Cara Membuat Portofolio Agar Dilirik HR atau User – Setiap ada lowongan pekerjaan, selain meminta CV atau resume, biasanya pihak perusahaan juga meminta portofolio pelamar untuk melihat sejauh mana kemampuan, serta hasil karya yang pernah pelamar hasilkan. Tapi, masalahnya adalah masih banyak yang mengira bahwa portofolio cuma sekadar “tempat” meletakkan karya. Just that. Alhasil, karya-karya yang muncul di portofolio hanya sekadar ada, tapi gak punya value lebih. Oleh karena itu, di artikel ini akan ada pembahasan gimana cara membuat portofolio yang bisa berkesan buat HR atau user. Simak di bawah ini, ya!
Hasil karya berupa cuplikan atau foto dengan kualitas HD
Langsung ke contohnya aja, ya. Misalnya, kalian pernah jadi Digital Marketing Staff. Nah, kalian masukin foto campaign atau ads yang pernah kalian kerjain. Hmm..bisa juga kalo kalian pernah jadi project officer, masukin event yang pernah di-handle. Jadi, jangan sekadar nulis pernah ngerjain ini dan itu. Tapi, kasih liat dengan visual dan jangan lupa kualitasnya yang HD, supaya makin enak portofolio kalian diliat oleh HR ataupun user.
Baca juga di sini: Sepenting Apa Bikin Portofolio sejak Masih Kuliah? Jawabannya: Penting Banget!
Deskripsi singkat mengenai hasil karya
Supaya yang liat juga paham sama konteks karya kalian, kasih sedikit deskripsi itu karya kalian apaan, terus bikinnya bareng siapa aja, kapan ngerjainnya, dlsb. Jadi, gak ujuk-ujuk ada sebuah foto. Bingung, dong. Fungsi adanya deskripsi singkat ini juga berguna buat tau “cerita” di balik pembuatan karya tersebut.
Pencapaian dari hasil karya
Bikin pencapaian secara kuantitatif dan kualitatif dari karya yang kalian bikin. Misalnya, ads yang kalian bikin bisa nge-konversi berapa user. Terus, apa dampak yang kalian kasih ke orang banyak dari karya tersebut.
Kenapa penting nulis pencapaian? Soalnya bisa nunjukkin seberapa impactful karya yang kalian bikin. Jadi gak cuma berkualitas, tapi juga ada dampak dari karya tersebut.
Tools yang dipake untuk membuat hasil karya
Bagian ini jangan sampe ketinggalan. Soalnya dari sini keliatan skill yang kalian punya. Kalo kalian adalah graphic designer, kasih tau kalian ngedesain pake tools apa. Kalo kalian adalah content writer, kasih tau juga SEO Tools yang dipake ada apa aja.
Penggunaan tools ini juga jadi pertimbangan lebih buat pihak perusahaan. Maksudnya, apakah tools yang kandidat biasa pake sama dengan tools andalan perusahaan. Bisa juga ternyata si kandidat ini pake tools yang lebih advanced.
Keunikan karya
Terakhir, bikin portofolio kalian seunik mungkin. Soalnya bayangin aja ada berapa banyak portofolio yang bakalan di-review. Jadi, yang paling “unik” biasanya akan lebih cepat di-notice. Unik di sini bisa tentang desain, font yang dipake, layout, dan copywriting-nya.
Semoga hal-hal yang dijabarin di artikel ini bisa ngebantu kalian pas bikin portofolio, ya! Intinya, portofolio adalah bukti kalo kalian pernah bikin sesuatu. Jadi, emang kudu banget dimaksimalin isi dan informasi di dalamnya. Terus, inget kalo portofolio ini ibaratnya salah satu “pintu masuk” untuk meloloskan kandidat, so do your best!
Oh ya, Ziliun juga hadir di Instagram, lho! Gak cuma ngomongin karir dan dunia pekerjaan, tapi juga pengembangan diri, mental health, bisnis dan keuangan, kreativitas, dan tren terbaru. Jangan lupa follow di sini, yaa!