Doomscrolling: Ketika Konten Media Sosial Menimbulkan Trauma – Scrolling di media sosial buat ngeliat konten emang udah jadi kegiatan yang gak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Terlebih, di media sosial kita bisa nemu banyak banget hal yang bermanfaat. Tapi, pernah gak sih, pas lagi scrolling di media sosial, bukannya dapetin konten yang bermanfaat, eh justru kita malah scrolling konten negatif dan jadi ngonsumsi konten itu berlebihan. Ujung-ujungnya, kita malah jadi exhausted karena konten negatif tersebut.
Bentuk konten negatif ini ada banyak macamnya. Misalnya berita tentang bencana alam, kecelakaan, atau peristiwa negatif lainnya yang bikin kita terus pengen scrolling. Di sisi lain, bukannya malah “belajar” dari hal tersebut, kita justru malah terbawa suasana. Ternyata, fenomena ini ternyata ada istilahnya, lho. Yaitu doomscrolling, fenomena di mana kita jadi terus menerus scrolling; menonton dan membaca konten yang sifatnya negatif.
Katanya doomscrolling ini bisa bikin trauma. Emang iya?
Yap! Doomscrolling ini nyatanya punya banyak dampak buruk buat kita semua. Yang pertama, tentu aja doomscrolling bisa ngebuat pikiran kita jadi negatif terus karena gak berhenti mengkonsumsi nyari tau konten negatif. Akibatnya, kita bakal ngerasa cemas, tertekan, terisolasi, bahkan sampe panaroid sama hal-hal di sekitar. Tentu, hal ini bakal berdampak sama jam tidur, kesehatan, dan juga produktivitas kita dalam kegiatan sehari-hari.
Kalo sampe terjadi secara berulang, doomscrolling ini punya dampak yang lebih ngeri lagi. Seseorang yang “terjebak” dalam doomscrolling bisa terkena gangguan mental kayak cemas, trauma, dan depresi. Terus, doomscrolling juga ternyata bisa berdampak ke kesehatan fisik, misalnya tekanan darah tinggi, insomnia, bahkan penyakit jantung. Ngeri kan?
Apa aja sih yang masuk dalam kategori doomscroling?
Oke, misalnya si A lagi iseng scrolling di media sosial. Terus, ia ngeliat konten kecelakaan kendaraan di jalan. Eh, ia penasaran dan malah nyari tahu detail lengkap kecelakaan tersebut. Bahkan ia juga sampe scrolling buat nyari berita serupa secara terus-menerus. Karena hal itu, ujung-ujungnya dia malah exhausted dan pikirannya penuh sama hal negatif.
See? Doomscrolling ini walau terkesan sepele tapi ternyata punya dampak negatif yang besar banget. Tapi, kita bisa kok mencegah doomscrolling ini dengan beberapa cara. Yang pertama kita bisa nge-filter konten apa aja yang mau kita konsumsi, dan sejauh mana kita mau konsumsi konten tersebut. Dengan ini, kita bisa menghindari scrolling konten-konten yang negatif.
Kemudian, kita juga bisa buat ngatur manajemen “perasaan” dari setiap konten yang kita konsumsi di media sosial. Misalnya kita ngeliat konten bencana alam, nah, usahain sebisa mungkin buat gak overreact. Kalo misalnya konten tersebut bikin kita ke-trigger dan ngerasa gak nyaman, berarti kita gak perlu buat scroll lebih lanjut konten tersebut.
Untuk menemukan konten menarik lainnya seputar isu anak muda, yuk kunjungi profil Instagram Ziliun! dan jangan lupa di-follow juga!