Ketika lagi bikin CV, di bagian-bagian awal biasanya kita cantumin tuh personal profile atau about me. Supaya recruiter punya bayangan kita tuh gimana orangnya, motivasi yang dimiliki, dan pengalaman secara singkat. Bagian ini bisa dibilang jadi first impression ketika recruiter liat CV kandidat.
Supaya personal profile terlihat ciamik, terdapat do dan don’t yang penting buat diperhatiin, yaitu:
Do:
- Jelaskan hard skill dengan jelas
Kasih unjuk ke recruiter apa hard skill yang kita punya dengan mengaitkan posisi dituju. Misalkan, kita melamar buat jadi content writer, tulis secara singkat kalo kita bisa menulis dengan konten seperti apa dan di platform apa. Kasih tau apa hard skill yang membedakan kita dengan kandidat-kandidat lainnya.
- Buatlah secara ringkas
Recruiter gak punya banyak waktu pas lagi CV screening, buatlah dengan ringkas, padat, dan jelas. Trus, langsung ke poin-poin yang mau disampaikan. Caranya bisa dengan membuat kerangkanya terlebih dahulu, seperti kalimat pertama bisa berisi tentang perkenalan dan studi yang diambil, kemudian hard skill yang dimiliki, pengalaman singkat, dan tujuan karir.
- Jelaskan tujuan karir
Tuliskan tujuan karir yang berhubungan dengan posisi yang dilamar, jadi kelihatan kalo kita beneran passionate. Dengan tujuan karir ini, recruiter juga bisa mempertimbangkan pengetahuan kandidat mengenai posisi yang dilamar. Misalkan tujuan karir kita adalah seorang senior editor, untuk mewujudkannya bisa dengan mengawali karir menjadi content writer.
Don’t:
- Jangan masukin soft skill seperti “saya adalah orang yang mau belajar, gigih, rajin,”
Soalnya soft skill itu memang sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang kalo mau kerja, jadi bukan sesuatu yang unik dan menarik perhatian recruiter. Trus, indikator orang yang mau belajar, gigih, rajin, dll, bisa jadi memiliki persepsi yang berbeda-beda antara kandidat dan recruiter.
- Jangan terlalu panjang
Menulis deskripsi diri terlalu panjang dapat menimbulkan kesan bertele-tele dan takutnya sih, si recruiter udah keburu capek baca deskripsi diri sebelum baca poin-poin lainnya. Inget, selain CV kita, pastinya ada puluhan bahkan ratusan CV yang harus diseleksi.
- Jangan menuliskan kemampuan berdasarkan persentase atau angka
Begini contohnya, kemampuan saya dalam Bahasa Inggris di atas 50%. Ini takutnya ditangkap berbeda sama recruiter, seperti dari mana muncul persentase 50% dan apa saja kemampuan yang merepresentasikan tersebut. Lebih baik, jelaskan dengan kemampuan itu apa yang bisa dilakukan, misalkan mampu membuat serta menganalisa laporan dalam Bahasa Inggris.
Deskripsi diri kelihatannya memang sederhana, tapi jadi gak oke kalo penyampaiannya kurang tepat. Coba aplikasikan do dan don’t di slide dalam membuat CV, sebagai salah satu cara untuk menarik hati para recruiter di luar sana.