Ziliun
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space
No Result
View All Result
Ziliun
No Result
View All Result

Contoh Storytelling yang Baik Untuk Startup

Azwar AzharbyAzwar Azhar
19/09/2018
in Workipedia
0
Contoh Storytelling yang Baik Untuk Startup
Share on FacebookShare on Twitter

Di tahun 2013, Google meluncurkan sebuah iklan di India. Jika kamu ingat, iklan ini bercerita tentang dua teman yang berpisah karena konflik India-Pakistan. Setelah 60 tahun terpisah, sang teman masih teringat masa-masa bersama dan menceritakannya pada sang cucu. Mereka pun akhirnya berhasil kembali dipersatukan lewat bantuan Google.

Menampilkan dampak nyata dari sebuah produk atau jasa tidak hanya bisa dilakukan oleh Google. Kamu pun bisa menggunakan metode ini dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut.

Ceritakan kisah di balik brand kamu

Banyak website startup yang mengisi halaman “tentang kami” dengan cara yang membosankan. Seharusnya mereka memanfaatkan halaman ini untuk menyampaikan cerita di balik brand mereka. Contoh yang menarik adalah Warby Parker yang menceritakan tentang kacamata buatan mereka. Bagaimana mereka berdiri, bagaimana visinya, bagaimana mereka berbeda hingga bagaimana harga kacamata mereka lebih terjangkau untuk semua orang. Ini adalah cara paling cemerlang untuk menggambarkan kisah merek kamu sendiri saat memulai bisnis startup.

Lahirkan hubungan emosional

Berdasar studi kasus dari HBR, hubungan emosional dengan pelanggan lebih penting dibanding kepuasan pelanggan. Bahkan, retailer dapat meningkatkan pelanggan dan kemajuan tokonya, dengan strategi hubungan emosional pelanggan. Sungguh tidak dapat dipercaya, namun itu nyata. Pelanggan lebih mementingkan koneksi emosional dibanding kepuasannya. Bagaimana cara membangun hubungan emosional ini? Cara terbaik adalah dengan membuat brand kamu menjadi seorang manusia.

RelatedPosts

Beasiswa S2 Luar Negeri Fully Funded, yuk Daftar!

Pindah Kerja? Ini Cara Beradaptasi di Lingkungan Baru

Ajak tim kamu untuk posting di blog atau media sosial, sesuai perspektif mereka mengenai perjalanan membangun brand kalian. Tunjukkan wajah tim dalam obrolan sehingga pelanggan tidak ragu ada manusia di balik sebuah brand.

“Menjadi” pelanggan

Cobalah untuk masuk dan ikut merasakan bagaimana kehidupan seorang pelanggan, perjuangan sehari-hari hingga kesakitan yang mereka alami. Kamu juga bisa menceritakan pengalaman pribadi yang terkait dengan penggunaan produk atau jasa dari brand yang kamu buat. Dengan kisah ini, pelanggan akan coba menyamakannya dengan pengalaman pribadi mereka, sehingga terbangun kesan bahwa brand kamu benar-benar bisa hidup bersama dengan keseharian mereka.

Membagi cerita pelanggan

Meraih pelanggan berarti meraih cerita pribadi mereka. Buatlah semua pengalaman dan cerita mereka jadi bagian dari brand kamu. kamu tentu tidak percaya, namun ini nyata. Kekuatan brand menjadi dua kali lipat saat berasal dari kisah pelanggan sendiri. Ini sebabnya jika sebelum membeli produk, konsumen atau pelanggan lebih senang membaca ulasan hingga testimoni terlebih dahulu. Selain itu kisah pelanggan juga memberi sentuhan emosional untuk memperkuat produk.

Membawa audiens ke balik layar

Banyak orang mengira bahwa di balik perusahaan besar, terdapat robot dan drone yang mengoperasikan proses penyediaan produk dan jasa. Manfaatkan ini sebagai peluang bisnis startup kamu. Bawa penonton ke balik layar dengan menyajikan tur digital di media sosial. Selain itu bagikan kisah sukses karyawan seperti yang dilakukan Zappos. Mereka ini pandai dalam membawa kisah-kisah inspiratif yang penuh kekuatan para karyawannya.

Pada dasarnya storytelling tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak dan sang ibu. Bagaimana ibu selalu berhasil menjalin kedekatan dengan anak setiap kali menceritakan dongeng sebelum tidur. Ikatan dan kedekatan inilah yang dapat kamu contoh untuk terhubung dengan konsumen kamu. Mulai dengan strategi mendongeng terbaik, pendekatan otentik dan personal dalam proses menceritakannya, hingga media yang kamu gunakan. Dan yang paling penting, terus tunjukkan bahwa brand kamu lebih dari mesin dan beton, tapi manusia yang mengalami semua pengalaman bersama.

Referensi: Syed Balkhi on Entrepreneur

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: storytelling
Previous Post

Susah fokus di satu bidang? Justru itu yang dibutuhkan masa depan

Next Post

Masalah yang Kamu Rasakan Belum Tentu Dirasakan Orang Lain

Next Post
6 Riset Yang Terbukti Ampuh Dalam Membangun Dan Mengelola Sebuah Kerja Sama Tim

Masalah yang Kamu Rasakan Belum Tentu Dirasakan Orang Lain

No Result
View All Result

Yang Terbaru

  • Fenomena Media Alternatif: Efektif Tapi Bisa Bawa Dampak Negatif
  • Fenomena Konser Ramah Lingkungan, Gimana Praktiknya?
  • Mengenal Apa itu Chronically Online
  • Apakah Demokrasi Adalah Sistem Pemerintahan Terbaik?
  • Mengenal Filsafat Stoikisme
Ziliun

Media yang menemani perjalanan anak muda untuk menghadapi kehidupan dan memasuki dunia kerja, serta mendorong dan memotivasi anak muda untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kerja Sama

Ruang & Tempo Coworking Space

Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan 12210

Bikin kontenmu sekarang!

© 2025 Ziliun All rights reserved.

Ziliun

  • Issuepedia
  • Workipedia
  • Inner Space

© 2025 Ziliun All rights reserved.

%d