Pernah mendapat broadcast message di WhatsApp atau baca instastory orang lain yang mencari bantuan donor darah karena keluarganya sedang sakit atau mengalami kondisi medis tertentu? Melihat realita ini, pasti langsung terpikir, apa benar banyak orang membutuhkan bantuan donor darah?
Kalau menurut Palang Merah Indonesia, setiap detiknya ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia! Menurut data yang dibeberkan oleh WHO, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 5,1 juta kantong setiap tahunnya. Sedangkan saat ini baru tersedia 4,1 juta kantong darah setiap tahunnya. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan darah di Indonesia belum bisa terpenuhi semua! Kalau begitu wajar jika kita masih sering melihat banyak orang kesulitan ketika mendapatkan donor darah.
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mendonorkan darahnya bisa dibilang sudah cukup baik, karena menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 90% dari persediaan darah yang ada memang didapatkan dari para pendonor sukarela. Tapi untuk memenuhi kebutuhan darah di Indonesia masih diperlukan lebih banyak pendonor yang secara sukarela dan sadar membantu sesamanya yang membutuhkan.
Sangat disayangkan, selama ini masih banyak juga stigma mengenai donor darah yang salah dan beredar di kalangan masyarakat. Beberapa stigma yang salah ini misalnya mendonorkan darah bisa membuat kita bertambah berat badan atau mendonorkan darah menyebabkan kelumpuhan dan lemah. Nah, untuk meluruskan berbagai stigma yang salah tersebut, Leonika Sari mengembangkan aplikasi Reblood untuk berbagi fakta penting mengenai donor darah kepada masyarakat, khususnya anak muda dan menumbuhkan kesadaran mereka dalam mendonorkan darahnya. Hal ini dikarenakan, menurut Leo, jumlah pendonor aktif di Jakarta berkurang jumlahnya hingga 50% selama 5 tahun terakhir dan 60% yang mendonor berusia di atas 40 tahun.
Nggak hanya memberikan informasi, Reblood juga memudahkan para pemakai aplikasinya untuk mengetahui lokasi tempat donor darah terdekat dengan rumah, kampus, maupun tempat kerja. Selain itu, seseorang hanya diperbolehkan mendonorkan darahnya setiap 75 hari sekali atau maksimal lima kali dalam setahun. Dengan kesibukan sehari-hari kamu yang ingin menjadi pendonor rutin mungkin saja lupa kapan saatnya kamu dapat mendonorkan darahmu kembali, karena itu Reblood juga memiliki fitur pengingat kapan kamu boleh melakukan donor darah lagi.
Dari tahun 2015 hingga sekarang sudah ada 15.000 masyarakat Indonesia yang bergabung di Reblood untuk menunjukan kepeduliannya kepada sesama yang membutuhkan darah. Nah, untuk semakin memperluas jangkauannya ke anak-anak muda, Reblood juga rutin lho mengadakan event #RebloodNow, yang mengangkat tema-tema yang sedang hangat di kalangan anak muda. Misalnya, bulan Mei lalu, event #RebloodNow yang sudah mencapai episode 11 ini sengaja mengangkat tema “The Infinity Acts” yang diambil dari film Avengers: Infinity War dan bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta. Sambil mengangkat tema mengenai superhero, Reblood mengajak siapa saja untuk menjadi pahlawan yang dibutuhkan dunia, saat ini melalui donor darah.
Yuk, bantu sesama kita yang membutuhkan darah dengan download aplikasi Reblood dan tunjukan kepedulianmu. Karena setetes darahmu sangat berarti bagi orang yang membutuhkannya.