for families and individuals to plan and find a cremation or burial service |
HandStack | marketing tool for engaging millions of people via text messaging |
HelloFloat | a mobile-first credit card minus the credit check |
iBillionaire | Mobile app that helps you invest with billionaires |
iGrow | Platform that connects sponsors, farmers, land owners, and crop buyers. |
Indemand | A plug and play platform powering on-demand businesses. |
Ingu Solutions | Reliable monitoring of critical infrastructures |
M-vendr | A mobile POS for small retailers to resell prepaid products and accept cash payments. |
MaestroConference | Conferencing software for Engaging Conversations |
Manybot | Live chat with your customers through popular messengers. |
Mars Reel | Sports network for Mobile Millennials |
Mentimeter | Mobile polling software during presentations |
Neutun | Wearable software for chronic conditions |
nurseVersity | Edtech platform that helps nurses pass their professional licensure board exams. |
OpenSponsorship | A sports sponsorship marketplace connecting brands with athletes, events and teams |
Phenom | Community of young athletes to share stories about their athletic products and achievements. |
Pilotly | a platform that enables creators to test their content against targeted audiences at scale |
Podozi | Authentic & Appropriate Beauty Commerce for Women of Color |
Qwil | On-demand pay for the on-demand worker |
RapidAPI | Code-free backend platform for mobile developers |
Resource | Candidate Sourcing as a Service |
Riide | Electric bikes designed for urban transportation sold as a monthly subscription service |
Rize | A powerful automated savings tool based on behavioral science. |
Romit | Wallet and payment platform for underserved customers and industries. |
Simplifund | Simplifying alternative investments |
Tackl | University talent inventory powered by smart matching |
tagMonkey | Real world asset tracking in the cloud |
Ticktate | Concert tickets at box office prices |
Transtutors | Building Artifically Intelligent Teaching Assistant for College Students |
UpCraft Club | Leading source of digital sewing and crafting patterns. |
Voyajoy | Vacation rental management |
WorkAmerica | LinkedIn for the Skilled Trades |
WorkGenius | Scheduling and Support Platform for Hourly Workers |
Worthix | Scientifically designed customer survey that uncovers what’s behind customers’ decisions. |
YoDerm | On-demand Acne Consultations from Online Dermatologists |
YouStake | Marketplace to invest in your favorite poker players |
Di hari pertama saya belum bisa berkenalan dengan seluruh startup yang ada di sana, baru beberapa saja, tapi sudah membuat saya merasa sangat bersemangat dan tertantang.
Baca juga: Andreas Senjaya: Bermanfaat Melalui Teknologi
Pertama mereka datang dengan ide yang sangat bervariasi, tentunya mereka adalah yang terbaik dalam kategori ide dan bidang mereka dari yang telah mendaftar. Diferensiasi ini adalah bahan baku untuk menciptakan kreativitas, kolaborasi, dan memperkaya wawasan tentunya.
Kedua, mereka rata-rata sudah punya traction/trafic/capaian konkret yang bagus. Sebuah startup dari India, Transtutor, mereka membuat sistem artificial intelligent untuk menjadi teaching assistant bagi mahasiswa-mahasiswa di college atau perguruan tinggi. Dasyatnya belum 2 tahun mereka beroperasi sudah bisa mendapatkan 20 ribu orang siswa dan sebagian besar dari Amerika Serikat.
Ketiga, karena basis mereka adalah perusahaan teknologi, banyak produk-produk teknologi keren yang ternyata tidak hanya berhasil dibuat (tidak hanya berhenti di tataran riset) tapi juga bisa bekerja di pasaran. Startup dari Kanada, Angel Sensor, membuat wearable device untuk memonitor kesehatan manusia. Wearable device ini sudah dipasarkan dan dipakai oleh ribuan orang di seluruh dunia. Jadi sepertinya waktu yang saya miliki selama program berlangsung akan menjadi waktu bagi saya untuk belajar dari mereka semua.
Baca juga: Badr Interactive, Terus Konsisten Menggabungkan Teknologi dan Nilai-Nilai Islami
Jadi memang begitulah cara accelerator bekerja, mereka menciptakan sebuah ekosistem kondusif yang membuat pertumbuhan sebuah startup bisa mencapai level paling optimal. Program accelerator yang saya ikuti ini bukanlah program short course dimana kami diberikan materi setiap hari, tapi adalah program pendampingan, monitoring, networking, dan penyediaan berbagai akses bagi kami untuk berkembang. Karena kamilah yang tahu apa yang harus dilakukan untuk startup kami, maka kamilah yang harus proaktif menjemput fasilitas tersebut. Mereka mengilustrasikan diri mereka sebagai restoran prasmanan, dimana mereka menyajikan semua menu yang dimiliki, dan kita mengambil apa yang kita butuhkan. Plus jika ada kebutuhan kita yang belum ada pada menu kita bisa memintanya kepada mereka.
Pekan ini adalah pekan pertama 500accelerator program, tapi kami sudah dituntut untuk bisa melaksanakan beberapa tugas seperti persiapan pitching pada sesi welcome night, perencanaan KPI dan matriks growth startup kita, dan persiapan pertemuan pertama dengan mentor pendamping. Dengan atmosfir menekan dan menantang seperti ini, tentunya kami semua akan dapat belajar secara intensif tentang bagaimana cara menjalankan dan menumbuhkan startup secara lebih optimal.
Sebenarnya salah satu yang insyaAllah akan saya “eksploitasi” dari program ini adalah akses dan resource yang mereka miliki. Tentang akses-akses venture capital dan entrepreneur sukses yang mereka miliki, tentang knowledge resource yang mereka miliki, tentang pengalaman banyak mereka dalam mendampingi lebih dari 1300 perusahaan selama ini, dan hal-hal lainnya. Ilmu dan akses ini insyaAllah akan dibawa ke Indonesia untuk bisa saya bagikan dan tularkan kepada para founder-founder startup teknologi Indonesia lainnya.
Baca juga: Bikin Startup? Modal Uang Ngga Cukup!
O ya selain di program ini saya juga sangat ingin bisa berkunjung, silaturahim, dan diskusi dengan para pelaku industri teknologi di San Francisco atau Silicon Valley. Mungkin insyaAllah akan dimulai dari orang-orang kelahiran Indonesia yang bekerja dan menetap di perusahaan-perusahaan besar di sini seperti Google, Facebook, Amazon, dll. Jadi kalau ada kenalan orang Indonesia di sini yang bisa saya akses dan diskusi akan sangat bermanfaat sekali, bisa beritahu saya secara langsung di [email protected] ya.
Artikel ini ditulis oleh Andreas Senjaya, dan sebelumnya dipublikasikan di blog pribadi Andreas Senjaya.